Minggu, 28 Mei 2017

KMO Club

KMO Club:
Sebetulnya menulis itu tidak jauh beda dengan bicara. Coba deh kalau Anda bicara atau curhat pasti itu ide obrolan gak pernah habis kan? Apalagi kalau udah ngerumpi wuiihh sedepnyaaa, sampe lupa waktu. Apa aja di obrolin sampe mulut ini berbusa, herannya tetep aja bahan rumpian gak habis-habis.

Bedanya, kalau bicara itu mulut yang bekerja, nulis itu tangan yang bekerja 😁

Jadi intinya, untuk menjadi penulis itu kita harus peka. Peka terhadap lingkungan, peka terhadap potensi diri sendiri juga. Kenali potensi diri, setiap individu pasti punya kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan itu bisa kita jadikan ide untuk menulis buku.

Lalu bagaimana caranya menulis buku Non Fiksi dari pengalaman?

1. Tulis minimal 10 pengalaman yang paling berkesan dalam hidup Anda.

2. Jika sudah, pilih dan tulis salah satu pengalaman yang paling mudah untuk dibahas. Menulis ide penting bangeeett untuk mengikatnya agar tidak lupa. Sepertinya sepele, justru ini yang paling penting dan banyak yang mengabaikan.

3. Langsung buat mind mappingnya untuk mengamankan agar si edi ehh ide tidak kabur kemana-mana.

4. Rajin keliling toko buku, lihat dan amati, sudahkah ide yang anda punya itu ditulis oleh orang lain? Jika sudah ada yang pernah nulis, baca buku tersebut cari kelebihan dan kekurangannya jangan langsung down...aahh udah ada yang bikin. Bandingkan isinya dengan ide yang Anda punya, optimis dong jangan belum apa-apa udah mengkeret nyalinya.

5. Banyak baca buku yang relevan dengan tema yang kita tulis, lakukan riset untuk mendapatkan data akurat dari tema tersebut.

6. Setelah itu...nulis, nulis, nulis dan nulis sampai naskah selesai.

7. Kalau mentok, banyak baca lagi, banyakin piknik lagi

8. Bawa ke penerbit.

Apa yang saya sampaikan ini bukan sekadar teori, tapi memang ini yang saya praktekkan. Supaya ide gampang kita dapatkan, banyak-banyak baca buku dan sering “baca” lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar