Total 40 Hari (Part 3)
Kalau sudah sholat lima waktu terjaga, insyaallah berarti kita sudah termasuk orang yang bisa memanajemen waktu dengan baik. Bisa memprioritaskan Allah yang pertama dan utama, baru setelah itu urusan kita.
Isi waktu antara sholat dengan hal-hal produktif, positif dan efektif. Lihat apa prioritas hidup yang mau dicapai. Isi dengan itu semua. Persisten, konsisten sehingga hasilnya paten dan permanen.
Nomor dua dari riyadoh 40 hari selanjutnya adalah...
2. Dhuha-Tahajjud tanpa putus.
Berat...berat banget. Emang! Karena memang hasilnya nikmat. Kalau mudah, ya hadiahnya cuman piring cantik saja. Hehe...
Nah, saya ada jurus mudah supaya Allah kasih bisa kita Dhuha-Tahajjud tanpa putus. Mau?
Hehe...kita pernah belajar minta ampun, minta syukur sampai minta sabar. Nah sekarang tambah, minta izin sama Allah Yang Maha Kuasa agar kita sanggup dan mampu untuk 40 hari Dhuha-Tahajjud tanpa putus. Ya, minta izin dengan doa sepenuh hati agar Allah izinin.
Jadi kalau saat kita lupa dhuha, atau kita nggak terbangun tahajjud, jangan-jangan Allah nggak izinin kita dhuha dan tahajjud. Minta ampun dan banyak istighfar dilantun. Lalu mulai ikhtiar lagi, riyadoh lagi dari hari pertama. Gitu aja. Mudah Khan...
Emang sih jadi lama. Gak papa...lama jadi orang Sholeh. Widih...keren banget deh.
Terkait wanita yang lagi berhalangan, gak ada alasan kalau lagi datang bulan. Masih bisa baca doa dhuha khan walaupun nggak boleh sholat Dhuha? Begitu juga masih bisa bangun malam khan? Bukan untuk sholat tahajjud, tapi untuk dzikir, doa dan banyak merenung untuk apa Allah bikin kita berwujud, bikin kita hidup, bikin waktu ini masih berlanjut. Untuk apa? Mau kemana? Dan akan jadi apa? Tanya terus supaya Allah buka hati dan jiwa dengan cahaya petunjuk-Nya...
Ya...jadi gak ada halangan ya...
Silahkan dhuha berapa rakaat saja. Maksimal ada 12 rakaat. 8 rakaat juga gapapa. Sudah hebat. Usahakan minimal 6 rakaat supaya setara dengan Allah kasih nikmat. 2 rakaat juga oke, asal rutin dan rajin. Pokoknya dhuha...
Dhuha itu seperti sholat sela. Enak-enak lagi bekerja, lagi usaha, eh Allah lewat Nabinya kasih senjata dhuha agar Allah tetap diingat. Keren banget khan.
Kalau seminar atau meeting aja ada waktu break. Sekitar jam setengah sepuluh sampai jam sepuluh. Dihidangin tuh teh, kopi manis, kue-kue enak dan lezat di nampan prasmanan. Wis pokoknya tinggal ambil dan lahap.
Namun Allah kasih pilihan. Mau nggak, break nya buat munajat, buat sholat, buat ibadah, biar berkah dan berlimpah tuh segala aktivitas kita. Makanya segera cari musholla.
Lihat bagaimana Allah mau bersihkan diri kita lewat wudhu. Allah pengen kita takbir, rukuk dan sujud tanda menghamba bahwa semua Allah bisa bikin terwujud.
Mau 2 rakaat, 4, 6 , 8 atau 12 sekalian ya yang penting sholat dhuha. Semangat dhuha dan hanya buat Allah semua itu kita lakukan dengan taat. Insyaallah Allah akan hujamkan nikmat.
Belum lagi ada doa dhuha..yang penuh rima dan irama. Bacanya aja enak dan pengen ngulang-ngulang. Kalau nggak hafal, baca aja. Nanti juga keseringan dhuha maka akan terbiasa dan akhirnya bisa hafal dengan sendirinya. Mudah khan...
Abis itu silahkan deh mau lanjut break untuk makan atau aktivitas lagi.
Oh iya, apapun yang terjadi, sempatkan dhuha, luangkan dhuha, prioritaskan dhuha. Itulah saat kita benar-benar berdua dengan Allah. Kalau kita ingat Allah dalam keramaian, maka Allah akan ingat kita pula dalam kesendirian. Lha rame aja kita ingat, apalagi pas sendiri?
Terus bayangin gini deh. Anda kerja, Anda usaha, Anda di kelas pas kuliah, atau lagi duduk sebagai peserta seminar. Boleh tidak Anda minta izin ke kamar mandi? Pasti boleh. Tidak dilarang dan tidak haram.
Nah, kalau Anda bisa izin untuk keperluan diri, harusnya Anda juga bisa izin untuk keperluan Allah. Maksudnya? Ya izin sholat Dhuha. Betul apa betul?
Lebih mulia mana antara toilet dan musholla?
Pasti Anda jawab musholla.
Tapi kenyataannya adalah toilet. Kok bisa? Lha iya, ke toilet Anda masih bisa sempatkan, tapi ke musholla untuk dhuha alasannya 'mana sempat'. Bahkan ingat dhuha aja kagak.
Astaghfirullahaladzim.
Padahal katanya mau kaya bersama Allah Maha Kaya, lha dhuha aja kok nggak mau menghadap kepada-Nya?
Sesiapa yang sempatkan dhuha, berarti dia iman dan percaya bahwa Allah ingin dia kaya. Beneran?
Bener, coba baca arti dan terjemahan doa dhuha. Semua isinya kita minta kepada Allah untuk menurunkan rezeki-rezeki kita. Gimana tidak berlimpah?
Oh iya, jangan harap bisa dhuha kalau sholat lima waktu tidak terjaga. Karena ini sunnah, dan baru bisa kalau wajib sudah terpenuhi, tercukupi dan lulus uji sertifikasi. Hehe...
Pasti yang lima waktunya berantakan, malas banget tuh untuk dhuha. Ada aja alasannya. Ya karena tiangnya belum kuat, masih retak atau sekarat. Khan sholat adalah tiang agama. Dan sunnah-sunnah itu penyangga untuk tiang utama. Makanya lebih kokoh dan terjaga.
Jadi wajib itu utama, baru ditambah sunnah. Sunnah dhuha...siap ya..
Apalagi mau ditambah tahajjud. Widih jadi berat amat. Haha...emang iya. Tahajjud sudah bisa kalau subuh sudah terjaga. Gimana mau tahajjud kalau subuh aja nggak bangun, atau tepatnya nggak niat bangun?
Maksudnya?
Pernah niat banget untuk bangun pagi jam 4 subuh karena mau ke bandara jam 6 untuk ngejar pesawat? Saya pernah.
Maka kita stel tuh alarm, kita bilang ke saudara dan orang tua untuk beneran bangunin kita. Kalau nggak bisa akan ketinggalan pesawat dan rugi sudah beli tiket sampai setengah juta.
Untuk urusan dunia, tiba-tiba kita bisa. Semangat bangun luar biasa. Bahkan semalam nggak bisa tidur agar bisa berangkat subuh ke bandara.
Apalagi niatnya berangkat naik pesawat untuk liburan ke Singapura? Wah klop deh jadinya...
Tapi untuk subuh, bangun subuh. Apalagi untuk tahajjud, sholat tahajjud, apakah semangat dan persiapan kita bangun segagah dan seheroik itu?
Hehe..kenapa jawabannya cuman senyam-senyum? :)
Tahajjud itu sholatnya para Nabi. Kalau Anda pembicara seperti guru, dosen, ustad, motivator, sales atau apapun yang butuh ngomong, maka semakin Anda tahajjud maka omongan Anda akan diberatkan sama Allah. Alias gampang dituruti dan berkesan sekali.
Karena sama Allah aja mendekat setengah mati. Sampai rela-relain kurangin jam tidur. Rela dingin-dingin untuk wudhu. Rela berdiri, rukuk, sujud padahal yang lain asyik mendengkur.
Insyaallah Allah juga akan kirim orang-orang yang akan mengasihi Anda, mencintai Anda, nurut dengan Anda. Wis pokoknya omongan Anda mantap dah.
Makanya coba deh cek dua guru yang berbeda. Satu ahli tahajjud dan yang satunya lagi enggak. Pasti rasanya beda sekali. Getaran hatinya beda. Aura atau kharismanya beda.
Makanya kalau mau hebat, bukan dengan pakai jimat atau ketemu dukun keramat. Haha...itu mah sesat. Datang aja sama Allah, bangun tahajjud, hidupkan malam dengan sholat, doa, dzikir dan banyak 'bicara' ke Allah. Adukan keluh kisah kita, ceritakan segala impian dan cita-cita, bermesraanlah disana.
Insyaallah Allah Maha Mendengar, mendengar. Allah Maha Melihat, melihat. Dan Allah itu dekat. Maka hati dan jiwa akan plong karena Allah kasih nikmat. Tiba-tiba jadi semangat, masalah serasa hilang karena Allah angkat, dan optimisme membuncah karena yakin pertolongan Allah sudah dekat dah.
Coba deh. Bukan sehari dua hari tahajjud. Tapi 40 hari tanpa putus. Lalu kalau sudah berefek, berdampak, berasa hasilnya, maka pertahankan sampai nyawa putus. Beneran.
Guru saya pernah bilang, kadang gara-gara tahajjud, Allah bikin segala doa kita terwujud. Namun guru saya menambahkan, juga gara-gara malas tahajjud, bisa jadi nikmat Allah akan dicabut. Mau?
Makanya kalau sudah kaya, sudah sejahtera, sudah bahagia, maka pertahankan tahajjud, supaya Allah pertahankan pula nikmat yang sudah diberikan sebagai karunia yang menyenangkan.
Karena kita ini maunya banyak nikmat, tapi lupa syukurnya. Maunya banyak harta, tapi lupa mendekat-Nya. Dan tahajjud adalah wujud kita syukur. Tahajjud adalah wujud kita mau mendekat, mau bersujud, bersimpuh kepada Allah Yang Maha Wujud (ada).
Sekian
Salam
Mr Joss
Wakil Rektor Umar Usman
Eh iya...dibuka pendaftaran mahasiswa baru Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha. Hubungi 081809520065
Jumat, 05 Mei 2017
Total 40 Hari part 3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar