Sabtu, 08 November 2014

Tujuan Berkeluarga >>. Erie Sudewo

1. Jadi sesungguhnya apa #TujuanBerkeluarga? Jawabnya amat berkait dengan jawaban dari pertanyaan: “Apa tujuan hidup?”
| #CharacterBuilding

2. Yang tak beriman tak usah jawab. Pasti gagal. Sebab tujuan hidup itu justru menjawab pertanyaan: “Ada apa setelah mati nanti”

3. Tanpa agama, tak satu orang pun bisa jawab. Yang atheis cuma reka-reka jawab. Yang beragama saja masih gamang katena anggap sepele

4. Dokter sekuler seahli apapun, hanya bisa cegah penyakit. Tapi cegah kematian? Sama mustahilnya dia bisa jawab: “Ada apa setelah mati”

5. Andai orang tak beragama abadi hidupnya, mungkin banyak yg jadi pengikut. Sayangnya dia mati juga. Jadi, beragamalah! #TujuanBerkeluarga

6. Sebab jangan sampai ada yang mati tak bawa iman. Tapi ada juga yg mati tak bawa apa-apa. Cuma gengsi hingga tak mengakui Allah SWT

7. Mumpung masih bernapas, sujud sujuuud. Untuk sujud tak ada paksaan. Cuma ingat, ketentuan Allah berlaku pada semua manusia

8. Maka “apa tujuan hidup?” Yang beragama, silakan cari jawaban di keyakinan masing-masing. Maafkan saya sharing sesuai yang saya imani

9. Firman Allah SWT: “Tak Ku-ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku”. Mengapa malaikat tak disinggung, jawabnya next!

10. Bagi muslim, ini visi tertinggi. Setinggi apapun jabatan, sekaya apapun harta dan sehebat apapun dia. Semua sujud pada Sang Khalik

11. Arti tersiratnya pula, jabatan, harta dan kehebatan itu seyogyanya dikhidmatkan untuk cari ridho Allah SWT. Itu makna sejati sujud

12. Jangan sampai yg kaya makin kaya. Alih-alih untuk maslahat, harta terus dibiakkan hasilkan harta lain. Diri ini tak mampu habisi sendiri

13. Katakan ada orang yang bisa kuasai total benua Asia, apakah dia bisa nikmati kekayaan itu? Jika tidak atau stroke, untuk apa kaya raya?

14. Berperanlah seperti “kran air”. Jangan jadi tangki. Kran alirkan air. Ibarat orang serakah/kikir, fungsi tangki tampung air

15. Tanpa distribusi, banyak kutu yang hidup dalam tangki itu. Perut yang penuh makanan, jadi penyakit. Hidup kikir, bakal tuai banyak soal

16. Ini makna harta tak disujudkan pada Allah SWT. Saat dikucurkan, air jadi sumber kehidupan dimanapun. Ridho Allah SWT pun tercurah

17. Hati-hati! Tak semua jabatan rangkap itu baik. Hindari jabatan hasilkan jabatan lain. Berbagilah. Masih ada orang lain yang siap kerja

18. Pepatah Barat bilang: “Hilang harta, tak ada yang hilang. Hilang kesehatan, hilang sesuatu. Hilang karakter, hilang segalanya”

19. Nah ketika iman hilang, kiamat namanya. Tanpa iman, manusia bagai bangkai berjalan. Sejatinya dia telah mati, meski jasad masih hidup

20. Jadi untuk apa hidup tanpa iman? Binatang memang tak perlu shalat. Tapi akar pun bertasbih, jangan lupa itu | #TujuanBerkeluarga

21. Maka “Apa tujuan hidup”? Jelas untuk sujud/berkhidmat pada Allah. Lalu bagaimana kaitan dengan “apa #TujuanBerkeluarga ”?

22. Sujud pada Allah SWT bersifat individual. Maka “tujuan berkeluarga” adalah “sujud bersama keluarga pada Allah SWT” #TujuanBerkeluarga

23. Maka jangan salah merekrut dan direkrut. Bagi lelaki jangan salah rekrut. Yang wanita juga jangan mau direkrut “lelaki sontoloyo”

24. Saat calon pasangan tak mau sujud, jangan jadkan pendamping. Jika yakin bisa mendidik, just do it. Jika tak yakin, jangan cari gara-gara

25. Saat pasangan sujud, didik anak untuk sujud pun perjuangan. Apalagi jika pasangan tak mau sujud. Keluarga pun jadi “pura-pura sujud”

26. Jika pasangan tak sujud, untuk apa berkeluarga? Lebih baik sujud sendiri. Sujud sendiri saja perjuangan. Apalagi urus yang tak mau sujud

27. Berkeluarga itu juga sunatullah. Sujud itu wajib. Tak berkeluarga, semoga tak jadi tuntutan. Tidak sujud, sudah pasti adzab urusannya

28. Bangun keluarga itu bangun lembaga nirlaba. Nir = 0. Laba = untung. Bangun keluarga bukan kalkulasi untung rugi materi

29. Jika tak cari materi, lalu apa yang dicari? Itulah bangun keluarga = bangun kehidupan. Inti kehidupan adalah menghidup-hidupkan nilai

30. #TujuanBerkeluarga? Itu dia. Membangun nilai kehidupan yg hakiki adalah sujud dan berharap ridho Allah SWT secara bersama-sama

31. Bangun rumah beda dengan bangun rumah tangga. Bangun rumah dengan ilmu arsiterk/sipil/pertukangan. Bangun rumah tangga dengan perilaku

32. Rawat rumah dengan biaya. Seperti biayai genteng bocor, cat pagar dll. Tapi rawat rumah tangga tanpa biaya. Agar aman dengan akhlak

33. Bangun rumah 3 bulan selesai. Ada yang 15 tahun baru selesai karena angsur di bank. Bangun rumah tangga, sampai yaumil hisab tak selesai

34. Rumah dimana-mana dijual/disewa. Tapi rumah tangga, belum pernah kita dengar ada yang dijual. Jikapun dijual, apakah ada yang mau beli?

35. Rumah terutama dibangun oleh suami/bapak. Rumah tangga lebih banyak dikawal/dibangun oleh isteri/ibu | #TujuanBerkeluarga

36. Peran suami/bapak = kepala keluarga. Peran isteri/ibu = kepala rumah tangga. Maka ibu lah yang jadi “tiang rumah tangga”

37. Sebagai tiang peran ibu signifikan. Kelembutan keluarga pun tergantung ibu. Karena sebaik-baik perhiasan di rumah adalah wanita shalehah

38. Jika bapak hebat tapi ibu payah, anak-anak cenderung payah. Bapak sontoloyo tapi ibu hebat, anak-anak cenderung berkualitas

39. Rumah seberapa besar dan bertingkat pun bisa diselesaikan. Tetapi membangun 1 jiwa anak tak pernah selesai | #TujuanBerkeluarga

40. Rumah bisa diwariskan dan dibagi-bagi sesuai porsinya. Namun rumah tangga tak pernah bisa diwariskan, apalagi dibagi-bagi

41. Hidup ini ladang. Maka ajak anggota keluarga sujud dan beriman. Dengan begitu, tujuan berkeluarga untuk bisa raih ridho Allah SWT

42. Itulah tujuan berkeluarga. Sedang sebab-sebab berkeluarga, bagaimana jika kita kupas esok Senin 10 Nov 2014. Selamat nikmati rehat Ahad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar