Selasa, 26 September 2017

Tips Menulis dari Tere Liye

Yang pertama, topik tulisan bisa apa saja ditulis, tapi sudut pandang selalu berbeda,” ujar Tereliye yang saat itu hanya menggunakan kaos oblong berwarna biru.

Kamu bebas menulis tema apa saja dalam menulis, yang penting sudut pandang yang berbeda.

“kenapa sebuah novel jadi istimewa, banyak pembacanya, bagus, dan bisa best seller? Itu karena sudut pandang yang unik dari pengarangnya. Jadi tugas kamu adalah menemukan sudut pandang yang berbeda,”

Poin kedua adalah penulis yang baik membutuhkan amunisi, tidak punya amunisi tidak bisa menulis.

“Sama seperti sebuah teko, jika teko tidak ada isinya, bagaimana cangkirnya bisa penuh? Tidak bisa! Karena itulah teko harus ada isinya,” kata penulis best seller itu mencontohkan.

Untuk mengisi kepala kita rajin-rajinlah membaca, dan banyak melakukan perjalanan. Perjalanan yang dimaksud Tereliye tidak meski jauh-jauh, ke pasar di dekat rumah juga sebuah perjalanan. Karena melakukan perjalanan bisa memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi kita. Selain itu untuk mengisi kepala kita adalah menjumpai orang-orang bijak (orang spesial).

“Untuk menjumpai orang bijak itu gampang, contohnya kamu bisa menjumpai tukang bakso seperti yang ada di depan ponpes itu. Tanyakan ke tukang bakso, bagaimana cara memasak bakso yang enak?”

Yang ketiga, menulis kalimat pertama mudah, gaya bahasa adalah kebiasaan, dan menyelesaikannya lebih mudah lagi.

Untuk menulis kalimat pertama itu tidak harus banyak pikir, mau menulis apa, apa yang mau ditulis, bagaimana gaya bahasa tulisannya? Tulis saja apa yang mau ditulis pada saat itu.

“Saya kalau menulis di paragraph awal itu asal-asalan saja. Nanti kalau dipargraph berikutnya sudah menemukan yang bagus tinggal hapus paragraph yang diawal tadi

“Soal gaya menulis itu terbentuk dengan sendirinya, kalau rajin menulis. Sedangkan kalau untuk menyelesaikan sebuah naskah novel, kalau memang mentok, bingung mau menulis apa lagi, ya, sudah tuliskan saja di bawah naskah itu TAMAT.

Terakhir, yang keempat, tips menulisnya adalah latihan… latihan… latihan…

“Izinkan saya mengatakan ini kepada kalian semua. Karena saya dulu ketika mengikuti seminar menulis, saya tanya pada penulis itu, bagaimana menjadi seorang penulis yang hebat? Jawabannya adalah latihan… latihan… dan latihan. Maka sekarang pun saya katakana lagi pada kalian, latihan… latihan… latihannn,”

Dalam sesi penutup, Terliye juga mengatakan kapan waktu terbaik untuk memulai menulis. Pertama, waktu yang tepat untuk menanam pohon kepenulisan itu adalah 20 tahun yang lalu.

“Kalau kalian saat ini usianya 20 tahun, jadi sejak bayi kalian sudah menanam pohon. Jadi saat ini kalian sudah menyaksikan pohon itu tumbuh besar, berbuah lezat, bahkan kalau pohonnya sudah mati pun bisa jadi kayu bakar. Tapi sayangnya kebanyakan dari kita baru tahu nasihat itu hari ini. Kita sudah terlambat sekali,”

“Tapi, Dek, kalian jangan berkecil hati! Karena waktu kedua menanam pohon terbaik adalah hari ini! Barangsiapa yang ingin menjadi penulis tanam pohon kepenulisan hari ini. Tidak masalah pohonnya masih kecil, kalau disiram terus pohonnya, boleh jadi 5 atau 6 tahun pohon itu sudah besar,”

Sumber dari google di edit seperlunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar