1. Ada pertanyaan yang jarang muncul. Padahal masalahnya terus terjalani sejak menikah hingga hari ini | #RahasiaBahagiaKeluarga
2. Inilah yang ditanyakan almarhum guru saya: “Dimana rahasia kebahagiaan suami isteri?” #RahasiaBahagiaKeluarga | #CharacterBuilding
3. Bisa jawab? Jika tak bisa, coba jawab pertanyaan berikut: “Apa tujuan menikah atau mengapa kita berkeluarga?” #RahasiaBahagiaKeluarga
4. Ada banyak jawaban. Saat kita coba kupas satu-persatu jawaban itu, jangan terkejut: “Pernikahan terancam!” #RahasiaBahagiaKeluarga
5. Jawaban ke-1, vulgar. Ramai yang bilang, menikah karena kebutuhan biologis. Singkat. Sesingkat tempatkan manusia tak beda dengan hewan
6. Selesai berhubungan, kemas-kemas lalu bubar jalan. Tujuan lain tak ada. Saat tua, sakit-sakitan/terkulai, minat pun punah. Ada indahnya?
7. Hubungan bukan lagi tak akrab, tanpa sadar malah renggang. Apalagi mesra. Sedikit keliru sontak tersulut. Jika tak ingat anak, cerai lah
8. Jawaban ke-2, ingin menyambung garis keturunan. Setahun dua tahun lewat. Tak terasa 10 tahun berlalu, buah hati tak muncul juga
9. Seiring dilakukan ikhtiar, hubungan mulai bermasalah. Sedih, was-was, melanda sang isteri. Gundah dan ingin punya anak membakar suami
10. Rindu tangisan anak membayangi keluarga yg sepi. Akhirnya dengan berat dan sedih, isteri minta suami cari wanita yg bisa beri keturunan
11. Jawaban ke-3, menikah karena desakan/jodoh orang tua. Saat yang dijodohkan bisa sama-sama menerima, rumah tangga berjalan mulus
12. Ketika keduanya tak “sreeeg”, berarti rumah tangga dibangun di atas ketidakpuasan. Mereka bisa berjalan hanya karena hormat pada ortu
13. Saat salah satu orang tua, atau kedua orang tua wafat, rumah tangga betul-betul di ujung tanduk. Cuma tinggal waktu : “bubar jalan”
14. Saat satu pihak tak puas drama Si Sabar dan Si Syukur dimulai. Suami bersyukur dapat isteri cantik. Isteri sabar dapat suami bukan idola
15. Akhirnya dengan tetesan air mata, bertuturlah seorang karib dekat. Dia bilang ibunya ini langka. Dijodohkan dgn pemuda agak terbelakang
16. Pemuda yang akhirnya jadi bapaknya ini, cuma bisa lakukan 2 hal. Shalat dan cuci pakaiannya sendiri. Selebihnya ibunya yang berjuang
17. Kakaknya satu, adiknya satu. Keduanya juga agak terbelakang. Dia yang kebetulan normal, kini jadi tulang punggung semua
18. Buatnya tak apa. Isterinya pun normal. Cuma dia sedih kasihan bangga campur-aduk. Hingga kultwit ini ditulis, ibunya tetap setia
19. Berpuluh tahun hidup dengan bapaknya yang agak terbelakang. Saya tak tahu hati dan perasaan ibu saya. Cuma Allah yang Maha Tahu
20. “Jika Islam bolehkan, saya akan sujud pada ibu saya”, katanya dengan mata berkaca-kaca. Saya pun tenggelam dalam lamunan. Subhanallah!
21. Jawaban ke-4, menikah karena cinta. Ahaaa ini bukan berita. Buanyaaak yang seperti ini. Apalagi di tayangan sinetron ala Melayu
22. Hidup dengan pasangan saling mencinta, mudahlah bangun keluarga. Sebab salah pun didiamkan. Apalagi bener kan? | #RahasiaBahagiaKeluarga
23. Nah bisakah hidup dengan orang yang tak dicintai? Bahkan lelaki yang harusnya menyiapkan nafkah, ternyata malah terbelakang mentalnya
24. Dan itu sejak awal menikah pula. Berpuluh tahun arungi hidup berkeluarga. Jika bukan Allah yang gerakkan hati, mustahil bertahan
25. Bagi yang awam, orang tua yang menjodohkan itu dianggap “amat kejam ”. Namun bagi yang beriman, Allah SWT telah siapkan sesuatu
26. Rasulullah SAW: “Siapa ygan membantu atasi kesulitan orang lain, seolah-olah dia telah hidupkan alam semesta beserta isinya”
27. Cinta pun jangan dianggap tak masalah. Coba kita simak. Yang awalnya manis-manis selalu, setelah nikah lama-lama “eeeh sompree** juga”
28. Cinta sebelum nikah, semua indah belaka. Tak ada yang susah dan jelek. Sekalipun menyusahkan tetap indah saja. Marah pun terasa lucu
29. Setelah nikah, yang dulu bukan soal kini jadi masalah. Dulu busuk tercium harum, kini yang harum jadi busuk | #RahasiaBahagiaKeluarga
30. Dulu yang susah sekalipun dijalani, kini yang mudah pun jadi biang kerok. Dulu yang jahat dianggap baik, kini yang baik malah jadi jahat
31. Perang mulut terjadi, permusuhan pun makin tajam. Dulu marah terasa indah, kini senyum terasa tawar, hambar, penuh sindir
32. Kini masing-masing bawa diri. Izin tak ada lagi. Dulu semenit tak jumpa terasa lama, kini bertemu buang muka “aku benciiii kamu!”
33. Jawab ke-5 menikah karena sudah jadi tradisi. Kebetulan tradisi laki perempuan. Jika tradisi umat Nabi Luth atau Nabi Nuh, cilaka bukan?
34. Beberapa jawaban di atas, cerminkan kebanyakan pernikahan hari ini. Dengan tujuan kecil, sepele, remeh temeh dan sekadar salurkan nafsu
35. Yang wanita mungkin cari sandaran hidup. Yang lelaki pun hendak cari ahli waris. Siapa yang urus rumah, makan, saat sakit atau mati
36. Ketika nikah diadakan kenduri besar-besaran. Diantar rombongan panjang. Siang malam bak raja dgn berbagai hadiah dan ucapan selamat
37. Perhelatan disiapkan beberapa bulan yang lalu. Diadakan di hotel berbintang. Untuk menjamu ribuan tamu terhormat dari berbagai kalangan
38. Usai nikah lanjut dengan bulan madu. Meski namanya bulan madu, menginap di hotel cuma 2 – 3 malam. Atau 2 minggu pelisir ke LN
39. Padahal tujuan nikah, seperti di atas amat kecil. Sekadar tuntutan biologis, cinta, teruskan tradisi masyarakat dan jaga rasa malu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar