1. Namanya Mursida Rambe. Perempuan kelahiran Pangkalan Brandan, dipanggil Mbak Rambe karena dinikahi orang Jogya
2. Awalnya bersama Ninawati, Jenny dan Danny, ikut pelatihan Islamic Microfinance. Kini lebih populer disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT)
3. Usai pelatihan segera magang di BPR S Margi Rizki Jogyakarta. Magang yang harusnya tiga bulan, cukup dilakukan dua bulan saja
4. Setelah diizinkan pengurus Masjid Bringharjo Jogya, mulailah BMT yang dimotori 3 Srikandi ini buka lapak pada Desember 1994
5. Dari segi pilihan Bringharjo amat tepat. Mengapa? Ke-1 ini pasar lama. Saking lamanya, nama Bringharjo sudah lekat dan jadi ikon Jogya
6. Ke-2 Pasar Beringharjo adalah pasar besar. Dipenuhi ribuan pedagang kecil mikro. Jadi BMT Beringharjo diyakni bakal bisa survive
7. Mereka sepakati nama awalnya adalah BMT Mitra Dhuafa Beringharjo. Tapi kemudian lebih dikenal dengan nama BMT Beringharjo
8. Modal awal butuh Rp 100 juta bahkan lebih. Tapi yang cash di tangan Rp 1 juta. Sisanya dalam bentuk semangat, passion dan siap jihad
9. Kantor luas karena di emperan masjid. Meja cukup satu, pinjam masjid. Komputer mustahil. Mesin tik pinjaman pun jadi asset penting
10. Untuk transportasi, cukup satu motor bebek. Itupun pinjaman. Jika bukan perempuan yang mengelola BMT, mungkin tak ada mau yang pinjami
11. Awal operasi Rambe tak berani langsung tawarkan jasa simpan pinjam model Syariah, terjun ke pasar Beringharjo temui bakul-bakul pasar
12. Di awal itu mereka tunggu di masjid. Bada Dhuhur atau Ashar, mereka mulai menyapa satu dua mbok-mbok bakul | #BMTBeringharjo
13. “Syariah, apa itu?” Tanya para bakul. Suatu ironi. Ternyata “angel tenan” sosialisasi syariah di negeri muslim terbesar di dunia ini
14. Apalagi waktu itu, 21 tahun yang silam. Andai tak terjadi Krismon ’98, mustahil lembaga keuangan syariah bisa masuk ke Indonesia
15. Maka kita mesti bersyukur atau istighfar? Sebab syariah bisa diterima berkat Krismon ’98. Inilah yang dinamakan “krisis produktif”
16. Sehari dua hari tak terasa. Minggu ke minggu, bulan ke bulan berlalu. Jangan tanya berdarah-darahnya terapkan model keuangan syariah
17. Rentenir tak terima. Tukang pukulnya juga mulai unjuk gigi. Sedang masyarakat sendiri lebih senang yang sudah terbiasa mereka lakukan
18. Recehan lusuh pun bermasalah. Maksudnya? Jemari bbrapa teman luka hingga bernanah, karena setiap hari hitung lembaran recehan kotor
19. Enam bulan kemudian, Juni 1995, di tangga Masjid Muttaqin Beringharjo, Rambe meneteskan air mata. Dipandangnya slip honor dari BMT
20. Tertera honor pertama sebesar Rp 20.000. “Ya Allah, akhirnya aku mendapat honor,” lirihnya. Senang, sedih, syukur, takjub campur aduk
21. Berarti selama 6 bulan tak ada bayaran. Sebab awal BMT Beringharjo dibangun tak kejar profit. Berkhidmat bantu pedagang super mikro
22. Pinjaman awal ada yang cuma sekian ribu, bukan puluhan ribu rupiah. Maka baginya membuat BMT sudah bersyukur. Kini dapat honor lagi
23. Membantu kesulitan orang lain adalah mulia. Namun karya sesungguhnya adalah membuat organisasi itu sendiri http://t.co/VI0t6jw1O1
24. Dan singkat kata, tahun 2005, #BMTBeringharjo membangun kantor di ring road Barat Jogja senilai Rp 2,3 milyar | #CharacterBuilding
25. Mencengangkan bukan. Dari emperan Masjid Mutaqin Bringharjo, lalu bangun kantor megah di jantung kota http://t.co/wpON40dDvH
26. Dari tak punya bangunan, BMT Bringharjo pun di 2013 membeli ruko di Jalan Malioboro Jogja seharga Rp 5 miliaran
27. Dari modal Rp 1 juta, kini aset BMT Beringharjo mendekati angka Rp 100 miliar. Kini BMT-nya melejit jadi nomor 1 di Jogya
28. Karyawan kini sudah ratusan orang. Dari Jogya ekspansi ke Jawa Timur dan Jawa Barat. Bahkan juga telah buka cabang di Bintaro JakSel
29. Dalam bangun BMT, baginya ke-1 tak ada yg tak mungkin, tak bisa, dan tak ada yg sia-sia. Asal niat benar, cara benar, yakin pada Allah
30. Ke-2 harus punya visi. Dan visi hanya bisa dibangun dengan tim. Bangun tim tak mudah. SDM-nya yg hebat, bbrp dibajak bank syariah
31. Ke-3 tantangan terbesar arahkan tim jadi insan berkarakter. Cetak orang pintar mudah. Didik karakter, sampai hari ini tak juga selesai
32. Menurut Ninawaty, sahabatnya sesama pendiri BMT, Rambe mudah terima masukan, berani, tak ghibah dan mudah memaafkan
33. Dany yang juga ikut bidani BMT menilai Rambe pejuang ekonomi rakyat. Spirit kuat, tak minder apalagi takut, punya talenta lobby
34. Tim muda yg direkrut juga amat hormat. Mereka bilang Bu Rambe bisa jadi teman sekaligus jadi ibu. Pentingkan hajat yg lebih besar
35. Jularso, Ketua Perhimpunan BMT Indonesia: “Dia mampu seimbangkan urusan keluarga dan karir. Konsisten dan komit dakwah pemberdayaan
36. Saat Suharto Amjad, Direktur Utama PT Permodalan BMT yg bermarkas di Gedung Equity Tower SCBD pun punya catatan khusus padanya
37. Menurut Saat, Rambe adalah salah satu manajer wanita yg mampu dan berhasil memimpin lembaga keuangan Islam yg stigmatis bias gender
38. BMT-nya jadi salah satu BMT papan atas di Indonesia. Bukan cuma karena assetnya, melainkan juga integritas kredibiltasnya yang baik
39. Selama memimpin BMT, Rambe tak pernah mau terima bantuan yg diterima dan di atas kwitansi berbeda nilainya. “Ini merusak,” katanya
40. Saat menambahkan, Rambe merupakan leader perempuan yang baik. Langka. Dia sungguh bisa memberi inspirasi bagi tim dan banyak orang
41. Karena itu atas jibakunya, tahun 2009 Sang Manajer Perempuan ini mendapat Award Pemberdayaan Ekonomi dari DD Republika
42. Dan di tahun 2011, Rambe kembali mendapat penghargaan Kartini Award dalam Bidang Ekonomi dan Bisnis | #BMTBeringharjo
43. Pepatah kacang lupa akan kulitnya, tak berlaku bagi dirinya. Maka di milad ke-15 tahun 2008, dia undang orang yg berjasa pada BMT-nya
44. Orang yg di tahun 1994 meminjamkan mesin tik, meminjamkan motor bebek dan nasabah pertama BMT Beringharjo diminta naik panggung
45. Untuk apa? Mendapat penghargaan. Bukan award-awardan, tapi mendapat sejumlah uang dalam bentuk tabungan di BMT Beringharjo
46. Air mata keharuan pun tumpah. Tak menyangka cuma mesin tik dianggap berharga. Suasana jadi khidmat. Entah apa yg ada dalam hati hadirin
47. Pemimpin yg baik memang tak boleh lupa sejarah. Mustahil BMT Beringharjo tegak jika bukan karena adanya bantuan dari para pihak
48. Pemimpin yg baik memang mesti visioner. Tapi pemimpin yg lebih baik adalah yg bisa melihat realitas atau kenyataan | #BMTBeringharjo
49. Dan pemimpin yang ter ter ter, ternyata musti bisa padukan masa lalu, masa depan, dan kondisi yg terjadi di detik ini | #BMTBeringharjo
50. Tanpa visi, mustahil ada kemajuan. Tanpa melihat realitas sesungguhnya, juga mustahil akan ada perubahan/kemajuan | #BMTBeringharjo
51. Dan tanpa jadikan sejarah sebagai biduk, lembaga manapun akan kehilangan arah. Visi yg dinyatakan juga cuma sebatas statuta saja
52. Membangun organisasi dengan ilmu. Merawatnya dengan perilaku. Mursida Rambe bukan sekadar contoh, tapi telah jadi tauladan
53. Bagi praktisi Islamic Microfinance, nama Mbak Rambe bukan pepesan kosong. Rata-rata BMT menaruh respek dan hormat pada sosoknya
54. Anda tak percaya, hingga ingin diskusi dengan dia? Silakan kontak. Nomor HP Mbak Rambe 0812 271 9001 | #BMTBeringharjo
55. Jangan kaget! Anwar supir BMT, usai kuliah digadang-gadang akan jadi salah satu Pimpinan Cabang BMT Beringharjo. Muantaaab kan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar