1. Sebagian masyarakat masih “ga ngeh” #MEA seperti apa. Seperti globalisasi, tak paham tapi kena imbas. “Kan apes” | #MEAdanAsianGames
2. Untuk gambarkan dengan mudah #MEA, bandingkan dengan Sea Games (SG) atau Asian Games (AG) yang baru saja usai | #MEAdanAsianGames
3. #MEA bertempur bebas seperti di ekonomi dan tenaga kerja. Sedang SG dan AG bertempur dalam olah raga | #MEAdanAsoanGames
4. Perbedaannya, pertempuran di #MEA tidak tampak. Sedang dalam AG, pertempuran dari gelanggang ke gelanggang begitu jelas #MEAdanAsianGames
5. Kekalahan di #MEA pun tak tampak. Maka petinggi negeri masih bisa tampil necis dan tersenyum. Gaji dan fasilitas tetap dipenuhi negara
6. Bahkan masih jalan/studi banding ke LN, adakan kontrak kerja sama, undang investor. Serta masih bisa datangkan utang. Mana kalahnya?
7. Di kota, gedung tetap dibangun. Kondotel, kondomunium, apartemen, hotel, mall, real estate, mini dan hypermarket. Kuliner makin beragam
8. Di pinggir kota, pabrik-pabrik pun makin banyak dibuka. Buruh-buruhnya meluber ketika makan siang atau pulang kerja | #MEAdanAsianGames
9. Transportasi makin padet det det dengan deretan angkot, bus dan taksi. Ojek apalagi motor jangan coba-coba kita hitung. Bisa kelenger ..
10. Secara fisik, betul pembangunan jalan terus. Maka sekali lagi, yang dibilang kalah yang mana? Tak tampak sama sekali #MEAdanAsianGames
11. Nah saat ditanya kepemilikan, itu kata kunci dari #MEA. Menang kalah di #MEA adalah bicara kepemilikan. Ini esensinya #MEAdanAsianGames
12. Tapi kalah di #MEA seolah tak kalah. Sebab pecundang masih kaya. Juga tak merasa kalah haknya diakuisisi asing. Berbeda sudut pandang
13. Saat bertempur di SG dan AG, jatuh-bangunnya raih kemenangan baru tampak. Saat kalah bisakah tetap sumringah dan necis dengan jas + dasi
14. Harusnya pemegang kebijakan kita bergiliran pimpin kontingen SG dan AG. Atau di kejuaraan olah raga apapun lah | #MEAdanAsianGames
15. Biar mereka rasa. Berjuang di lapangan itu beda ranah. Ada teror, nervous, gentar dan rasa malu. Getar-getar yg tak ada di belakang meja
16. Di belakang meja kita masih berdalih ini itu. Ketika kalah di lapangan kita lunglai tak bertenaga. Dengan Malaysia pun kita dipermalukan
17. Negeri jiran yang dulu belajar segalanya dari kita. Sebagai adik kecil, kini kita amat tak terima mereka melejit. Kita terusik!
18. Simak Tuan dan Puan. Di AG 2014 di Incheon Korsel yang baru saja usai, kita kirim delegasi 186 atlet dari 23 cabang olah raga
19. Negara kita dengan penduduk 251 juta orang, raih 4 medali emas, 5 perak dan 11 perunggu. Posisi di peringkat 17 dari 45 negara
20. Entah perolehan itu, “cuma” atau “prestasi”. Meleset dari target 9 emas dan masuk 10 besar. Emas kita di AG 2014 = hasil AG 2010
21. Tetapi, perak menurun dari 9 jadi 5 perak. Perunggu, dari 13 tinggal 11 medali. Di posisi, kita melorot lagi dari 15 ke peringkat 17
22. Tiongkok jadi juara dengan 151 emas. Padahal Negeri Tirai Bambu ini baru ikut AG tahun 1974. Juara umum mulai 1982 hingga kini
23. Dibanding sesama negara ASEAN, kita pun kalah. Bahkan Singapore yg negerinya kalah luas dengan tanah Jakarta, bisa rebut 5 emas
24. Dari total perolehan medali kita himpun 20. Sedang Thailand total 47 medali 12 emas. Malaysia total 33 dengan 5 emas | #MEAdanAsianGames
25. Perhatikan Singapore yg tanahnya “secuplik manik”, bisa himpun total medali 24 dengan 5 emas. Total kita 20 medali dengan 4 emas
26. Vietnam pun yang masih terbayang compang-camping akibat Perang Saudara, ternyata ungguli kita dengan total 36 medali #MEAdanAsianGames
27. Di AG 2014, Vietnam cuma rebut 1 emas. Tapi perak dan perunggunya jauh di atas. Naga-naganya di AG 2018, Vietnam bakal lampaui kita
28. Bicara olahraga beda dengan ekonomi. Saat olah raga keok, kita tertunduk. Saat ekonomi kalah, kita tetap gagah dan sumringah
29. Padahal kalah olah raga, negeri ini tak remuk. Ketika kalah dlm ekonomi, kita betul-betul remuk | #MEAdanAsianGames | #CharacterBuilding
30. Kalah olah raga, seolah harga diri bangsa remuk. Anehnya. Kalah di ekonomi kita tetap sumringah. Padahal itulah kekalahan sesungguhnya
31. Kalah di olahraga, kita tak terjajah. Cuma harga diri terusik. Kalah di ekonomi, kita terjajah. Kedaulatan bangsa jatuh tercabik-cabik
32. Asset dikuasai asing. Untuk sekadar makan, boleh jadi nanti kita musti mengemis pada orang asing di negeri sendiri. Masa depan terbang
33. Dengan prestasi olah raga yang terus menurun, kita nekad jadi tuan rumah AG 2018. Sebenarnya apa yang dicari? #MEAdanAsianGames
34. Inilah negeri anomali. Rakyatnya miskin, pejabatnya kaya-raya. Semoga kita bukan tergolong orang miskin yg sombong | #MEAdanAsianGames
35. Akankah kita babak-belur akibat #MEA, atau kita justru bakal jadi negeri pemenang nantinya? Sampai jumpa esok | #CharacterBuilding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar