Kamis, 06 Maret 2014

[48]. Meneladani sifat Guru Besar yang tidak suka berdebat

* Debat biasanya selalu kontra produktif dan disukai orang-orang yang baru menginjak pintar.

* Guru besarku  tidak pernah membalas hujatan, tulisn-tulisan tak ilmiah yang mengecam beliau. Bagi dia itu cuma MUHATAROT (omong kosong) saja.

* Jika melakukan kritik selalu dengan tata krama tinggi. Kritik yang mengarah pada diskredit justru menurunkan nilai pengkritik.

* Guru besarku saat melakukan kritik tajam atas suatu pemikiran, tak sekalipun menyebut nama pemilik pemikiran yang bersebrangan itu.

* Inti seluruh pemikiran dan ajaran Guru besarku muaranya selalu kembali kepada bagaimana mengkonsentrasikan cinta sepenuhnya pada Rasulullah SAW.

* Belajar syariat setinggi apapun, tetapi tak mampu menggiring hati menuju cinta murni pada Rasulullah hanya menghasilkan penyimpangan-penyimpangan baru.

* Guru besarku selalu menerima siapapun dikediamannya dengan senyum lebar dan tangan terbuka,meski orang-orang yang berbeda pemikiran dengan beliau.

* Salah satu akhlak tertinggi Guru Besarku adalah kedermawanannya yg luar biasa dan melampaui batas

* Tulisan-tulisan abadi beliau tersebar luas keseluruh penjuru dunia bukan melalui toko buku/dijualbelikan. Namun dibagi secara gratis oleh beliau.

Guru Besar Abuya Sayyid Muhammad al- Maliky

" Seseorang yg kesehariannya cenderung pendiam itu, kutipan2nya melalui tulisan cenderung berbobot dan kadangkala tajam "

Gus Awyyy

>>>tulisan dari Gus Awy' A.Qolawun yang selalu penuh pelajaran...
Salah satu penulis yang aku suka.