1. Telkom anggap kerjasama dengan TBIG bisa tingkatkan tenancy ratio (rasio sewa menyewa) menara milik Mitratel. Perbandingannya begini
2. Saat dimiliki Telkom, kapasitas terpasang menaranya mungkin cuma terisi sedikit. Sedang menara TBIG fully book. Kita kalkulasi di bawah
3. Mengingat saham total Telkom hanya dihargai 13,7%, jangan-jangan kapasitas menara Mitratel selama ini hanya tersewa sejumlah 13,7% itu
4. Jika itu betul, ini kan cuma perkara manajerial. Benahi manajemennya dong. Sudah jadi rahasia umum. Wewenang BUMN kan dipangkas
5. Paradigma selama ini ubahlah. Jangan jadikan BUMN sebagai “sapi perah”. Untuk jadi sapi perah, rekruting BOD jadi tergantung selera
6. Masyarakat sekarang sudah paham. Jangan dibodoh-bodohi lagi. Rekrut BOD yg professional. Pesankan bahwa BUMN ini soko guru ekonomi
7. Jadi BOD-nya musti cakap, professional, integritas dan kredibel. Singkatnya, berkarakter. Tugasnya besarkan BUMN dan jadi devisa negara
8. Hal ini juga melanda Singapore. Ketika isteri PM Singapore jadi orang nomor 1 Temasek, dirinya habis diserang karena berbau KKN
9. Dia berkata: “Saya tak peduli apa yg dikatakan pada saya. Yg saya peduli hanya satu. Bisakah Temasek jadi holding terbesar di dunia?”
10. Maka asal tetap untuk bangsa, biarkan BOD yang tentukan kebijakan. Ketika BOD terbukti salah, lihat apa salahnya | #TelkomRugikanNegara
11. Saat salahnya menjual aset misalnya, harus ada aturan bahwa negara punya hak veto. Tangkap, penjarakan dan denda #TelkomRugikanNegara
12. Mudah mengelola aset negara. Duduk soal sebenarnya sederhana. Yang sulit adalah hati kita, kepentingan kita, dan keserakahan kita
13. Benahi manajemen BUMN dengan menjual, ini yang dinamakan: “Menembak nyamuk dengan meriam”. Semua bubrah. Remuknya tektonik dan permanen
14. Maka katanya Telkom yang ingin dapat manfaat melalui investasi tsb, hanya dapat diwujudkan melalui kepemilikan yang signifikan di TBIG
15. Kepala Riset Bahana Securities, Harry Su menilai: “Itu bisa terjadi jika pengambilan TBIG mencapai 13,7%”. Saham segitu, signifikan kah?
16. Dalam transaksi ini, utang TBIG terbilang besar. Telkom tak akan menanggung besar. Sebab sahamnya di TBIG terbilang kecil
17. Nah bingung kan. Di satu sisi, 13,7% dianggap berpengaruh. Tapi di sisi lain, saham itu dibilang kecil. Namanya “pat-pat gulipat”
18. Soal begini jika di Senayan, tak lepas dari peran “pembisik”. Sedang di bisnis disebut “konsultan”. Profesional duooonk
19. Telkom memang tunjuk Barclays sebagai konsultan. Sedang TBIG, jangan-jangan di belakangnya memang sudah berdiri kekuatan asing
20. Pesaing TBIG adalah SUPR. Awal Okt 2014, SUPR baru akuisisi 3.500 menara EXCL. Semua perusahaan ini masuk dalam 5 pemain besar menara
21. Nilai transaksinya Rp 5,6 triliun, cash diterima EXCL. Bahkan EXCL pun akan menyewa kembali menara yang telah dijualnya selama 10 tahun
22. Weleeeh logika saya berbeda. Saya jual tapi saya sewa lagi. Ini model bisnis sekarang. Tak mau repot dengan operasional. Cukup uang saja
23. Teringat saat Aqua dijual ke Danone. Dapur dijual. Padahal dapur dibuat untuk cari uang. Sedang uang belum tentu bisa buat dapur hebat
24. Terbukti ketika pemilik Aqua lama ingin buat bisnis air lagi, seluruh jejaringnya tak lagi seperti dulu. Di bisnis tak ada loyalitas
25. Siapa yg rugi? Produsen. Puluhan tahun buat usaha bagai “tegakkan benang basah”. Jualan air di “negeri 1000 sungai”, awalnya ditertawai
26. Setelah besar, kok jadi orang lain yang menikmati? Yg pertama mendapat fadhillah. Yg belakangan mendapat manfaat | #TelkomRugikanNegara
27. Siapa yg untung? Pemilik uang. Akuisisinya sekejap. Dengan kekuatan lobby, masuk ke usaha apapun, dimanapun, kapanpun dan milik siapapun
28. Termasuk ke usaha strategis yang dirintis negara. Rakyat pasrah saat negara buat jalan tol. Tapi mengapa jalan tol kini dimiliki swasta?
29. Di jalan tol, yang susah siapa? Negara. Kenapa? Bebaskan tanah butuh campur tangan negara. Setelah beres, “swasta lenggang kangkung”
30. Buat usaha pelor dan bedil hanya negara yg boleh. Anda jangan coba-coba. Pasti ditangkap. Tapi siapa pemasok kebutuhan bahan baku pelor?
31. Masa' hal begini tak paham sih ya? Ini mudah. Tak perlu kebijakan berbelat-belit, apalagi libatkan kosultan dunia. Tak perlu!
32. Saran bagi yang punya usaha, jangan jual usaha anda. Merasai produk, pekerjaan dan SDM jauh lebih nikmat daripada mengecap-ngecap uang
33. Anda punya pekerja, anda dicintai mereka. Anda punya produk, anda bisa buat yg halal & thayib. Anda punya pembeli, anda bisa silaturahim
34. Anda punya uang, paling jalan-jalan ke Paris. Ke Eskimo tak bisa. Anda punya uang, timbulkan cemburu. Bisa-bisa malah dirampok
35. Usaha di tangan orang normal, tetap jalan dengan pertahankan lapangan kerja/pemasukan | #TelkomRugikanNegara | #CharacterBuilding
36. Uang di tangan orang normal, mungkin habis karena hidup butuh makan | #TelkomRugikanNegara | #CharacterBuilding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar