Sebuah tulisan buatmu..
Wienda,adikku yang manis..
Walau kita tak selalu sepaham dalam segalanya
Aku selalu hormati itu
Ada kegemasan yang kadang menyeruak didadaku
Tapi aku selalu dekatkan cermin tuk telanjangi diriku sendiri.....
Seribu orang boleh mengolok pertemananku dengan kamu
Kutebar senyumku membalas mereka
Aku adalah aku sebagaimana kamu adalah kamu
perbedaan itu keniscayaan
Bukan untuk disamakan
Tapi ntuk lapangkan hati tuk terus belajar...
Tak perlu Ada kata lebih untuk sebuah ilmu
karena ilmu tak pernah melebihkan
Kesejatiannya Ada saat kita mau berletih mencari untuk tebarkan kembali...
Pun untuk para moralis yg merasa suci
Yang sibuk berhitung pahala namun lupa dosa sendiri
Yang merasa lebih baik hanya karena bicara 'Suci'
Namun lupakan esensi bersihkan diri sendiri...
Wienda,adikku sayang
kita bertengkar juga saling menyayang
Tertatih meraih lapangnya hati
Dan tawa riangmu beriring rapi
berlari riang ekspresikan diri...
Aku tak pandai tertawa selain menertawakan diriku sendiri
aku tak pandai berekspresi dalam keriangan
Dan disitulah kita akhirnya saling menertawakan hingga tak mampu jua menghentikan air mata diantaranya...
Wienda,adikku sayang...
Tetaplah menjadi dirimu,sebagaimana juga aku
kita berbeda namun terpahami dalam satu
...kegilaan yg sama...
Jkt,18 juni 2014