1. Karena ibu lupa bilang jujur, maka Kompas hari Rabu 10 Des 2014 turunkan headline: “Korupsi Merasuk Hingga Keluarga” | #CharacterBuilding
2. Tak ada hubungan antara ibu tersebut dengan Kompas. Koran ini cuma dengan tepat dan tajam turunkan perkara korupsi ke dalam keluarga
3. Lantas adakah hubungan keluarga dengan korupsi? Ada dan amat kuat. Keluarga itu amat menentukan perilaku anggota keluarga di masyarakat
4. Lantas mengapa ibu yg digugat? Padahal suami atau bapak anak-anaknya yg korupsi. Ada apa sesungguhnya?
5. Ada beberapa sebab. Ke-1 ini sebab yang ringan dan remeh-temeh. Ibu itu wanita. Lho ya jelas. Jika bukan wanita, bukan ibu namanya
6. Memangnya ada apa dengan ibu yang wanita itu? Biasanya rasa malu wanita itu lebih besar daripada lelaki | #CharacterBuilding
7. Lihat saja di banyak tayangan. Lelaki ketika divonis bersalah karena korupsi, dia tetap tenang-tenang saja. Tak ada perubahan sikap
8. Bahkan mimik wajahnya tetap cerah ceria. Bibir sunggingkan senyum. Jemari pun lambaikan tangan. Padahal sudah pakai baju tahanan KPK
9. Bahkan tim buru sergapnya alias kelompok korupsinya, segera gerilya. Apa yg dilakukan? Siapkan suap. Untuk apa? Untuk ringankan hukuman
10. Itulah laki-laki. Bukannya sedih, menyesal, dan terima hukuman. Eh malah lakukan hal-hal yg menambah kisruh kemelut perkorupsian
11. Beda dengan wanita yang divonis bersalah. Biasanya rasa malunya menyergap. Segera dia tutupi wajahnya, menunduk | #CharacterBuilding
12. Nah jika ada wanita yg tetap tersenyum, cerah ceria, dan lambaikan tangan, itu wanita yg sifat kelelakian Indonesianya kuat banget
13. Dari rasa malu memalukan ini, ada yang tahu apa ciri koruptor Indonesia? Ciri koruprtor kita adalah TAK MALU | #CharacterBuilding
14. Coba amati. Apakah anak koruptor merasa malu atas ulah ortunya? Pasti ada. Cuma banyak yg juga tenang-tenang saja. Mengapa?
15. Sebab teman-teman di sekolahnya tetap akrab dengan anak koruptor. Ini baik. Sebab yg keliru orang tuanya. Jadi tak perlu boikot
16. Tapi jangan lupa ada hal yg sakit di anak-anak kita. Apa? Mereka tetap dekati anak koruptor karena “ada udang di balik anak koruptor”
17. Apa itu? Dapat traktiran macam-macam di sekolah. Dari cerita anak-anak di sekolah, anak koruptor itu dibekali uang saku tak masuk akal
18. Ke-2 isteri itu adalah pasangan hidup yg paling tahu luar dalam suaminya. Ini jadi partner paling strategis suami | #CharacterBuilding
19. Istri paling tahu berapa gaji suami sesungguhnya. Saat suami bawa pulang uang lebih/bergepok-gepok, mustahil dia tak tahu halal tidaknya
20. Saat pertama kali suami bawa uang subhat, isteri musti bertanya: “Ini uang apa, Pak?” Inti pertanyaan tentang asal usul uang
21. Tak bertanya cermin sesuatu. Tak tahu atau tak mau tahu. Jika cuma tak tahu, mudah dibenahi. Tak mau tahu, jadilah “keluarga koruptor”
22. Ke-3 isteri atau ibu itu tiang rumah tangga. Sebagai tiang, ibu amat menentukan sehat sakitnya dan baik buruknya keluarga
23. Boleh-boleh saja suami atau bapak anak-anaknya sontoloyo. Tapi ketika tiang rumah tangga ini tetap tegar, keluarga cenderung aman
24. Saat tiang rumah tangga goyang apalagi tak berfungsi, keluarga terseret dalam kemelut permainan kartu domino | #CharacterBuilding
25. Baik buruknya keluarga, akan mempengaruhi perilaku masyarakat. Baik buruknya masyarakat, juga akan mempengaruhi pula perilaku keluarga
26. Ketika sebagai tiang rumah tangga ibu tak mau tahu darimana asal usul uang bapak, seketika itu runtuhlah tiang keluarga
27. Tiang utama tempat tegak berdirinya sesuatu. Juga tempat gantungan banyak hal. Tiang yg lain boleh tumbang. Tapi tidak bagi tiang utama
28. Sebagai tiang yang lain, bapak boleh korupsi. Tapi sebagai tiang utama, ibu tak boleh korupsi. Menolak uang korupsi bapak, itu intinya
29. Saat ibu tutup mata bapak korupsi, maka betul spt yg dikatakan KPK: “Ibu dan anak-anak jadi tempat pencucian uang haram ini”
30. Rekening akan dibuat bukan hanya atas nama mereka. Juga akan dibukakan no rekening sanak saudara, kerabat, bahkan juga PRT
31. Ketika ibu lupa bilang: “Jujur, ya suamiku dan anak-anakku”, dampaknya korupsi di Indonesia jadi akut, massal, dan saling memperkuat
32. Arti lupa mengindikasikan, masih ada kejujuran di ibu. Tak paham untuk apa bilang jujur, itu juga indikasikan masih normal
33. Hanya saat tak mau bilang jujur, sejatinya ibu memang tak peduli rumah tangganya dibangun dengan apa dan untuk apa. Tak ada cita-cita
34. Kita tak sadar. Bahwa korupsi di kita terjadi dalam tiga strata: Berjalan beriring, kuat terjalin dan sudah mendarah daging
35. Strata ke-1, korupsi di kita telah berjalan berpuluh tahun. Ke-2 korupsi terjadi secara sistematis. Dan ke-3 korupsi telah melembaga
36. Dan lembaga yg terakhir itu adalah keluarga. Ketika keluarga terima korupsi, maka kerusakan ini jadi permanen sifatnya
37. Saat korupsi bapak ditolak keluarga, mau dikemanakan uang itu? Bapak cari uang untuk keluarga. Nah keluarga menolak, so whaaat…
38. Bisa-bisa saja ditempatkan di bank. Bahkan agar aman tempatkan bank di Swiss. Tapi untuk apa wong keluarga tak mau menggunakannya
39. Dibagi-bagi ke orang lain, aneh juga. Apa ada orang yang korupsi tapi untuk dibagi-bagi ke orang lain? ini Robbin Hood minus
40. Harapan bapak bawa uang untuk senangkan anak isteri. Ketika isteri menolak, esok bapak tak akan lagi korupsi | #CharacterBuilding
41. Inilah tiang rumah telah jadi filter mujarab. Saat awal korup isteri sudah menolak, suami tak akan berkembang jadi koruptor kelas kakap
42. Jadi nyaris tak ada koruptor kelas kakap yg tak didukung isteri. Maka bagi para isteri, tanyalah saat suami bawa uang berlebih
43. Tak mau tahu dan terima saja uang suami, artinya isteri ini menambah panjang daftar keluarga koruptor. Ayo cegah mulai SEKARANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar