Alhamdulillah, sudah stw alias sholat tepat waktu. Sudah Azzam atau komitmen untuk Dhuha-Tahajjud tanpa putus. Bagus... lanjut terus...
Lalu apa amalah ketiga sebagai isi Riyadoh 40 Hari Menjadi Kaya???
Hehe...tenang...bukan amalan untuk dikerjakan atau dilakukan. Tapi hanya menahan diri, bersabar, memilih berhenti, tidak mencoba dan bener-bener harus bisa kuasai dan kendalikan diri.
Emang apaan sih?
Garis besarnya luas, tapi Anda bisa mengartikan sendiri. Karena dengan hati bersih, sesuatu yang nggak sreg itu bikin kita nggak enak, nggak nyaman, nggak tenang.
Haduh...apaan sih...???
Sabaaar....minta sabar sama Allah...
Oke...lanjut ya...amalan ketiga adalah...
3. KD bukan nama artis Kris Dayanti...bukaan...tapi Kurangi Dosa...
Ya...waktu saya isi materi Total Solution ini pas di bab Total 40 Hari, saya juga kasih clue atau petunjuk yang sama, "KD". Mahasiswa saya, saya ajak tebak dan mikir kira-kira maksudnya apa. Banyak yang salah, sampai suatu ketika ada mahasiswa saya yang agak diem tidak tapi sholeh, menjawab mantap dengan lantang bahwa KD adalah Kurangi Dosa...
Saya sangat senang dan bersyukur saat itu. Akhirnya buku "Rich" Ustad Yusuf Mansur dari tangan saya meluncur ke tangan mahasiswa saya ini. Namanya Bos Moko. Ya, saya kasih hadiah, gift, semoga jadi 'kutukan' bahwa kelak Bos Moko jadi pengusaha kaya nan takwa, pengusaha shaleh yang amalnya bisa mengantar ke surga. Aamiin...
Kurangi Dosa ini maknanya luas. Luas banget. Tidak sekadar Dosa besar. Tapi juga dosa-dosa kecil yang bagai kerikil. Kalau ditumpuk maka jadi besar pula. Kayak geragal di truk pasir.
Jadi harus hati-hati dan ekstra hati-hati.
Awalnya saya menganggap ini sepele dan kecil. Namun ternyata besar dampaknya, Gedhe impact-nya. Maksudnya?
Iya, coba deh nggak jaga diri dan terus aja maksiat dan dosa....
Apa yang kerasa? Sholat tepat waktu jadi berat. Dhuha-Tahajjud jadi normal siksaan hebat.
Jadi kurangin Dosa ini harus ditekankan betul-betul. Dan setiap orang pasti punya kecenderungan Dosa apa yang suka dilakukan. Bahkan diulang-ulang. Berpola dan bahkan tak merasa lagi. Nauzubillah.
Makanya kitab pegangan apakah itu dosa apa enggak harus ada, harus punya, dan dibaca. Apa itu?Al Qur'an.
Coba deh, rutinin, rajinin, giatin sehari baca 1 juz aja plus artinya. Wah...beraaaat...
Haha...kalau nonton bioskop 3 jam bisa? Bisa banget...
Kalau nonton TV tuh nggak kerasa bisa malah berjam-jam...sadar tak????
Atau untuk sekedar belajar ilmu sekolah, kita rela baca, belajar, seriusin tuh ilmu dunia sampai 6 jam sehari. Betul?
Atau gini deh, untuk les bahasa Inggris, yang dua jam bayar sampai 200ribu, mau?
Mau banget.
Atau apalagi ya...hmm....nongkrong, iya nongkrong sama temen-temen di kantin, di Mc D, atau Starbuck, kalau tiga jam kerasa???
Hehe...kuraaaang...
Lha itulah kita. Mau berdua sama Allah, mau 'bicara' sama Allah, mau mendekat sama Allah, mau 'bercakap-cakap' sama Allah, barang se-juz juga palingan sejam aja nggak betah. Ogah...lha gimana toh...
Qur'an itu kitab yang super ajaib. Kalau kita baca dengan hati, sungguh-sungguh mau memahami, minta izin supaya Allah langsung yang mengajari, maka Al Qur'an akan memblejeti alias membedah kita punya diri.
Kita tahu, oh ternyata Allah itu ciptakan kita lemah, tergesa-gesa, pelit alias kikir bin medhit. Lalu Allah kasih cara supaya kita nggak kayak gitu.
Allah tunjukkin ciptaan-Nya yang luas membentang. Allah kasih tahu semua makhluk bumi dikasih rezeki. Bahkan kita nggak sanggup memberi makan satu-satu. Semua dijamin, digaransi dan nggak akan kekurangan. Maka kalau ini jadi keyakinan, hidup nggak akan merasa kekurangan. Yang ada adalah optimis yang naiknya makin drastis. Betul apa betul?
Bahkan kita nggak boleh putus asa, menyerah atau kalah nyerah begitu aja. Allah besarin hati kita kalau ada iman maka kita akan jadi pemenang. Apalagi berjuang di jalan Allah yang Allah adalah satu-satunya tujuan. Maka Allah akan kasih pertolongan. Enak atau enak banget.
Semua itu akan kita mengerti, dapatkan dan Allah langsung hujamkan kalau kita mau baca Qur'an plus baca terjemahannya.
Terus baca Audzubillahiminasyaitonirojim...
Supaya Allah lindungi kita dari godaan-godaan setan yang terkutuk yang bisa membuat kita gagal paham, salah paham dalam memahami Qur'an. Makanya sepenuh hati doa sama Allah supaya Qur'an itu 'bicara' dengan diri kita.
Tentunya dengan berguru dengan ustad yang berilmu akan lebih mudah memahami itu. Tapi terus baca sendiri, tambah bacaan tafsir, terus perdalam dari ulama-ulama yang lain. Insyaallah siapa yang bersungguh-sungguh belajar Al Qur'an, Allah akan kasih petunjuk jalan.
Saya sendiri juga rajin ngaji, walaupun sudah jadi bapak dan usia tiga puluh tahun. Minimal tiap Minggu sekali. Habis belajar harus ngajar. Dan saya ada dua pengajian kecil yang rutin saya ajar seminggu sekali. Atau ngaji pekanan.
Kalau hape butuh charger, kalau nggak ya mati. Maka hati, jiwa dan ruh juga sama. Makan aja butuh tiap hari. Mandi juga sama. Maka ruh, jiwa dan hati juga sama. Apa itu makanannya? Sholat, tilawah dan ibadah-ibadah yang lain.
Enaknya tilawah, ilmu akan terus nambah. Apalagi baca Qur'an dan terjemahnya. Apalagi bacanya tiap hari 1 juz arabnya dan 1 juz beserta terjemahnya. Widih keren banget dah....
Coba turunkan, rajinkan dan giatkan. Allah akan kasih kita keyakinan, ilmu yang tiada habis-habisnya, dan yang pasti petunjuk jalan yang pasti membawa kita kepada ketenangan, kebahagiaan dan kemenangan.
Kalau masih berat, bisa tidak setengah juz setiap hari? Plus terjemahnya juga ya..
Atau kalau masih berat juga, sehalaman deh sehari, plus terjemahannya....
Karena kita mau KD, Kurangi Dosa. Dan dosa itu apa, maka kita langsung belajar ke Allah, lewat kitab Al Qur'an yang sudah diturunkan kepada Nabinya. Supaya kita tahu, ini Dosa apa tidak. Ini mubah atau makruh. Ini pahala atau biasa aja.
Insyaallah ya...Qur'an itu kalau sering dibaca bukan malah ada kebosanan. Yang ada adalah keranjingan dan kecanduan. Iya, karena semakin Al Qur'an didalami, diselami maka makin terlihat tuh mutiara-mutiara Qur'an yang membuat hidup kita makin bercahaya dan indah.
Saya mensitir ucapan salah satu ulama Indonesia yang Sudah bikin kitab tafsir Qur'an Al Misbah, bahwa Al Qur'an itu bagaikan permata. Dipandang dari sisi mana saja akan tetap mengeluarkan kilapan dan Kilauan yang indah.
Makanya kadang satu ayat hari ini dibaca, Allah hujamkan pengertian begini. Besok lagi atau bulan depannya, walaupun ayatnya sama, Allah bisa hujamkan pengertian yang berbeda. Wow...
Dan semua itu petunjuk, semua itu pedoman, semua itu tanda menuju kita meraih kejayaan. Di dunia dan akherat nanti.
Ada beberapa tips membaca Qur'an dengan sistem puzzle. Misal kita doa untuk minta petunjuk dan solusi. Kemudian kita pejamkan mata dan buka asal buka. Nanti Allah tunjukkan ayat yang dimaksud.
Nah, kalau menurut saya bagus juga sih, sudah jadikan Qur'an kitab pedoman segala permasalahan. Namun lebih bagus lagi, Al Qur'an dijadikan kitab yang dibaca harian dan dipahami artinya dengan membaca terjemahan.
Bahkan Nabi menganjurkan kita khatam Qur'an sebulan sekali. Artinya sehari minimal 1 juz. Insyaallah kalau ini kita bisa bisa, lulus dan lolos maka hati jadi plong dan los...hidup jadinya lebih bagus. Mau kemana menuju dan apa pegangannya selalu.
Kembali ke KD alias Kurangi Dosa... spiritnya juga jangan gimana Dosa berkurang, justru dibalik aja gimana amal bertambah, sehingga mau tidak mau Dosa berkurang. Betul apa betul.
Tiap orang akan mengartikan KD akan berbeda-beda. Orang yang terjebak riba akan segera komit untuk merdeka dari riba. Orang yang sering zina, maka akan komit berhenti dan segera menikah. Orang yang lalai dan abai sholat, akan komit untuk sholat dengan tepat. Orang yang lupa zakat, maka akan komit akan potong tuh gaji, potong tuh rezeki, setelah didapat untuk zakat. Bahkan akan ditambah dengan sedekah.
Dan terkait sedekah ini akan jadi bab tersendiri dengan nama Total Sedekah....
Oh iya....baca dan pahami Qur'an ya...kalau nggak kuat sehalaman, seayat juga gak papa. Tapi tiap hari lho ya...
Karena saya sempat tawarkan baca Qur'an sebagai ibadah harian. Ada yang siap sehari satu juz. Ada yang setengah juz. Ada yang 20 ayat. Ada yang dari ain ke ain. Beda-bedalah.
Dan mereka komit ini dengan komit bener-bener. Gak pake komat-kamit. Karena kalau sehari aja mereka gak baca, mereka siap dengan denda untuk sedekah sekian rupiah. Ada yang 100ribu, 50ribu, 20ribu bahkan ada 10ribu.
Gak papa...baca dapat pahala, gak baca dapat sedekah. Tapi spiritnya adalah baca Qur'an ya...jangan-jangan gara-gara denda sedekahnya kecil, yaudah sedekah aja. Jangan. Karena untuk bab sedekah ada pembahasan tersendiri.
Nah, ada satu mahasiswa saya yang keren, ganteng, pinter nyanyi malah nggak mau komit. Takut kalau nggak bisa. Haha..ini pasti bisikan setan. Disuruh baca Qur'an kok nggak mau. Panas ya..Haha...
Sampai akhirnya seisi ruangan doain dia agar mau komit baca Qur'an harian. Walaupun sehari cuman satu ayat. Walaupun kalau nggak baca denda sedekah seribu rupiah saja.
Berdebar-debar semua dibuatnya. Karena semua peserta seminar sudah komit dan janji dan akan ditepati. Tinggal satu orang ini aja nih. Hadeh....
Akhirnya dia berani berkata, lantang dan bersuara, siap janji sehari satu ayat saja dan kalau tidak siap sedekah seribu rupiah.
Allahu Akbar....
Ya, gak peduli berapa ayat, berapa lembar, berapa halaman. Kalau Qur'an tiap hari dibaca plus dipahamkan, insyaallah Allah selalu bimbing kita ke jalan kebenaran dan kemenangan. Pasti.
Dan akhirnya sekarang pilihan di tangan Anda, wahai pembaca buku Total Solution yang shaleh ini. Siap tilawah harian? Siap didenda juga bila lupa? Berapa? Semoga Allah catat ini sebagai kesungguhan kita untuk mendekat kepada-Nya...
Oh iya, biasanya ada yang nanya gini. Kalau wanita dan berhalangan gimana? Baca terjemahannya aja alias tardim. Itu aja.
Satu lagi, sedekahnya ke siapa? Hehe..bebas. Ke Dompet Dhuafa juga boleh atau mereka yang membutuhkannya...
Itu saja.
Salam Joss
Kamis, 11 Mei 2017
Total 40 hari #4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar