Selasa, 14 Oktober 2014

Tukar Guling Telkom. >> Erie Sudewo


1. Sabtu 11 Okt 2014 beberapa media angkat transaksi mengejutkan antara Telkom dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

2. Harian Kontan bahkan jadikan headline: “Telkom Bayar Mahal Saham TBIG. Transaksi seperti apa sebenarnya di Jumat 10 Okt 2014 itu?

3. Itu adalah tukar guling anak perusahaan Telkom bernama PT Dayamitra telekomunikasi alias Mitratel dengan saham TBIG | #TukarGulingTelkom

4. Di negeri ini, yg namanya tukar guling cenderung rugikan satu pihak. Biasanya yang dirugikan, pasti BUMN perusahaan “plat merah”

5. Mitratel dan TBIG adalah perusahaan pengelola menara. Ada 5 pemain besar. Mitratel punya 5.000 menara. TBIG kelola 10.134 menara

6. 3 pemain lain adalah TOWR kelola 9.746 menara, Protelindo 10.795 buah, dan SUPR dg 6.300 menara. Itu peta penguasa menara di Indonesia

7. Setelah akusisi, TBIG jadi penguasa terbesar dengan 15.314 menara. Itu 36,08% dari total menara dari 5 pemain besar permenaraan

8. Isi perjanjian #TukarGulingTelkom, Mitratel serahkan 49% miliknya, ditukar dengan 290 juta saham baru TBIG senilai 5,7%

9. Perhatikan ada  kejanggalan. Pertama, tukar 49% dengan 5,7% tidak equal. Ini bukan hanya tidak adil. Ini merusak devisa negara

10. Bolehkah ini dibilang kejahatan pada negara? Sebab negara dilemahkan karena aset-asetnya diobral. Persis seperti tahun 1998 dulu

11. Lalu ke-2, untuk melepas total 5.000 menara Mitratel itu, Telkom membuka opsi menukar 51% sisanya. Selesai transaksi 100%

12. TBIG musti siapkan 472,5 juta saham baru setara 8%. Mitratel dilepas 100%, ditukar saham 13,7%. Bonek bilang: “Yo, opooo Reeek!”

13. Kejanggalan ke-3, saham TBIG adalah saham baru. Biasanya kedudukan saham baru, kalah istimewa dibanding saham lama | #TukarGulingTelkom

14. Kita minta wartawan dan pihak berwenang bertanya “Apakah pemegang saham baru punya hak arahkan kebijakan perusahaan? Apalagi cuma 13,7%”

15. Kejanggalan ke-4, ini harus dicamkan sungguh-sungguh. Mitratel dilahirkan Telkom, induknya yang raksasa itu. Bukan perusahaan abal-abal

16. Telkom dengan TBIG ibarat gajah dengan kambing. Maka ada yg bilang, ini transaksi akal-akalan. Jangan-jangan “ada udang di balik menara”

17. Ketika TBIG jadi penguasa menara di Indonesia, mitranya Telkom, ini jadi episode terlucu, naïf, dan amat mengharu biru. “Jengkelnya”

18. Di negara berdaulat, mustahil “buaya bisa dikadali”. Tapi di Indonesia terjadi. Buayanya malah minta dikadali. “Aneh bin Ojo’ob”

19. Penguasa sesungguhnya kini TBIG. Dengan arahkan Telkom, maka kebijakan menara di Indonesia ditentukan TBIG. WooooooW Menggetarkan!

20. Kejanggalan ke-5, dari #TukarGulingTelkom, tahap awal Telkom dapat cash Rp 1,74 triliun. Total transaksi disepakati Rp 11,06 triliun

21. Nah janggal yg mengerikan, untuk bisa raup Rp 11,06 triliun, Mitratel musti capai target tertentu. Apa itu, tak disebutkan. “Jleeeebbbb”

22. Kejanggalan ke-6, saat tukar guling disepakati, TBIG bisa segera ambil alih manajemen. Uang baru 10% tapi bisa kendalikan Mitratel

23. Telkom lupa bahwa dirinya adalah BUMN. Ini social enterprise. Tak bisa mereka kelola seenaknya. Hingga dengan mudah dikuasai TBIG

24. Sebagai BUMN yang social enterprise, pemilik perusahaan ini adalah negara. Penguasa Telkom hanya pengelola, bukan pemilik

25. Pejabat negara pun bukan pemilik asset negara. Cuma pengelola. Untuk paham ini, tak perlu doctor ekonomi lulusan luar negeri

26. Kejanggalan ke-7, nilai transaksi Rp 11,06 triliun utk 762,5 juta saham. Maka saham TBIG dihargai Rp 14.511 per saham #TukarGulingTelkom

27. Menurut Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe: “Harga itu terlalu mahal”. Sebab 3 bulan sebelumnya, cuma Rp 8.062/saham

28. Saat kerjasama diteken, harga saham TBIG di lantai bursa naik 4,73% ke Rp 8.300. Harga Mitratel justru turun 0,89% di Rp 2.775

29. Sedang ketika transaksi, saham TBIG dinaikkan lagi harganya jadi Rp 14.000-an. Orang Medan bilang: “Baaaah. Muantaaab kaleee”

30. Ini “pat pat gulipat”. Para analis menilai aksi ini untungkan TBIG dan rugikan Telkom. Mustinya Telkom dapat 25% saham TBIG

31. Andai saya pejabat Telkom: “Ga mau duooonk”. Andai saya CEO TBIG: “Huahahaha… Pemerintah Indonesia memang baik sekaleeee”

32. Lihat cara berpikir kita: “Perusahaan sendiri dinilai semurah-murahnya. Perusahaan lain diangkat semahal-mahalnya” | #TukarGulingTelkom

33. Apakah ini gejala kita? Tak heran Kwik Kian Gie menulis buku: “Kebijakan Ekonomi Politik dan Hilangnya Nalar” #TukarGulingTelkom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar