Jumat, 30 Desember 2016

MBAKYUKU

Aku punya tiga kakak perempuan. Yang tertua sudah wafat. Jadi tinggal 2 kakak perempuanku. Yang no.3 dan no.4.

Diantara ketiganya, kata orang wajahku dan #4 sangat mirip. Beberapa kali ada yang salah mengenaliku sebagai dia. Rasanya cukup menggelikan.

Seperti waktu heboh menjelang resepsi putranya. Aku diseret-seret akan dirias karena dikira mbakyuku. Juga tamu dari Pekanbaru, memanggilku dengan nama kakakku. Aku sering menahan geli karena hal itu.

Terakhir kali aku alami saat takziah saudara. Baru saja masuk rumah duka sudah ditegur, " Vit, tadi pagi sudah dari sini kok datang lagi ?!"
Aku sekali lagi menahan geli.

Kakakku yang satu ini lucu. Kemanapun suka membawa kehebohan. Ceritanya seperti tak pernah habis. Dan dia pintar sekali menirukan ekspresi orang lain saat bercerita ulang. Itu yang membuat kami terpingkal-pingkal.

Mbakyuku ini cuma punya satu cinta, yaitu pada suaminya. Usia 17 tahun sudah menikah dan kini sudah 40 tahun lebih mereka usia pernikahannya. Punya dua putra dan satu putri. Tentu saja punya 3 menantu dan 6 cucu.

Mbakyuku ini lulusan SKKA Boga, jadi pintar masak. Dia seorang ibu rumah tangga.
Bila datang kerumahnya, selalu pengen makan. Karena selalu diajak makan tamunya. Sangat pemurah dan ga tegaan.

Sifat ga tegaannya suka dimanfaatin banyak orang, termasuk keluarga sendiri. Dan bila aku bersamanya, pasti kuhadang dulu orang-orang yang akan memanfaatkannya.

Sejak usia 30 tahunan, Mbakyuku sudah mengidap kencing manis. Tubuhnya yang tambun turun drastis sejak itu.

Mbakyuku ini sangat suka kebersihan. Tak pernah rumahnya berantakan. Bahkan sakitpun dia suka gatel bila lihat rumahnya berantakan. Dia akan bersihkan sendiri.

Semua orang yang datang kerumahnya, harus cuci kaki dan tangan dulu sebelum menemuinya.
Apalagi bila dari Rumah Sakit atau pemakaman, baju harus langsung ganti dan mandi.
Soal kebersihan dan kerapihan, top dah. Ironisnya kalau berbusana sama denganku, ga bisa rapi. Hahaha.....
Rapinya cuma 15 menit !

Mbakyuku ini juga tak pintar dandan sepertiku.
Kita suka tampil apa adanya.
Kita juga punya kesamaan, bila rumah berantakan suka stress sendiri. Bawaannya pengen ngamuk.

Satu lagi kesamaan kami, yaitu bila sakit diajak pergi ga pernah nolak. Langsung sembuh dah...penyakitnya dibuang di jalan...kembali kerumah, ya sakit lagi.

Mbakyuku ini juga sudah keliling manca negara walau tak pandai berbahasa Inggris.
Kami sangat dekat. Mbakyuku ini sangat sayang dan melindungi adik-adiknya. 

Namanya manusia, bertambah usia juga makin sensitive dan pemikir. Begitupun mbakyuku, jadi kami sangat menjaganya dari berita yang mungkin bisa mengejutkannya, membuatnya berpikir dan jatuh sakit.

Beberapa kali mbakyuku bila mikir terlalu dalam, gulanya naik dan sakit. Kami jaga perasaannya baik-baik.

I love you, my lovely sister

Bogor, 22 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar