PAGI INI..

Jika disana, setiap bangun tidur yang kulihat adalah jajaran perumahan dari lantai 12, dan hanya kulihat melalui kaca jendela.
Maka pagi disini, aku bisa langsung menghirup udara segar saat kubuka pintu rumah dan berjalan-jalan di sekitar komplek.

Pemandangan pertama yang kulihat adalah bangunan sebuah Rumah Sakit yang keberadaannya tepat di depan rumah.

Soal dinamis, Jakarta tetap tak tertandingi.
Dari angkot saja, disini pk. 06.00 wib, masih jarang angkot berlalu lalang.
Sementara di Jakarta usai subuh, mikrolet sudah berjajar. Setiap menit ada.
Aku tahu karena dua-tiga hari sekali aku ke pasar tradisional, baik di sini atau di Jakarta.
Di Bogor, commuter saja pk.04.00 wib sudah penuh berdesakan.

Di sini denyut kehidupan baru bergeliat di pk. 06.30 wib, saat anak-anak mulai berangkat sekolah.

Rumah Sakit di depanku baru di buka. Awalnya yang kudengar adalah ber'masalah'.
Biasalah, proyek yang berkaitan dengan *** selalu demikian.
Dari protes penduduk dll. Dan itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Sampai sekarang, walau sudah di buka, pagarnya masih 'malu-malu' kucing. Kegiatanpun tak tampak ramai.

Walau di beberapa ujung blok perumahan ada penjual sayur, aku hampir tak pernah ikut nimbrung bareng ibu-ibu disana.
Lebih ku sukai ke pasar karena bisa jalan sebagai olahraga dan tak perlu berbasa-basi apalagi ngerumpi dengan ibu-ibu.

Di Jakarta tukang sayur datang lebih pagi di banding di sini, juga lebih lengkap.
Bila musim hujan, cara belanjaku cukup di tukang sayur. Aku catat kebutuhan belanjaku besok, kuberikan pada tukang sayur hinggai esoknya aku langsung ambil dan bayar. Sekali lagi...tak perlu berebut dengan ibu lain, berbasa-basi apalagi ngerumpi.

Aku tahu aku sering di anggap 'sombong' karena memang bergaul seperlunya.
Tapi, tak mengapa... sebaik atau seburuk apapun kita, akan tetap selalu ada yang membicarakan kita.

Dan sekarang...aku harus lanjut bergerak. Karena kehidupan itu hakikatnya adalah bergerak seperti jantung kita.

Selamat pagi dan selamat beraktifitas 😊

Malang, 29 Nov 2016