Rabu, 12 November 2014

13 jenis alasan orang melakukan kebohongan.... by Dwi Estiningsih

Kebohongan-kebohongan yang bersifat kompulsif dan berlebihan, konstan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.Termasuk juga kebohongan para pemimpin dan politisi.

Paling tidak ada 13 jenis alasan orang melakukan kebohongan....

Pertama, Berbohong untuk menghindari hukuman.
Jenis kebohongan yg terbentuk ketika masih kecil.
ex: "Bukan aku yg makan rotinya"

"Bukan aku yg mukul dia"....."Bukan aku mecahin gelasnya"
Pada orang dewasa, kebohongan jenis ini seringkali terjadi utk menghindari hukuman sosial.
Misal: Ketika ketaatan beragama diragukan,...

Ketaatan beragama diragukan, calon pemimpin memakai simbol-simbol agama (ex:jilbab, surban) utk menghindari hukuman sosial dari publik...
"Yang penting terpilih lah, soal jilbab dilepas, dll, urusan belakangan"
"Pokoknya..."


Kedua, Berbohong supaya tetap merasa otonom.
Jenis kebohongan ini biasa terjadi pada anak-anak dan remaja.
Anak-anak meyakini bahwa orangtuanya dapat membaca pikiran mereka. :))

Anak bohong mengetes keyakinan ini.
"Jika berbohong & ortu tdk tahu, jadi tahu bahwa ortu tdk dapat membaca pikiranmu" <~ isi benak anak2.

Pada penguasa, hal ini jamak terjadi. Kebohongan tdk dilakukan pada rakyat saja, tapi pd teman seperjuangan, sponsor politik & teman koalisi

Awalnya penguasa cuma bohong coba-coba, karena berhasil dikibuli maka ditambah terus kebohongan yg lebih besar.
Mereka melakukan kebohongan ini juga utk melepaskan diri dari kekangan dan mendapatkan kebebasan. Kebebasan utk melakukan apa saja seperti bagi-bagi kekuasaan, bagi-bagi kekayaan, aset, dll.


Ketiga, Kebohongan yg agresif.
Kebohongan ini model kebohongan sales.Sahabatku yg berprofesi sbg sales pasti tdk melakukan ini. :)
Sengaja berbohong utk mendapat keuntungan yg besar. Biasanya yg menjadi sasaran adalah orang-orang yg prospektif.Hal ini biasa terjadi di dunia politik. Eh???
Misal: Mari kita lihat kebohongan yang beberapa waktu lalu...
Seorang sales/pedagang sukses menggaet orang yg prospektif (digadang-gadang jadi presiden) utk jadi pendukungnya di pilkada. Selanjutnya?
Selanjutnya Ia dikhianati dengan mencalonkan dirinya jadi presiden.
Sebuah kebohongan yang agresif.


Keempat, Berbohong untuk mendapatkan perasaan berkuasa.
Jika seseorang berbohong dan berhasil, maka dia merasa lebih berkuasa dan superior.
Ia akan berbohong lebih banyak lagi dan bila berhasil lagi, maka Ia akan merasa lebih berkuasa.
Kebohongan pasti akan diikuti kebohongan yang lain. :(
Jenis kebohongan ini terjadi pada publik figur yg mempunyai pengikut yg banyak dan loyal. Jika semakin banyak pengikutnya maka ia akan semakin merasa berkuasa.
Publik figur itu akhirnya mungkin merasa tak terkalahkan tapi sulit utk membedakan antara kemampuan diri yg sejati & kemampuan diri fantasi.
Contohnya: Hitler dan pemimpin komunis di Cina.
Semakin banyak Ia berbohong, semakin Ia mempercayai kebohongan dan kehebatannya sendiri.

Kelima, Berbohong untuk melakukan lelucon.
Bagi pelaku mungkin hal yg lucu, namun belum tentu bagi para korban lelucon.
Contohnya: Foto Organisasi dijadikan teroris.

Memang ada yang beneran dan ada pula yang bohongan, bagi korban saya yakin sama sekali tidak lucu.

Keenam, Berbohong sebagai pemenuhan keinginan (fulfillment).
Biasa dilakukan oleh anak usia 4 - 7 tahun.
Anak-anak seringkali ingin mengucapkan hal yang sangat ingin dia harapkan.

Misal:
"Liburan kemarin aku pergi ke taman safari"

Anak itu mungkin berpikir bahwa ia ingin ke taman safari.
Dan jika org lain percaya maka seolah-olah ia sudah pergi ke sana. :)

Pada orang dewasa, kebohongan jenis ini juga sering kita lihat. :p
Misal: Pejabat punya program utk rakyat.
Asalkan diliput besar-besaran oleh media, meski tdk jalan/gagal, Ia tetap merasa sukses & berjasa.

Ketujuh, Kebohongan untuk menipu diri sendiri.
Ia berbohong untuk menghindari konfrontasi dengan kenyataan pahit tentang dirinya sendiri. Jika rakyat percaya dengan kebohongannya, maka dia merasa lebih baik.
Jika orang-orang percaya suatu kebohongan tentang dirinya, maka pada saat tertentu ia mulai yakin bahwa begitulah dirinya yg sesungguhnya :(
Pada tataran pejabat...Ini pasti contoh yg ditunggu-tunggu... :p :p :p :p
Seorang pejabat di suatu negeri antah berantah adalah penyuka sesama jenis.
Media menulis berita tentang dia dengan menitikberatkan pada keluarganya yg harmonis, etc .. Soal penyuka sesama jenis tadi cuma gosip sih, tapi soal media gencar ceritakan keluarganya yg harmonis, itu real. :)
Itu kebohongan di negeri antah berantah lhooo....Di Indonesia gak ada yang begituan...

Kedelapan, Berbohong untuk memanipulasi perilaku orang lain.
Berbohong dan mendistorsi kebenaran untuk mengejar kebutuhan dan keinginannya sendiri.Kebohongan jenis ini sih banyak & bisa dilihat dimana-mana.
Saya yakin sahabatku dapat menyebutkan contohnya. :)

Kesembilan, Berbohong untuk membantu orang lain. Disebut juga kebohongan altruistik. Misal:
Pada masa perjuangan, kebohongan Sri Sultan HB X pada belanda dengan melindungi pejuang kemerdekaan.
Kalau melindungi teman sejawat yg korupsi? Ah... Itu sih bukan altruis, tapi cari selamat... :(

Kesepuluh, Berbohong sebagai cara mengakomodir orang lain untuk menipu diri sendiri.
Rakyat lebih suka mendengar & melihat apa yg ingin didengar dan yg ingin dilihat.
Politisi sangat lihai melakukan kebohongan jenis ini. :p

Pemimpin yg berbohong demi mengakomodir rakyat untuk menipu diri sendiri ~ Ini sih banyak terjadi di negeri ini. :(
Misal..... Rakyat suka pemimpin yg sederhana dan merakyat. :)
Maka ditampilkan adegan masuk gorong-gorong, iklan pengemudi becak, iklan tukang tambal ban, etc. ~ Menunjukkan bahwa Ia orang susah :p
Rakyat menipu diri sendiri! Diakomodir pemimpin!
Seorang sahabat sy mengatakan:
Yg menipu diri sendiri adl orang yg hatinya berkarat, tdk bisa melihat kebenaran & kebatilan didepan mata.


Kesebelas, Berbohong sebagai solusi atas konflik peran.
Bawahan sering terjebak dalam kebohongan jenis ini, karena Ia dituntut sesuai ekspektasi sementara ia tidak bisa. :(
Misal: Seorang bawahan diminta bos melakukan pekerjaan melanggar etika, namun ia memakai cara lain yg dianggap sesuai.
Ia bohong pd bos.

Sebaliknya bawahan memakai segala cara meski tak etis, supaya pekerjaan sukses. Ia bohong pada bos bahwa ia telah mengerjakan sesuai etika.

Keduabelas, Berbohong untuk mempertahankan harga diri.
Orang dgn harga diri rendah sering mengalami perasaan gagal & rendah diri krn kemampuan & prestasi jauh dari harapannya.
Maka Ia Berbohong..

Misal: Laki-laki menonjolkan kemampuan olahraga & militer supaya terlihat lebih maskulin. :p (maaf)
Misal: Perempuan akan menceritakan kisah yang menunjukkan Ia pandai bergaul. :) (maaf)
Contoh para anggota dewan kita...
Mau? :p
Pesohor senayan bergaya ala red carpet saat pelantikan ~ Mrk merasa harus terlihat "lebih" dibandingkan yg lain supaya harga dirinya terjaga
Sesungguhnya mereka tidak percaya diri dengan kemampuannya.

Ketigabelas, Berbohong untuk membentuk identitas.
Orang berbohong supaya terlihat begini & begitu. Jika orang2 memandangnya dg cara tertentu, mrk juga akan memperlakukan dg cara tertentu.
"Pembohong" jenis ini merasa lebih nyaman dengan peran dan identitas barunya.
Jenis kebohongan ini dapat bersifat patologis (penyakit) dan manipulatif, namun dapat pula merupakan hal sehat dan wajar.
Patologis & manipulatif ~ Beli mobil mewah supaya terlihat kaya padahal utangnya dimana-mana.
Wajar dan sehat ~ Profesional yg pakai mobil mewah supaya terlihat meyakinkan didepan klien. Mobil mewah sebagai alat kerja.
Para profesional seringkali melakukan ini demi servis yang diberikan pada customer.


KETIGABELAS jenis kebohongan tadi adalah model yang sering dipakai orang dalam banyak kondisi, dan seringkali berhasil.
Luar biasa betul, manusia yg bisa melakukan semua jenis kebohongan tadi.
Saya justru merasa ia bukan lagi manusia. :(


Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yg menyesatkan.
Al Hadist
























12 retweets3 favorites

Tidak ada komentar:

Posting Komentar