✔ ini bukan soal lidah tak bertulang. tapi lidah adalah bunga rampai kehidupan yang akan membawamu ke ruang keabadiaan
✔ sebagai bunga rampai kehidupan, lidah seharusnya dijaga dengan tutur kata lembut. mari kita menuai pelajaran berharga dari Kanjeng Nabi
✔ lemah lembut dalam bertutur, itulah yang diperagakan Kanjeng Nabi ketika menabur buih Islam di jagat raya ini
✔ lemah lembut dalam bertutur, itu tak identik dengan matinya sebuah ketegasan. sikap tegas bisa lahir dari lidah yang lembut
✔ lidah tentu harus berjalan beriringan dengan hati dan kalbu. hati dan kalbu yang bersih
✔ hati dan kalbu yang bersih itulah, yang akan bertemu dengan wajah Allah. Semoga kamu dan kamu, bagian orang yang akan bertemu Allah
✔ Jika gemar merendahkan orang dari sudut fisik kelak akan menuai limpahan kerendahan bagi diri sendiri. Lihat saja
✔ Kecantikan dan kepintaran acapkali mengubur laku rendah hati. Padahal dalam sekejap semua bisa berubah. Lihat saja
✔ Kekayaan yang tak diamini dengan sikap rendah hati sulit berumur panjang meski usianya bisa puluhan tahun
✔ Merasa menjadi tokoh meski hanya bergumul dengan para tokoh bisa jadi pemantik runtuhnya sejarah diri
✔ Sudah merasa jadi selebtwit ditegur dan disapa pun abai. Merasa besar. Besar dalam kecubung komunitasnya sendiri
✔ Membaca biografi orang hanya atas puja puji orang lain tak pelak akan menjadi benalu dalam lajur hidup
✔ Cinta bukanlah karena keindahan dan yang tampak di mata tetapi karena Yang menyatukan hati dan jiwa.
✔ Lekuk tubuh dan uaran kata menjadi lokomotif penarik gerbong hidupmu. Bisakah kau gerakan dalam lajur tebaran lakumu yang sungsang itu
✔ LS-Banyak orang tak mau menerima pernyataan terus melahirkan pertanyaan. Ini sih pola lama
✔ Cara khas orang yang tak masuk ke alam hakikat. Ini khas kelompok mereka. Persoalan hakikat dan makrifat dianggap ruwet
✔ Itu khas para pengecut yang tak mau tampil secara jantan di ruang publik. Seolah2 membangun kebenaran padahal menyulap kebenaran
✔ Ini khas orang yang belajar agama tak dari sumber.
✔ soal kalbu saja tak paham bagaimana mau diskusi soal hal besar. Khas kelompok penjaja agama ketika sudah besar
✔ Kadang kita gak paham karena berdiri di tempat. Tak mau naik ke tanjakan berikutnya. Ini khas kelompok mereka
✔ Kenapa khas mereka karena mereka tersandung kasus besar. Meski tokoh agama tapi ternyata terlibat kasus korupsi. Salatnya bagaimana ya
✔ Jadi salat itu kewajiban tapi tindak korupsi itu hal lain. Waduh. Salat itu harusnya bisa mencegah tindak koruptif
✔ Cak Nun bertutur sangat bagus soal ini. Soal hakikat salat dan cahaya. Cak Nun bagi saya memang sudah sampai
✔ Imam Al Ghazali menepi dari keramaian. Menelusuri ruang batin dengan caranya. Satu cara yang tak biasa diambil sebagian orang
✔ Saudaraku @syahriwanyus kembali kpd sosok yang dimanja oleh olah ragawi, itu disebabkan ia merasa puas dengan satu tanjakan
✔ Jangan memisahkan satu kewajiban dengan kewajiban yang lain. Semua kewajiban itu berdiri sejajar. Itulah yang disebut kaffah
✔ sikap merasa puas. merasa sudah pada satu shelter dan tak pernah mau mencari terminal akhir, acapkali menguar sikap jumawa
✔ Padahal shelter itu hanyalah pemberhentian sementara bukan pemberhentian akhir. Kenapa tak mau mencari terminal akhir dalam hidup?
✔ perjalanan dari shelter ke shelter berikutnya adalah wahana pengembaraan diri untuk mencapai tujuan akhir dalam hidup, terminal akhir
✔ isra itu sebuah perjalanan. tapi isra harus mencapai pada satu titik yang bernama mikraj. itulah kenapa Kanjeng Nabi mikraj berkali-kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar