Rabu, 22 Maret 2017

Dari Rifki KPA

"Sebelum kita mulai berjualan, tanyakan pada diri sendiri, seberapa *paham* kita dengan target pasar kita?"

Saat ini, tren bisnis adalah Market Oriented

Sebisa mungkin, pahami market seperti apa yang sedang lapar

Ada orang2 yang rela beli sesuatu dg harga berapapun, karena memang mampu memenuhi kebutuhan pasar

Needs

Jadi, apa yang harus dilakukan pertama kali?

Saat pertama kali berbisnis, sering orang terjebak dengan 'menjual 1 produk ke sebanyak-banyaknya customer'

Menjualnya pun dg mata tertutup. Semua orang ditawari produk yang bahkan penjualnya belum memahami manfaat produk tsb

Padahal, bisnis online udah sedemikian dinamisnya. Dengan orientasi pasar menjadi primadona.

Kita lihat bagaimana Go-Jek hadir dari needs market yang membutuhkan transportasi praktis, cepat tanggap dan mobile-based

'Jika kita tidak memahami manusia, maka kita tidak memahami makna berbisnis'

Bisnis tidak selesai pada saat penjual mendapatkan pembeli

Justru, saat produknya laku, itulah momen di mana seni berbisnis dimulai

Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Sederhana saja, coba profilkan orang yang ingin kita penuhi needs atau kebutuhannya

Lihat ke diri kita, apa yang kita punya, yg bisa bermanfaat untuk orang lain

Misal..
Kita peduli dengan pendidikan dan ingin berkontribusi membangun bangsa

Bukan, bukan lalu kita wajib mendirikan sekolah2 atau madrasah2

Kita cukup mengumpulkan informasi tentang pendidikan, cara belajar-mengajar efektif, keterlibatan orang tua dalam membimbing anak-anaknya, dll

Lalu, kita petakan audiens yang punya needs tsb

Misal, ada;
Pak Ali, guru
Pak Rahmat, ayah murid
Budi, murid
Rita, ibu murid

Dari ke-4 kandidat, pilih lagi kandidat terkuat yang mau kita garap needs-nya

Misal, kita pilih pak Ali

Kita petakan lagi, tentang pak Ali;
- berapa usianya?
- minatnya apa?
- siapa tokoh idolanya?
- tinggal di mana?
- apa cita-cita beliau?
- apa hambatan meraih cita-citanya?
- dan lain-lain

Lalu, profil pak Ali ini kita jadikan patokan untuk target customer kita

Semakin kita memahami pak Ali, akan semakin berhasil bisnis kita

Apa yang jadi kebutuhan pak Ali, tugas kita untuk memenuhinya

Dengan posisi pak Ali di pusat bisnis kita, kita bisa memenuhi kebutuhan beliau mulai dari produk A, B, C, dst. 

Inilah yang dinamakan bisnis Market Oriented

Pertanyaan 1
Dwi IA: Selama saya simak ini hampir sama dengan analisis SWOT ya. Td saya sudah langsung praktek u jenis naskah. Tapi jadi bingung.... Jika kita sudah menetapkan kebutuhan pak Ali melalui pemetaan dan menetapkan target customer, apakah itu berarti komunikasi secara internal dg target sesuai pemetaan lebih diutamakan?

Jawaban 1
Memang ini tentang mindset awal aja, barangkali temen-temen belum tahu. Tidak harus berkomunikasi langsung. Tapi, kalau memang udah dapat pembeli, kita cari kemiripan yang paling serupa dari pembeli2 kita. Itulah audiens utama kita. Selanjutnya, kita lebarkan audiens yang mirip dengan audiens utama. Lakukan tes uji pasar, evaluasi, retest.

Pertanyaan 2
Dehuji IA: 1. sosial media yang paling efektif apa untuk internet marketing, dan bagaimana cara mengoptimalkannya?

2. Cara share tentang produk yang lebih elegan gimana? Biar gak dibilang spam. 😁

Jawaban 2
1. Sosial media di mana pak Ali sering menghabiskan waktu bersosmed

2. Pelajari dulu teknik copywriting untuk soft selling. Pada dasarnya, orang tidak suka ditawari atau dijuali sesuatu. Jadi, jangan jualan. Sharing-lah, berceritalah..

Pertanyaan 3
Dwi IA: Lantas u pemenuhan kebutuhan. Contoh pak Ali tersebut, berarti kita harus benar2 fokus u memenuhi kebutuhan Pak Ali, tetapi kan TDK semua kebutuhan pak Ali bisa kita penuhi. Apa kita juga harus menentukan kekuatan kita u memenuhi kebutuhan dalam bentuk tertentu yg bisa kita penuhi?

Jawaban 3
Itulah gunanya kita buat audiens kedua, yang mirip audiens utama. Masih ada pak Joko, pak Bambang, dll

Pertanyaan 4
Dwi Cahyadi IA: Kalo melihat statement ini,  rasanya kayak judul buku mas brili "GUE BANGET" wkwkwk
Alasannya karena ya emang saya jualan di produk Clothing..

Lalu apa yg ane harus lakuin nih biar ga terjebak,  sedangkan yg mampu kita jual cuma produk dr Clothing?
Apa kalo kita jual semua produk yg memenuhi konsumen, gadibilang maksain? 😁

Mohon pencerahan nya Guru 🙏🤠

Jawaban 4
Sebelumnya, saya udah bahas tentang melihat ke diri sendiri dulu, lalu ukur.
Ada yang namanya, customer acquisition cost atau biaya akuisisi customer. Kalau kita jual produk yang sama ke semua orang, artinya kita fokus nyari pembeli baru, hari demi hari. Ini akan lebih melelahkan dan membuat biaya promosi bertambah.

Kalau dibalik, kita 'ngalah' dulu untuk memahami customer. Maka dia akan datang lagi dan lagi dan lagi kepada kita. Sekilas mirip, tapi pada bisnis market oriented, biaya akuisisi customer akan lebih rendah, bahkan gratis pada pembelian kedua.

Ingat, bisnis dibangun di atas pelanggan tetap.

Mau bisnis atau jualan?

Pertanyaan 7
Harba IA: 1. Saat ini saya kok merasa tren SosMed bergeser. Misalnya FJB Facebook dulu rame sekarang seolah sepi.. Sekarang bergeser kemana ya?
2. Seberapa pentingkah kita memiliki website untuk branding?

Jawaban 7
1. Fjb Fb belum tepat mewakili keseluruhan tren sosmed. FJB udah geser ke marketplace.

2. Penting sekali. Namun akan menjadi blm penting, jika kita belum paham makna memiliki website. Website identik dengan database. Jadi, bukan websitenya, tapi databasenya yang fundamental

Pertanyaan 8
Ayu IA: Dlm bisnis kita tetap berpegang pada kemahiran kita atau keahlian kita..apkh tdk bertolak belakang kalau kita ikuti selera pasar..trims

Berarti tetap berusaha idealis ya? Hal itu bisa aja diterapkan. Jadi, ada yang namanya Anjing Peliharaan, Sapi Perah, Bintang dan Tanda Tanya (Blue Ocean)

Idealis itu ibarat mengarungi blue ocean. Kalau bekalnya ga lengkap, ya mati konyol.

Boleh aja menggarap blue ocean. Tapi, sapi perah untuk cashflow jangka pendek tetap harus ada.

Tren pasar yang sdg hot, itulah dia sapi perah

Pertanyaan 10
Yeni IA: Jadi bagaimana promosi yang menggiurkan dan buat orang penasaran, kadang dengan kita cerita saja orang sudah menebak "mau jualan nih"2, jadi cerita kita pun tak mau di dengar, seolah gak penting. Padahal yang di tawarin Kitabnya Penyihir Aksara lho...😀

Jawaban 10
Cerita juga ada strukturnya. Anatomi copywriting. Memang ga bisa mahir dalam semalam, perlu berkali2 tes uji. Walaupun bercerita, jangan lupa kita tidak bercerita untuk diri sendiri. Kita bercerita untuk orang lain, jadi pakailah 'bahasa' mereka

Pertanyaan 12
Muslikhin IA: mas rifki..
mnta contohnya... kata2 yg membuat orang tdk mau meninggalkan... untuk mmbaca,  dan pnasaran,  dan langsung japri

Jawaban 12
Ada mas. Nanti akan ada yang mencengangkan dari mas Brili. Termasuk kumpulan cntoh copywriting siap pakai dan terbukti Mantap Djiwa.

Rifki KPA: Never create! Know and Combine!
-Eugene Schwartz-

Jangan habiskan waktu untuk memikirkan iklan kita. Pahami target pasar dan kombinasikan informasi yang kita dapatkan tentang mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar