1. Tahun 1996 gagasan membuncah. Andai dam haji jamaah Indonesia dipotong di tanah air, dongkrakan ekonominya sungguh mengejutkan
2. Potensi pun dikalkulasi. Katakan 200 ribu dari 250 ribu jamaah, dam kurban di tanah air. Kalikan Rp 1 juta saja, terhimpun Rp 200 milyar
3. Setiap tahun dana ini dialirkan untuk atasi kemiskinan, masyaa Allah seperti apa gelegaknya. Kita bisa tercengang akan keajaibannya
4. Coba simak. Provinsi kita kira-kira ada 35. Dana Rp 200 miliar : 35. Hasilnya tiap provinsi dapat kurang lebih Rp 3 miliar
5. Atasi kemiskinan dengan dana Rp 3 miliar? Just peanut. Tapi inikan baru dari sisi ternak. Atasi kemiskinan mesti multi dimensi ...
6. Jangan lupa, ini pun program tiap tahun. Tiap provinsi bisa petakan daerahnya. Mana yang punya potensi baik untuk pembiakan ternak
7. Jika dirancang 10 tahun, pemberdayaan ternak rakyat melalui hewan kurban haji, masihkah kita anggap kecil? #KekuatanKomunitasHaji
8. 200 ribu dam haji adalah kekuatan. Setiap tahun, bisa lahirkan dan perkuat kampung-kampung tenak yang sudah bertebaran di tanah air
9. Dimanapun 3 x 3 = 9. Tapi 3 kebajikan x 3 kebajikan berharap ridho Allah, hasilnya unlimited. Jika ridho Allah turun, tak terbatas bukan?
10. Tahun 2013 Dirjen Haji Anggito Abimanyu pun menggagas hal yang sama: “Andai dam haji Indonesia dipotong di tanah air”
11. Islam agama amal, bukan wacana. Untuk maslahat, siapa yang berani ijtihad. Kata Rasulullah SAW: “Jika keliru, msh dapat 1 kebajikan”
12. Shalat tak perlu ijtihad. Sebagai ibadah mahdoh, SOP-nya sudah baku. Shalat tak perlu studi banding. Tinggal pelajari cara Rasul shalat
13. Tapi atasi kemiskinan, harus lakukan terobosan/ijtihad. Perlu studi banding vertical ke masa silam dan horizontal ke masa kini
14. Pelajari sejarah penanggulangan kemiskinan dari masa ke masa. Kini pelajari lembaga lain. Bahkan ke luar negeri pun harus dilakukan
15. Shalat = ritual. Tanggulangi kemiskinan bukan ritual. Ini bicara kehidupan, kecakapan, peluang dan ketidakadilan #KekuatanKomunitasHaji
16. Pecahkan soal kemiskinan, tiap tempat/negara beda strateginya. Malaysia yang sesama Melayu bisa maju, mengapa kita sungkan belajar
17. Entah apakah Malaysia minat potong dam haji jamaahnya di negerinya. Yang pasti untuk urusan ini mereka telah investasi di Makkah
18. Tahun 2004, 3 bulan sebelum hari kurban, mereka telah investasi di Makkah. Di Idul Adha, mereka tinggal potong sesuai jumlah jamaahnya
19. Kini 2014. Mungkin caranya sudah lebih baik lagi. Semua itu dikelola oleh Tabung Haji Malaysia | #KekuatanKomunitasHaji
20. Beberapa tahun silam, kita kontrak kerja sama dengan Malaysia. Kirim bibit sapi Bali ke Malaysia | #KekuatanKomunitasHaji
21. Mereka kembangkan program, tiap keluarga yang diberdayakan punya 5 sapi. Bisa dibayangkan 10 atau 15 tahun ke depan | #CharacterBuilding
22. Bicara dam haji bukan lagi potensi. Dana ada dari 200-an ribu haji. Domba, kerbau/sapi pun tersedia di tanah air #KekuatanKomunitasHaji
23. Tinggal keberanian untuk lakukan terobosan. Ijtihad. Jangan lihat dam sebatas ritual hajinya saja. Tapi kaitkan dgn kemiskinan kita
24. Kemiskinan kita makin parah, akut, massal dan berlarut-larut. Jangan lihat kemiskinan hanya sebatas lapar, kotor, bodoh, hidup tak sehat
25. Kemiskinan itu bom sosial. Saat sudah tak ada lagi yang dimakan, tinggal satu yang belum dimakan. Siapa? Orang-orang kaya
26. Kemiskinan itu bagai bensin. Mudah tersulut. Meski hanya dengan percikan api dari puntung rokok | #KekuatanKomunitasHaji
27. Kemiskinan yg berlarut-larut itu memendam dendam. Meski seolah baik di permukaan, tapi dendamnya “bagai api dalam sekam”
28. Jenderal Romel (Nazi) yang dijuluki “Singa Padang Pasir”, akhirnya menyerah pada Sekutu. Mengapa? Karena kelaparan
29. Selama 3 bulan pasukannya diblokade di markasnya sendiri. Akhirnya karena lapar, terpaksa dia kerek bendera putih #KekuatanKomunitasHaji
30. Dalam ranah amal, dibutuhkan orang seberani Umar bin Khatab ra. Dalam ranah wacana, yg ada adalah diskusi sedang kemiskinan terus tumbuh
31. Di Saudi, pemerintahnya tak wajibkan jamaah haji untuk ikuti program mereka. Diserahkan masing-masing pada jamaah #KekuatanKomunitasHaji
32. Penyerahan ini bisa diterjemahkan masing-masing untuk lakukan sesuatu. Demi untuk kemaslahatan, mengapa ini tak dimanfaatkan?
33. Di tangan orang yang tepat, ancaman pun bisa jadi peluang. Di tangan orang yang salah, peluang selalu kandas #KekuatanKomunitasHaji
34. Kita punya komunitas haji. Jumlahnya jutaan orang. Mengapa belum ada satu desa pun yang jadi contoh telah diberdayakan komunitas haji
35. Jangan-jangan kita asyik dengan diri sendiri. Kita bisa sesenggukan di depan Kabah. Tapi pernahkah air mata tumpah lihat kemiskinan
36. Jika kita tetap asyik berwacana, berpuluh tahun kita lahirkan komunitas haji. Tapi kekuatan itu belum lahirkan satu pun desa produktif
37. Kini yang naik haji terus meningkat. Untuk berhaji pun butuh waktu tunggu tahunan. Sementara kemiskinan terus lahirkan kemiskinan baru
38. Komunitas haji/hajjah itu kekuatan. Jutaan anggotanya. Kini tinggal merajutnya. Jangan sampai dua kekuatan ini terus berjalan sendiri
39. Bagi lembaga sosial, ini peluang. Jika anda tak mampu realisasikan, sungguh ada yang keliru di cara pandang selama ini. Ayo buktikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar