*Pebisnis dan Penulis adalah Menantu Idaman.*
Satu minggu terkahir, saya melakukan tur keliling 6 kota (Banjarmasin, Jogja, Temanggung, Makassar, Cilacap dan Purwokerto) untuk bedah buku sekaligus berkampanye. Bukan berkampanye #TolakReklamasi atau #OKOCE , tapi saya berkampanye tentang bahwa profesi penulis adalah calon menantu idaman. Namun penulis yang seperti apa? Kita akan bahas nanti.
Kita akan bahas dari beberapa aspek yang terlihat dari sudut pandang profesi.
1. Dari sisi waktu
Dibandingkan banyak profesi lainnya, menjadi penulis menjanjikan banyak sekali keluangan waktu. Tidak terikat jam kerja. Artinya apa? Untuk me-manage mengurus rumah tangga, akan menjadi sangat fleksibel. Coba bayangkan potret sebagian besar keluarga kekinian. Bapak sibuk, Ibu juga berkarir. Akhirnya anak dititipkan ke pembantu. Hal semacam ini tidak akan terjadi jika salah satu (atau bahkan keduanya) pasangan adalah pnulis.
2. Dari sisi penghasilan
Penghasilan penulis memang belum banyak tereskspose seperti profesi berseragam lainnya. Padahal, dari sisi penghasilan, penulis profesional dan produktif, royaltinya sangat menjanjikan. Saya sudah share ini di materi awal dulu saya mengisi. Untuk royalti dari satu buku, jika asumsi harga jual 50.000 dan sebulan terjual 1000 buku maka royalti bisa 5.000.000/bulan. Itu baru satu buku dalam satu kali cetak. Sebagai perbandingan atas, Andrea Hirata menerima 3,6 M dari royalti Laskar Pelangi per bulan. Sedangkan saya, buku Ini Gue Banget, 5 juta per bulan. Sedangkan dari Kitab Penyihir Aksara, Februari kemarin 310 juta (yang akhirnya kebeli tanah untuk pembangunan Rumah Tahfidz). Intinya, saya sekarang PD untuk adu jumlah rekening tabungan dan aset dengan profesi lainnya yang seumuran dengan saya.
3. Dari sisi Romantisme
Ada pepatah mengatakan, “Jika seorang penulis mencintaimu, maka kamu pasti akan abadi dalam karya-karyanya.” Nah, apa yang lebih romantis jika kita menjadi sumber inspirasi pasangan kita? Sebuah kemewahan yang tidak ada di profesi lainnya. Penulis bisa memikirkan pasangannya sebagai sumber inspirasinya ketika bekerja. Apakah ini bisa dilakukan profesi lainnya? Mau bukti? silakan cek Instagram saya ( @BriliAgung) .
Tambah satu hal lagi. Seorang penulis memiliki kecendderungan sebagai seorang traveler. Mencari inspirasinya tidak dibalik meja. Namun pergi mengembara. Memiliki pasangan yang memiliki wawasan luas, sekaligus bisa ikut jalan-jalan keliling dunia itu hal asik bukan?
Well, tapi penulis yang seperti apa? Hanya dua jenis penulis yang bisa menjanjikan hal di atas.
1. *Penulis Profesional* – Ini adalah penulis yang rajin dan produktif. Penulis buku yang bisa menulis buku-buku laris dalam waktu yang continue. Andrea Hirata, Tere Liye, Kang Abik, Ika Natassa adalah contohnya. Untuk non fiksi, saya PD memasukan nama saya di golongan ini.
2. *Penulis sekaligus Pengusaha* – Menjadi penulis yang baik, tidak cukup hanya puas dengan menguasai skill menulis saja. Harus mau upgrading softskills lainnya, seperti Ilmu Sales, Public Speaking (Sangat berguna ketika promo buku dan bedah buku), juga ilmu manajemen. Saya termasuk di dalamnya. Dari menulis, saat ini saya sudah membangun 3 perusahaan yang berbentuk PT dan mengelola 30an tim di dalamnya. Di bidang apa saja? Salah satu perusahaan (PT Inspirator Juara Indonesia) bergerak di bidang Sekolah Menulis Buku (Bikin Buku Club dan Mentoring Menulis Online) , Penerbitan : IA Publisher, dan Menyediakan Jasa Co/Ghost Writing. Omzet dari satu perusahaan belum gede-gede amat, baru tembus 1 M / tahun. Namun bisa untuk menghidupi banyak orang dan berbagi manfaat ke lebih dari 600 alumni.
So, jika kamu ingin menjadi menantu idaman dari jalur Profesi penulis, pilih salah satu atau jadi kedua jenis penulis diatas. Tentunya tidak ada yang instan dalam kesuksesan. Apapun yang diseriusi dan ditekuni, pasti akan berbuah hasil yang manis di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar