Jumat, 19 Mei 2017

Total Sedekah #3


Keyakinan...
Ada orang, setor duit 10 juta, dapat bagi hasil 5% per bulan. Alias 500ribu. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, lancar pembayaran. Orang ini berpendidikan, terpelajar dan pintar. Karena modal yakin, akhirnya dia tambah tuh investasi jadi 100juta...

Eh, masih lancar 5%nya. Dapat 5 juta, sebulan, dua bulan, tiga bulan, sampai akhirnya diambillah 1 miliar dari depositonya dan dibayar buat investasi ini aja. Padahal ini adalah investasi bodong.

Mana ada untung sampai 5% fix per bulan dan continue kalau itu bisnis tidak dikelola sendiri? Dikelola sendiri saja ada potensi rugi, orang lain juga potensinya sama juga.

Eh, ternyata ini skema ponzi, money game, dan  penipuan. Tuh 5% yang dibayar ya dari 10 juta yang dibayar, yang 100 juta dibayar, sampai yang 1 miliar dibayar. Akhirnya yang mengelola investasi, bukan sibuk ngurusi bisnis sampai untung, tapi selalu nyari investor baru. Kalau sudah stuck, mentok, notok, baru tuh nyahok semua. Runtuh bisnis tipu-tipu ini. Rugi semua yang sudah investasi, dan bui siap menanti yang mainin investasi ini.

Bukan karena berpendidikan kemudian dia bisa ditipu. Bukan! Tapi ya tadi keyakinan, maunya nggak mau susah, maunya gak mau rugi, maunya untung terus, nggak peduli orang lain banting tulang. Untung, untung dan untung yang akhirnya buntung.

Padahal investasi di Islam harus siap bagi hasil. Maksudnya hasil untung dan hasil rugi, keduanya harus siap. Karena itulah inti bisnis.

Nah, kalau dijanjiin orang aja percaya, sampai yakin. Setorannya ditambah bahkan akhirnya ketahuan gimana hasil akhirnya. Hancur semua. Maka beda dengan dijanjikan Allah, yang orang kadang masih sangsi dan tak 100% percaya. Padahal terus sedekah dan infaq, maka sudah ada garansi dan jaminan hasil akhirnya. Yakni pahala dan surga. Dan insyaallah bukan kehancuran, tapi keberlimpahan.

Nah, kalau yakin sedekah itu bikin berkah dan bertambah. Kalau sedekah itu pasti Allah balas dan Ganjar yang berlimpah, maka harusnya sedekah itu biasa saja. Mengeluarkannya nyantai saja dan nggak perlu maksa. Karena itulah harta sejati, harta abadi yang dibawa mati.

Nah, kalau masih nggak yakin rezeki Allah yang jamin, kalau ngga yakin nggak sedekah saja, Allah kasih rezeki, apalagi kalau kita rajin sedekah, insyaallah dikasih lebih.

Ada anak kecil usia 3 tahun, namanya Darel Umar Usman. Diajak orang tuanya ke tempat makan bakso Wonogiri yang enak sekali. Darel punya uang tidak? Darel kerja tidak? Darel usaha tidak? Darel punya harta tidak?

Tapi pas di warung bakso itu, Darel langsung ambil kerupuk. Dimakan langsung tuh. Kata ibu Darel, bener-bener Darel punya iman. Apa-apa tinggal ngambil tanpa mikirin bayar. Lha yaiya...khan ada orang tua yang mbayarin?

Kemudian ayah Darel jadi ikutan mikir. "Iya bener juga, saya (ayahnya Darel) harus kerja Senin sampai Jum'at. Masuk kantor dari jam 9 pagi sampai 6 malam. Belum lagi waktu berangkat dan pulang, Total habisin 2 jam. Jadi sehari hampir 11 jam buat nyari uang. Baru tuh dapat rezeki" batin Bapak Darel.

"Sedangkan Darel ini ngapain? Kerja cuman main-main, teriak-teriak. Mandi, dimandiin. Mau mainan tinggal ngerengek dan dibelikan. Mau makan, tinggal minta. Tapi semua dicukupi, semua dikasih, semua ada yang nanggung. Enak sekali." Tambah pikir Bapak Darel dalam hati.

Lalu coba pikir lagi. Apakah Darel pernah mengkhawatirkan rezeki? Apakah Darel pernah sibuk mikirin dan capek gara-gara cari harta? Hehe..enggak...

Bawaannya Darel bahagia, ketawa, senang, ceria dan gembira. Enak ya....
Nah, kalau Darel anak berbakti, patuh sama orang tua, selalu nyenengin hatinya. Kira-kira gimana kalau Darel minta apa saja?
Pasti gampang dan mudah dikasih.
Apalagi kalau Darel suka bilang terima kasih, suka mikirin kaki ayah-bundanya, dan suka sambut orang tua sepulang kerja dengan senyum cerahnya. Wah pasti Bapaknya bahagia dan rela penuhi apapun yang Darel minta....

Coba baca dari sisi Tauhid, apalagi Allah Pencipta kita, penjamin rezeki kita, yang lebih mengasihi dan menyayangi kita dibanding orang tua. Karena memang Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

Kebayang kalau kita nurut dan taat. Iman dan takwa. Dan rajin sedekah? Wah, nggak ada lagi tuh kekhawatiran kita akan rezeki dari Nya. Karena kita yakin dan percaya Allah akan jamin dan kasih rezeki kita.
Itu dulu aja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar