✔ Penjabaran ringkas dari hikmah 40 ini adalah, berkenaan dg berbaik sangka kpd Allah, ada 2 tipe orang sbb:
✔ Pertama, org yg langsung khusnu-zhan (berbaik sangka) kpd Allah bersebab ia tahu akan sifat2 Allah yg indah
✔ Ia tahu bahwa Allah Maha Pengasih, Penyayang, Pemberi nikmat, Pengampun, Maha Baik, Maha Suci, Maha Indah, Maha Bijaksana, dst
✔ Pengetahuan itu langsung masuk ke dlm hatinya, diimaninya, dan meresap ke dlm sanubarinya
✔ Krn itu, tipe org ini langsung berbaik sangka kpd Allah tanpa menunggu Allah melimpahkan kebaikan secara riil kepadanya
✔ Ia beriman bahwa Allah Maha Pemurah, maka ia berbaik sangka kpd Allah, meski ia masih blm dikaruniai kekayaan materi olehNya
✔ ia beriman & yakin bahwa Allah Maha bijaksana, maka ia berbaik sangka kpd Allah, meski kini ia masih diliputi banyak kesulitan, dst
✔ Kedua, tipe org yg tak bisa berbaik sangka kpd Allah, hingga ia melihat bukti nyata kebaikan Allah padanya
✔ Ia mungkin tahu bahwa Allah Maha Pemurah, Penyayang, Bijaksana, Pengampun, dst
✔ Tapi tipe org ini tak bisa berbaik sangka kpd Allah hingga ia benar2 mendapatkan rezeki
✔ Tipe org ini tak bisa berbaik sangka kpd Allah kecuali jika ia benar2 bisa lepas dari kesulitan yg dihadapi, dst
✔ Nah, pada hikmah ke-40 ini, Ibnu Athaillah mengarahkan wejangannya kpd dua tipe orang ini:
✔ Ibnu Athaillah mengatakan: berbaik sangkalah kepada Allah, baik sebagai tipe orang pertama maupun yg kedua
✔ Jika Anda tak bisa berbaik sangka kpd Allah dg tipe yg pertama, maka berbaik sangkalah kpd Allah dg tipe yg kedua
✔ Dan, jika Anda adalah tipe org kedua, maka setelah Anda merenung, Anda akan dapati kenyataan:
✔ Bahwa bukankah Allah selalu mencurahkan anugerahNya kpd Anda? Bukankah nikmat Allah tak henti2 terlimpahkan kpd Anda?
✔ Alhasil, meski Anda tipe org kedua, setelah memikirkan perlakuan baik Allah, Anda tak punya pilihan selain berbaik sangka kpdNya
✔ Bagaimana tidak? Sedang curahan nikmat terlecil-Nya pun tak mampu kita hitung? Bagaimana kita tak berbaik sangka kpdNya?
✔ Tak ada satu makhluk pun yg mampu menghitung nikmatNya, apalagi membalas nikmat2 itu.
✔ Jika kita memahami semua ini, mungkinkah kita berpikir buruk tentang Allah? Mungkinkah terbesit Allah merencanakan keburukan pada kita?
✔ Tidak. Sekali lagi tidak. Maka dari sini kita akan sadar, bahwa segala apa yg diperintah dan dilarangnya, adalah utk kebaikan kita
✔ Kita jadi sadar bahwa syariat Islam diturunkan utk kemaslahatan umat manusia, maslahat dunia-akhirat
✔ Pada akhirnya, kita akan taat syariat, krn sudah yakin bahwa manfaatnya akan kembali kpd kita, baik sekarang atau nanti.
✔ Dari sini kita tahu, sebagian muslim yg msh alergi syarit, mungkin blm ikut #NgajiHikam Ibnu Athaillah ini. Makanya, mari gabung :)
✔ Sehingga mereka mengira bahwa syariat ini tak sesuai zaman, menghambat kemajuan, diskriminatif, dls
✔ Semoga kita semua dikaruniai nikmat tuk selalu berbaik sangka kpd Allah ya tweeps... Amin... (End)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar