Minggu, 11 Januari 2015

Jabatan >> by Erie Sudewo

1. Dalam buku 5 Levels of Leadership, John C. Maxwell mengupas tuntas tentang #Jabatan. Kita coba kuak sebagian kupasannya

2. Dalam organisasi apapun, ada tiga hal yang tak pernah bisa terpisahkan. Kepemimpinan (K) – #Jabatan (J) – manajemen (M)

3. Ketika salah satu terpisahkan, masalah dituai. Ketika semuanya menyatu, organisasi sehat dan bisa sustain. Nah apa beda K – J – M?

4. K = Kepemimpinan, intinya = proses. Meski tak lagi menjabat, prosesnya tak pernah berhenti | #Jabatan #CharacterBuilding

5. Ibarat buah, setelah matang lalu busuk. Kepemimpinan juga sama. Begitu merasa matang, dia tak lagi rawat dan asah leadershipnya

6. Saat pemimpin merasa matang, dia bakal ditinggal pengikut. Pemimpin yang merasa matang, tak sadar jadilah dirinya bebal dan kebal kritik

7. Nah jangan sampai usai pensiun, anak buah tak lagi peduli. Maknanya, saat menjabat dia tak rawat anak buah dan selalu minta dilayani

8. Begitu pensiun, anak buah merasa bebas dari tekanan. Lengsernya pimpinan begini, akan disyukuri ramai-ramai oleh anak buah | #Jabatan

9. M = manajemen adalah sistem. Ini yang menjamin kelancaran mekanisme organisasi. Organisasi sehat bakal rawat manajemen sebagai sistem

10. Tapi sistem bisa jadi sebab organisasi tak sehat. Cuma ya itu. Sekadar di atas kertas. Aturannya hebat, cuma pegawai tetap tak on time

11. Tak on time tanda tak disiplin. Tampaknya kecil, tapi sebenarnya ini soal besar. Tak disiplin itu merusak segalanya | #Jabatan

12. Diminta hadir pk 07, datang pk 7.30. Diundur jam masuk pk 08, hadir pk 8.30. Diundurkan lagi masuk pk 09, eh datang pk 09.30

13. Maka “disiplin kita adalah tidak disiplin”. Kita raih ISO. Tapi jangan-jangan kita jalankan ISO tanpa disiplin | #Jabatan

14. Bisa? Bisa dong. ISO itu kan cuma sertifikat. Agar perusahaan dianggap professional. Naik daun. Sekadar citralah | #CharacterBuilding

15. J = #Jabatan. Dalam kepemimpinan, jabatan itu level terendah. Tingkat pemula. Amat dibutuhkan oleh orang yang baru belajar memimpin

16. Raih jabatan, tak selalu butuh kemampuan. Boss tunjuk/intruksi, jabatan pun terpegang. Atau ada yang berdasar sistem senioritas

17. Dalam demokrasi juga, banyak yang punya jabatan cuma karena modal kampanye. Punya uang, segera kampanye berebut kursi | #Jabatan

18. Indonesia memang “surga orang-orang gak bener”. Jelas bermasalah, tak punya reputasi, kacau, masih bisa berebut kursi. Menang lagi

19. Orang begini diuntungkan dengan tak dewasanya masyarakat kita. Termasuk yang buat aturan main. Jelas bermasalah, masih diizinkan ikut

20. #Jabatan itu kesempatan. Yang bisa gunakan baik-baik, beruntunglah. Yang tak bisa gunakan, maka #Jabatan tak punya arti apapun

21. #Jabatan itu bisa positif atau negatif. Yang positif, saat pemegangnya bisa gunakan untuk kemaslahatan yang lebih besar

22. Negatifnya, jabatan itu bisa membunuh. Banyak yang tak waspada. Maka sebanyak itu pula yang masuk bui karena salah-gunakan jabatan

23. Begitulah, punya #Jabatan tak salah. Tapi gunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, itulah kekeliruan terbesarnya | #CharacterBuilding

24. Banyak sekali orang yang hanya andalkan #Jabatan. Dia jadi atasan. Tapi orang-orang begini, tak akan pernah bisa memimpin

25. Pejabat atau pemegang jabatan pasti punya bawahan. Tapi belum tentu bawahan itu bakal jadi tim yang solid | #Jabatan #CharacterBuilding

26. Yang cuma andalkan #Jabatan, dia dapat kepatuhan anak buah. Tapi tak dapat loyalitas. Ingat patuh dan loyal itu beti (beda tipis)

27. Kepatuhan bisa dipaksa. Kepatuhan juga bisa dibeli. Centeng atau body guard, disewa untuk patuh pada perintah majikan | #Jabatan

28. Sedang loyalitas tidak. Loyal hanya bisa diraih dengan nilai-nilai hidup. Loyalitas tak bisa dibayar dengan materi | #Jabatan

29. Atasan yang berada di balik #Jabatan, tak bisa kerja sama dgn orang kritis, level di bawahnya, yang masih muda dan dinamis. Why?

30. Sebab orang-orang, terutama yang kritis, otomatis akan mengkritisi kebijakan atasan. Atau akan menggugat adanya mekanisme yang tak pas

31. Orang kritis dan dinamis, tak bisa dipengaruhi jabatan dan formalitas. Mereka hanya bisa diatur dgn sesuatu yg melebihi kemampuan mereka

32. Jabatan hanya bisa dirawat dgn leadership. Untuk itu banyak hal yg mesti dilakukan. Satu kesalahan kecil, bahkan bisa fatal akibatnya

33. Saat pemimpin maju, tim serta merta ikut maju. Ketika pemimpin dicopot dari jabatan, sebagian orang segera tinggalkan gelanggang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar