Kamis, 02 Oktober 2014

Kisah lama konglomerat hitam. >> Erie Sudewo


1. Skema ekonomi keluarga, sederhana. Gaji bapak cukup, alhamdulillah. Dengan kecukupan, investasi terbaik = pendidikan untuk anak

2. Gaji kurang dicukup-cukupkan. Jika cuma bisa makan sehari 2x, jangan paksa 3x. Hikmah kesederhanaan, ini masa pendidikan ahlak/karakter

3. Gaji bapak berlebih, sebagian gunakan untuk bantu saudara/tetangga/pihak lain. Investasi terbaik=pendidikan/produktif #CharacterBuilding

4. Pesan pepatah China: “ Anda ingin senang 1 jam, pergilah tidur siang. Anda ingin senang 1 hari, pergilah memancing” | #JasMerah

5. Anda ingin senang 1 tahun, panjatkan doa. Tapi jika anda ingin senang seumur hidup, bantulah orang lain” | #KisahLamaKonglomeratHitam

6. Ketika anak dididik untuk kaya, nilai hidup terabaikan. Mereka tumbuh dengan tak pernah puas. Sebab uang sudah jadi Tuhan

7. Saat didik anak-anak cari nilai kebahagiaan, mereka akan tumbuh baik. Di tangan orang ygan paham nilai hidup, uang jadi penuh maslahat

8. Di tangan orang yang paham nilai hidup, ancaman jadi peluang. Di tangan orang yang tak mafhum nilai hidup, peluang jadi ancaman

9. Bicara ekonomi bangsa tak sesederhana keluarga. Meski sama-sama untuk tujuan kesejahteraan, bedanya pada skala dan jumlahnya

10. Tujuan negara welfare state. Tujuan keluarga, welfare family. Negara akomodir 240 juta, keluarga cuma beberapa anak dan isteri

11. Membangun ekonomi bangsa teramat kompleks. Ibarat pohon raksasa, akarnya mesti kuat. Akar kuat tumbuhkan cabang/daun/buah yang baik

12. Ekonomi negara yg rumit, terjungkal hanya gara-gara jatuh tempo bayar utang, ini soal fondasi. Sudah betulkah fondasi ekonomi bangsa?

13. Utang boleh. Tapi jika tak terkontrol, jadi fundamental. Fondasi bisnis mesti kuat. Saat fondasi digali dengan utang, ini soal besuaaar

14. Dunia usaha buktikan, bisnis serba utang, pasti tak sehat. Sehatnya ya dari utang. Jadi inilah bisnis sakit, hidup dari utang ke utang

15. Negara sadar, tak mudah bangun ekonomi bangsa. Strategi dipatok. Indonesia harus lahirkan konglomerat untuk bantu realisasikan

16. Tujuan baik. Agar konglomerat bisa jadi lokomotif ekonomi. Artinya sebagai lokomotif, mereka diharap bisa menghela ekonomi bangsa

17. Apapun dikucurkan demi sehatnya lokomotif.  Negara beri proyek-proyek raksasa. Untuk garap itu, mereka pun leluasa pinjam utang

18. Negara yakin akan profesionalitas mereka. Utang dalam kurs dollar, silakan. Negara berpikir, pasti sudah mereka kalkulasi masak-masak

19. Penggunaan utang, itu juga wilayah mereka. Mau diapain, boleh-boleh saja. Yang penting bisa gerakkan gerbong lain tumbuhkan ekonomi

20. Ketika utang jatuh tempo, dibutuhkan dollar dalam jumlah besar. Permintaan dollar meningkat, harga pun naik | #KisahLamaKonglomeratHitam

21. Sebagai pengusaha raksasa, mustahil tak mafhum supply demand begini. Tapi saat rupiah tetap terkapar, ini yang membingungkan. Misteri!

22. Pak Harto akhirnya harus menandatatangani di depan petinggi IMF. Persis seperti raja-raja dahulu bertekuk lutut dalam perjanjian dgn VOC

23. . Pertanyaannya, dimana para konglomerat berada dan bgmana perasaan mereka melihat Pak Harto didikte IMF? #KisahLamaKonglomeratHitam

24. Harapan negara, sebagai lokomotif mereka musti pakai trickle down effect (TDE). Kemakmuran mereka bisa dorong ekonomi sekitarnya

25. Jelasnya TDE seperti apa sih? Begini. Ibarat gelas kosong diisi air. Saat penuh air luber. Tumpahan itu diharap bisa dorong ekonomi

26. Namun yang terjadi tak begitu. Saat air hendak tumpah, gelas ditinggikan. Hendak tumpah, tinggikan lagi. Jadi air tak pernah tumpah

27. Itu yang dinamakan trickle up effect (TUE). Negara dorong konglomerat agar terapkan TDE. Tapi konglomerat ubah TDE jadi TUE

28. Cita-cita negara yang mulia, tapi baru separuh jalan. Konglomerat tumbuh jadi raksasa. Tapi tak beri manfaat besar bagi ekonomi rakyat

29. Saat krismon 98, negara tutup dengan BLBI Rp 600 – 700 triliun. Tapi itulah. Apakah para konglomerat ini mau bantu Indonesia?

30. Jika bantuan negara dihitung bunga 10%/tahun. Sejak 1998 hingga 2014, 16 tahun sudah. Berapa mereka harus kembalikan ke negara?

31. Pokok Rp 600 triliun. Bunga 16 tahun = 160%. Total harus kembali ke negara: Rp 600 triliun + Rp 1.000 triliun = Rp 1.600 triliun lebih

32. Dana yang berhasil ditarik BPPN, katanya cuma Rp 200-an triliun. Selebihnya entah kemana | #KisahLamaKonglomeratHitam

33.  Beberapa saat setelah krismon, Singapore umumkan 18.000 orang kaya di negerinya. Sepertiganya merupakan orang-orang Indonesia

34. Tuan dan puan. Kisah ini jadi pengingat. Rakyat boleh lupa. Tapi negara tak boleh lupa. Soal BLBI adalah perkara amat besaaar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar