Minggu, 30 April 2017

Kouf dari Daeng Situju

Assalamu alaikum

Mohon maaf. Telat dari waktu yang disepakati (diharapkan) sebelumnya

Menulis bagi saya adalah sebuah kesukaan yang sangat disuka.

Entah awalnya seperti apa, saya juga kurang ingat. Jelasnya sejak SD sudah menulis apa saja

Bahkan, sekadar cerita, kelas IV SD saya pernah bikin "heboh" di lingkungan sekolah.

Soalnya, tiba-tiba ada surat dari Jenderal A.H. Nasution (almarhum) yang mampir ke sekolah "nyari" saya.

Ternyata, surat iseng saya itu berbalas serius dari beliau. Bahkan sampe dikirimi 2 lembar foto waktu itu.

Untuk blog, saya baru belajar nge-blog pas awal Desember 2016 lalu. Tepatnya waktu ikut #30dwc angkatan tiga.

Sejak itu, seperti gak bisa direm, akhirnya itu keterusan sampe sekarang.

Hari ini menginjak tulisan ke-152 alias sudah 152 hari jungkir balik dan bertahan menulis (apa saja) non stop, tanpa henti setiap hari.

pada #30 dwc 3, saya fokus menulis kisah sejarah yang bertema inspiring atau oase iman

selanjutnya #30dwc 4, saya fokus menulis kisah sehari-hari, sambil berusah memetik hikmahnya

sedang #30dwc 5 ini, saya coba fokus untuk nulis seputar motivasi menulis.

di luar #30dwc, saya berusaha bertahan dengan meramu kembali tulisan-tulisan saya yang berserak dimana-mana.

Selanjutnya, saya coba kutip sebagian dari tulisan yang sudah pernah diposting dulu. Judulnya *Menulis di Pematang Sawah*

Bahwa ada beberapa hal terkait menulis tersebut. Di antaranya adalah:

*Kesatu;* peran tulisan dan media sangat penting dalam sebuah gagasan atau gerakan.

*Kedua;* gagasan dan gerakan itu bisa awet terpelihara jika mendapat ruang publikasi dan sosialisasi ke publik

*Ketiga;* sebaliknya, ide besar atau gerakanidealis bisa memudar layu jika tak didukung dengan tulisan dan media sebagai sarana sosialisasi ke publik

*Keempat;* disadari, ulisan atau media saat ini mengalami pertarungan hebat. Minimnya kebaikan dan hal positif yang dituang dan disebar di media dan jejaring sosial, menjadikan sarana-saran itu dipenuhi dengan keburukan dan kebohongan.

*Kelima;* tulisan bisa menyihir pembaca. Bukan hanya menggerakkan para turis bule datang jauh-jauh ke kampung pak dosen. Tapi juga mampu "memaksa" turis berkulit putih itu rela mengotori tubuhnya dengan lumpur sawah.

*Keenam;* kesukaan menulis menjadikan pekerjaan yang ditekuni lebih dari sekadar kerja. Saat petani lain hanya dapat lelah dan hasil panen saja. Namun bagi dosen, ia bisa mendapat lebih dengan tulisan-tulisannya.

*Ketujuh;* hikmah mengatakan, membacalah, engkau dapat mengenal dunia dan menulislah, kamu bisa dikenal dunia. Pun demikian dengan kisah di atas. Sebelumnya ia bukan siapa-siapa dan tak dikenal oleh siapa-siapa.   

*Kedelapan;* jadilah inspirasi bagi orang lain. Niscaya itu membuat hidupmu makin bermanfaat dan bernilai.

*Kesembilan;* tulisan bisa mencerahkan, mengeggerakkan, menghibur, bahkan menjadi pintu hidayah bagi orang lain.

*Kesepuluh;* kebaikan itu menjadi sempurna jika disampaikan ke orang lain. Sebab jika kebaikan itu diikuti maka bersiaplah dengan ganjaran pahala yang mengalir tanpa putus.

----
Cukup ya, ini sekadar sharing saja. Semoga ada manfaatnya

Sabtu, 29 April 2017

Cara Goblok Mengatasi Writers Block

By Rezky Firmansyah

*Cara Goblok Mengatasi Writers Block*

Saya sengaja membuat judul yang kontroversial. Bukan hanya karena gimmic, tapi memang ada makna tersendiri dari kata “cara goblok”.

Kalau dicari nih cara pintar mengatasi writers block, ada banyak jawaban.

1.Blind Writing Technique
2. Box Idea
3 . Me Time

Masih banyak lagi. Dan beberapa teknik tersebut boleh disebut “cara pintar” karena ada teknik step by step.

Nah, cara goblok ini arti simpelnya jangan banyak mikir. Contohnya nih. Beberapa hari belakangan saya buka survei singkat. Lebih kurang seperti ini.

Gimana menurut kakak-kakak jomblo di sini mengatasi writer’s block?

1. Baca buku
2. Nonton
3. Merenung
4. Jalan-jalan
5. Lihat album foto
6. Menyepi
7. Telfonan sama orang
8. Dengerin orang curhat
9. Ikut seminar
10. Mikir sambil ngemil

Nah ada banyak solusi loh. Dan jawaban itu hanya iseng. Bisa dikatakan menjawab dengan cara goblok. Tidak perlu banyak mikir, yaudah eksekusi aja. Coba ya eksekusi 10 solusi di atas.

Sekarang jika ditanya nih, bagaimana cara kamu writer’s block?

Silakan berikan jawaban kamu di bawah ini. Dan kita lanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Kouf dari Ardella

Menulis

Ya menulis bagi saya merupakan sebuah kebiasaan lama yang baru satu tahun terakhir ini saya kembali geluti.
Mungkin kawan-kawan ada yang mungkin baru hobi nulis juga seperti saya?

Dulu saat SMP saya suka menulis cerita fiksi dengan tangan di kertas A4. Berpuluh-puluh lembar yang sekarang sayangnya entah sudah hilang kemana (uhuuk..nyesek). Kalau sekarang sudah jauh lebih enak, ada ide sedikit bisa langsung menulis di wattpad, storial, blog, atau sekedar status di Instagram dan Facebook.

Pertama kali saya mulai menulis lagi adalah sejak saya melihat iklan BBC 18 Bandung di Instagram.  Waktu itu saya ikut kelas fiksinya selama 90 hari dan berhasil menyelesaikan 150 halaman lebih dengan susah payah dan berhari-hari mengerjakan begadang bahkan beberapa kali melewati deadline.
Perjuangan konsisten 2 halaman A4 itu luar biasa saudara-saudara..

Tapi saya belum berani mengajukannya ke penerbit, masih ada celah-celah yang belum terisi di dalamnya. Masih agak terlalu panjang konfliknya kata mentor saya.  Kalau nanggung rasanya sayang.  Kasian kalau pembaca nanti ngos-ngosan membacanya. Kalau sudah pede isinya, semoga kelak saya bisa menerbitkannya, Aamiin.. Mungkin ini kekurangan saya yang kadang terlalu perfeksionis.

Selesai BBC saya ikut kelas nonfiksi selama 30 hari di  MMO 13  dan ternyata akhirnya berhasil menyelesaikan sekitar 160 halaman A5. Serunya lagi ternyata saya bisa menularkan komunitas ini kepada 2 sahabat SMP saya, Marin dan Monik yang tulisan-tulisannya sering mampir di beranda facebook saya.
Pikiran saya waktu itu, info ini sayang sekali jika hanya saya yang tahu.

Senang  dan bangga sekali rasanya saat tulisan-tulisan sahabat saya berhasil beres dan masuk ke penerbit.
Salah satunya sahabat BBC 18 saya, Mas Yogi yang berhasil menelurkan “Jomblo Super” dan nama saya termasuk salah satu yang dapat ucapan terima kasih di dalamnya.
Wah masuk daftar terima kasihnya saja sudah bangga bener, apalagi bisa nama kita masuk sebagai penulis utama di covernya ya?

So, berbagilah informasi. Karena dengan berbagi, siapa tau ketemu sahabat-sahabat baru atau jodohmu. Eh? 🙂

Lalu saat ada 30DWC makin serulah perjalanan  saya belajar menulis rutin. Harus agak dipaksa. Biar terbiasa..
Menulis itu bagi saya perjalanan.
Perjalanan menemukan diri sendiri.
Perjalanan menemukan potensi diri.
Perjalanan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Perjalanan untuk mengikat ilmu saat ini untuk bisa dibaca lagi di masa depan nanti.

Menemukan genre yang pas adalah perjalanan.
Saya pernah coba kelas fiksi, kelas nonfiksi, masuk tim buku  Fiskatnya mas Tony Trax, ikut lomba cerpen dan puisi.. Saya coba semua karena saya belum tahu saya ini pas-nya di genre mana.
Karena menemukan yang “pas” di hati dan “gue banget”  itu butuh waktu. Sama kayak jodoh, eaaa..

Alhamdulillah ternyata ketemu juga, ternyata saya paling nyaman di tulisan nonfiksi yang berisi pengalaman dan sharing ilmu terutama tentang kesehatan, kehidupan, dan dunia relawan.
Kalau sudah menemukannya rasanya untuk menulis jadi gampang dan mengalir. Ide datang dengan cepat dan aksara seperti berdesakkan ingin keluar dari pikiran.

Sekarang saya sedang mengerjakan 2 proyek buku bersama kawan-kawan lama.
Doakan yaa. Karena dengan mendoakan orang lain, kita juga didoakan hal yang sama oleh malaikat:)
Semoga kawan-kawan ketemu juga yang “gue banget” dan bisa menerbitkannya suatu hari nanti. Aamiin..

-Ardella
Your personal healthcare companion 😊
KOUF 28 April 2017

Sekian kouf singkat dari sy.
Singkat tapi semoga bermakna..
Poin 1. Menulis itu tidak mengenal kata terlambat..
Belajar terus dan terus.

Poin 2. Temukan genre pas mu utk menulis.

Poin 3. Berbagilah selalu info"menulis yg kita dapat. Siapa tau jadi jalan rizki dan manfaat bagi kita atau bagi orang lain.

Poin 4. Bersinergilah. Dengan keroyokan rasanya lebih seru😊

Total Surrender #3

MUSLIM VISIONER

"Sudah deh... Kalau hidup gini-gini aja nggak berubah, yuk coba berubah bersama Allah!" ajak seorang teman kepada sahabatnya.

Ada lho, orang yang sudah di zona nyaman padahal sebenarnya zona kemalasan. Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Gak papa khan hidup lebih layak, pantas dan Indah.

Jangan sekadar punya bak mandi dan gayung. Nabi pernah mandi di bejana bersama sang istri tercinta, Bunda Aisyah. Kalau di jaman sekarang bathtub tuh.

Nabi kendaraannya unta Al Qiswah, terbaik tunggangan, kuat, gagah dan sedap dipandang mata. Oh iya, unta berkaki empat. Kalau jaman sekarang, mobil keren tuh beroda empat. Kalau masih pakai motor, rodanya dua, kakinya dua tuh. Bukan onta, tapi burung onta. Hehe...

Nabi juga bilang, muslim yang baik harus lebih baik dari kemarin. Maka baiknya haruslah imannya, ilmunya, sedekahnya, agamanya, hartanya, semuanya yang baik-baik. Boleh toh?

Bahkan di jaman Umar bin Khattab ada fikih ekonomi yang membahas depan rumah tuh minimal jalan tiga meter. Kalau jalan sekarang, bisa dilalui mobil. Ini artinya harus punya rumah di perumahan atau cluster. Hehe....

Daripada tersinggung mending tersungging senyum. Kalau belum bisa begini, niatkan, tekadkan dan perjuangkan untuk lebih baik lagi, lebih kaya lagi. Allah Maha Kaya dan pengen banget kita kaya dengan jalan berkah dan berlimpah.

Nah, kalau muslim kata-kata jaman sekarang, tapi tetap shaleh, sholat dan zakat dibayar, tilawah dijaga, ramah khan keren banget. Semoga itu adalah kita, Anda, saya, dan semua yang baca ini. Yuk bantu doa. Al Fatihah.... Semoga Allah membuka jalan kita kesana. Aamiin.

Nah, apa hubungannya dengan Muslim Visioner?

Kita iman, kita percaya, hidup gak cuma sekali. Dua kali. Di bumi dan akherat nanti. Maka harus menang tuh disini dan disana. Gimana cara?

Ya, usaha dan ibadah. Ibadah dan usaha. Orang yang tidak percaya akherat aja, berjuang susah payah untuk sukses dunia. Bahkan yang dikejar duit, harta dan kesenangan dunia. Mereka yang impiannya dunia aja bisa berjaya. finish akhirnya hanya mati. Selesai sudah.

Makan kita yang percaya akhirat, harusnya lebih berlipat lagi tuh semangat kita. Berjuang agar bisa hidup abadi dan bersenang-senang di surga nanti. Harusnya kalau paham begini maka berjuangnya kita selain semangatnya tinggi juga harus berhati-hati.

Dan semua yang terbaik dalam Qur'an yang Allah berikan sebagai pedoman, kalau betul-betul dilaksanakan akan hebat tuh di dunia sesaat dan kekalnya akherat.

Sekian...

Salam

Mr JOSS
(Motivator, Author, Wakil Rektor)

Resep Menulis dari Pratama

Resep untuk pembaca yang mau jadi penulis. Ini resep saya pribadi, yang bukan selebritis penulis dan nggak pakai embel-embel 'best seller'. Artinya, bisa saja keliru dan nggak bermutu. Ini karena saya prihatin saja. Banyak orang baca berbuku-buku, tapi masih tanya, 'caranya menulis bagaimana, katanya harus banyak baca.'

1. Baca buku/artikel tentang pengetahuan dasar EYD atau EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) mengenai gramatika dan penulisan partikel kata dalam bahasa baku.

2. Kemudian baca karya pengarang lain. Ketika membaca buku lainnya jangan hanya memburu soal bagaimana endingnya; apakah sedih atau bahagia. Kalau saya sih lebih suka yang menggantung karena ngajak berpikir,

3. Apa yang harus diketahui dari membaca buku adalah prosesnya; pelajari gaya bahasa si pengarang, pelajari simbolisme apa yang digunakan, pelajari teknik sudut pandang narasinya, pelajari bangunan ceritanya, pelajari cara bikin dialognya.

4. Imajinasi

Udah sih itu aja, nggak banyak-banyak. Terakhir adalah latihan dan terus latihan. Nggak perlu kebanyakan ikut lomba ini-itu. Kalau satu-dua kali gpp-lah.

*) ingat, ini resep untuk menulis, bukan resep jualan buku agar best seller.

- Semua penulis dunia itu tadinya pemula seperti saya dan Anda -

Selasa, 25 April 2017

Luaskan Doa (Total Praying 5)

LUASKAN DOA
(Total Praying Part 5#)

Kalau berdoa jangan nanggung. Kalau besar ya besar sekalian. Itu bukti iman dan percaya Allah Maha Besar.
Kalau doa jangan pelit, jangan doain buat diri sendiri. Doa pelit, apalagi duit. Sekalian banyakin yang didoain, sekalian doain sahabat, kawan, saudara seiman, semuanya.

Kalau doa jangan sesekali, kalau perlu berkali-kali. Beratus, beribu atau tidak terhitung lagi. Khan kemarin Sudah tahu, doa adalah ibadah. Banyak doa ya banyak ibadahnya.

Kalau doa jangan kayak butuh nggak butuh. Tunjukkan kalau memang beneran butuh, beneran perlu, beneran penting, beneran sungguh-sungguh. Sampai gemeter, sampai bergetar. Kita nggak tahu doa yang keberapa dan yang mana yang Allah ijabah (kabulkan). Namun kalau berkali-kali dicoba doa, itu bukti kesungguhan usaha. Semoga Allah balas yang terbaik.

Dari guru saya, saya dapat ilmu bagaimana seharusnya berdoa. Kemudian saya Total Praying praktekkan. Memang saya juga belum sempurna, tapi semoga setiap harinya ada kemajuan dan penyempurnaan. Semoga Anda juga.

Sebenarnya materi ini harus disampaikan langsung. Agar Anda bisa memahami, tentunya dengan izin Allah. Saya tidak tahu, apakah dengan sebuah tulisan, bisa membawa Anda ke pemahaman. Semoga saja dengan saya berusaha menulis yang sebaik mungkin, bisa membawa Anda ke pemahaman yang saya maksudkan.

Jadi gini, di bab pamungkas Total Praying ini, saya garansi kalau Anda memahami, maka doa Anda akan berubah, makin meluas, makin tak terbatas. Anda tidak hanya akan memikirkan diri sendiri, tapi juga lingkungan Anda. Anda tidak hanya berdoa untuk diri pribadi, tapi sekitar Anda.

Insyaallah energi doa Anda akan bertambah. Karena doa adalah energi. Seperti dalam hukum fisikanya, tidak bisa diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, namun akan berubah bentuk menjadi energi lain yang berbeda. Itulah ketentuan Allah dalam hukum alamnya.

Saya ingin Anda banyak usaha, tapi juga banya doa. Saya ingin Anda banyak doa, tapi juga banyak usaha. Karena usaha Itulah bagian dari pengejawantahan doa Anda. Jadi doa Anda itu hiduo. Doa Anda bisa berbuat, bisa berbicara, bisa bertindak karena Anda wujudkan doa dengan usaha-usaha Anda. Itulah bentuk nyata apakah doa Anda sungguh-sungguh bekerja.
Oke, gini. Langsung aja ya...

Kita mulai deh baca bismillah dulu biar berkah....
Bismillahirohmanirohim....

Supaya lebih mantab lagi, yuk baca Al Fatihah sebagai surat pembuka. Semoga dengan washilah surat ini, Allah bukakan ilmu buat kita, pemahaman, dan sekalian Allah bukakan pintu rezeki, pintu jodoh, pintu umroh dan haji dan pintu-pintu impian lain yang mungkin Allah masih tutup.

Baca dengan penuh keyakinan dan kesungguhan. Saya juga berhenti nulis dulu dan baca Al Fatihah. Apalagi pas nulis ini lagi hujan deras, waktu mustajabah untuk berdoa. Hujan adalah rahmat, hujan adalah menumbuhkan, hujan adalah menyegarkan.
Al Fatihah.....
Alhamdulillah.... Sudah?
Baca lagi kalau belum sreg... Biar pas gitu....
Al Fatihah....
Allahu Akbar...Allahu Akbar....
Allahu Maha Besar... Allah Maha Besar...
Lho kok habis baca Al Fatihah malah takbir?

Yups...sabar dulu. Semoga setelah Allah izinkan Anda memahami ilmu ini, membuka ilmu ini buat Anda mengerti, lekas-lekas besarkan nama Allah.

Besarkan layaknya Anda adzan di kalimat pertama. Atau Anda dengarkan adzan di lafadz pertama yang gahar yang menunjukkan Allah Maha Besar.
Lha apa hubungannya dengan Total Praying ini?
Whoooo... Ada.... Sangat ada.

Sebentar lagi doa Anda akan membesar. Bahkan Super Besar. Wow.

Allah Maha Besar, jadi kalau punya impian besar, doa yang besar, maka ini pertanda Anda punya iman, Anda percaya kalau Allah Maha Besar. Beneran!

Dulu pas saya kuliah di UI punya impian, punya doa jadi dosen tamu. Alhamdulillah tujuh tahun kemudian saya diundang jadi dosen tamu disana. Pertama kalinya. Wow... Doa yang butuh waktu tujuh tahun tuh. Alhamdulillah. Tetap Alhamdulillah karena doa bekerja dan diijabah.

Namun kata istri saya, kenapa tak doa jadi dosen tetap aja. "Nanggung amat tuh doa," kata istri saya.
Saya kemudian mikir. Ada betulnya juga. Jadi dosen tetap keren juga tuh.

Kemudian saya mikir lagi. Kenapa tidak sekalian saya besarin lagi tuh impian dan doa. Toh Allah malah kasih saya amanah jadi wakil rektor termuda, lebih tinggi dari dosen. Walaupun tak di UI. Tapi tetap di kampus swasta terbaik dan bergengsi, Umar Usman Business School. Yang punya tagline "Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha".

Apa impiannya?
Punya kampus sendiri. JOSS University. Wow... Impian lama saya tuh. Bahkan luasnya seluas UI dan malah lebih besar lagi.
Terus saya mikir lagi. Kenapa mbesarin nama diri. Lebih baik besarkan nama Allah dan Rasul. Karena saya cinta banget sama Qur'an, saya pengen banget hafalin 30 juz Al Qur'an, dan karena saya bergerak di bidang pendidikan entrepreneurship, maka kenapa tidak mendirikan kampus PPQ. Apa tuh?
Ada nggak hubungannya dengan PPA Ustad Yusuf Mansur?

Hehe... Hubungannya baik-baik saja. Malah saling melengkapi. PPQ adalah kampus untuk mencetak Pengusaha Penghafal Qur'an. Tidak itu saja, kemudian nanti mereka jadi Pengusaha Pengamal Qur'an. Tidak berhenti di situ saja, kelak mereka juga bisa menjadi Pemimpin Pejuang Qur'an. Bahkan Presiden Penggiat Qur'an. Subhanallah... Bantu aminkan ya....

Dan tidak satu kampus, saya doa bisa bikin 1000 kampus PPQ tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Bahkan kampus ini sejajar dengan Harvard, Cambrige, MIT, dan kampus-kampus besar dunia. Insyaallah. Semoga Allah izinkan, semoga Allah pantaskan saya sebagai salah satu pejuangnya.
Disini, saya coba berhenti sejenak.

Saya bacakan, lafalkan, mantrakan doa ini setiap hari minimal lima kali. Setelah sholat fardu lima waktu. Makin didoakan makin yakin kalau Allah bisa dan sangat mudah membantu.

Dan semoga ditambah berdoa setelah dhuha dan tahajjud juga membuat impian ini jadi mudah dan Allah bantu untuk jadi terwujud. Aamiin.

Coba Anda baca lagi impian saya. Semoga Anda juga punya impian besar dan saya bantu doakan dari sini.
Kedua, saya doa ingin umroh dan haji. Bagus. Tapi saya juga pengen umrohin dan hajiin orang tua, ibu-bapak mertua dan seluruh binaan ngaji saya yang ada 40 orang. Apakah saya ada uangnya? Belum ada. Tapi Allah punya.

Ketiga, saya sebagai ayah dari dua anak saya, selalu berdoa buat mereka agar jadi anak yang beriman, sholeh dan bisa menjadi amal jariyah saat saya tiada. Tapi saya juga sebagai dosen yang mengajar ratusan mahasiswa.

Kenapa doanya tidak diluaskan lagi?
"Ya Allah sholeh-sholehakan mahasiswa-mahasiswi saya yang ada 130 orang. Sekalian alumni-alumninya. Sekalian mahasiswa-mahasiswi batch selanjutnya. Bikin mereka mahasiswa yang siap ditempa menjadi pengusaha yang bertakwa. Aamiin...."

Keempat, saya berdoa supaya bisa menjadi penulis bestseller. Tapi guru saya Mas Ippho Santosamelarang. Harus berdoa bisa menjadi penulis mega best seller. Karena beliau Sudah mencapainya dengan buku 7 Keajaiban Rezeki yang terjual lebih dari 1 juta eksemplar. Saya manut dan aminkan.Nurut. Bahkan beliau doakan di depan kakbah, di Makkah, di tempat yang semua doa diijabah. Aamiin.

Namun saya tambahin lagi. "Izinkan ya Allah, saya juga bisa melahirkan penulis-penulis mega best seller, yang ilmunya bermanfaat dan bisa menjadi bekal mereka di akherat."

Alhamdulillah Allah ijabah dengan saya membuat komunitas menulis buku dengan nama Penulis Produktif Indonesia yang sudah menghasilkan tiga angkatan dan semoga sampai ratusan, ribuan angkatan. Dan alhamdulillah juga beberapa sudah diterbitkan penerbit besar dan laris di pasaran.
Saya selalu tekankan, tulislah yang bisa bikin amal jariyah. Jangan malah menjadi dosa jariyah. Apaan tuh? Abis baca buku malah terinspirasi zina, pacaran, atau hal-hal sampah dan haram yang dilarang Allah SWT. Jangan!

Buku yang bikin bangga anak keturunan nanti membaca dan kita sebagai penulis menjadi bagian dari penyeru kebaikan, penyeru jalan surga, penyeru ajaran Allah dan Rasul. Dan penyeru rahmatan lil alamin. Aamiin.

Kelima, saya berdoa tanggungan hutang segera terlunaskan. Dan saya bisa menjadi jalan untuk melunasi hutang-hutang orang yang berkebutuhan.
Ya... Itulah doa saya yang lima. Yang tak pernah jemu mulut ini menyebutkannya dan mendoakannya.
Tolong aminkan ya...

Sekarang apa doa Anda?
Saya ingin Anda memahami Doa saya, baca teliti, hati-hati dan sepenuh hati. Disana saya coba berikan pola. Jangan sampai berdoa yang kecil, walaupun boleh tapi itu mengkerdilkan pencipta Anda. Allah Maha Besar dan Kuasa. Dan kuasa pula mewujudkan impian dan doa-doa besar Anda. Pahami ini dan cobalah.
Saya bertemu dengan Wirdah Mansur, anak dari Ustad Yusuf Mansur. Usia masih 14 tahun. Doanya bagi saya aneh.

Kalau doa atau cita-cita pengen jadi pilot itu wajar, doa pengen jadi pramugari itu biasa. Lha dia apa?
Saya tahu sih, bapaknya sudah bisa beli pesawat dari dana patungan sedekah. Ternyata sang anak ini, cita-citanya lebih dari itu.

Apa tuh?
Pengen punya pabrik pesawat terbang.
Wow!
Biar saya bisa jilbabin dan bikin syari semua pakaian pramugara-pramugari. Biar saya bisa muterin murottal dan shalawat di pesawat saat landing atau take off. Subhanallah sekali....

Bapaknya sudah terwujud tuh bikin hotel yang biasaya live music, malah ini live baca Qur'an dari si santri. Live tilawah....Teduh, teduh sekali. Sejuk, sejuk sekali...
Bikin aplikasi juga. Yang setiap transaksinya bisa sedekah. Wah...

Wis pokoknya setiap impian, doa, ada Allah dan Rasul disana, ada unsur ibadah insyaallah berkah dan Allah bikin berlimpah.
Jadi sekarang saya mau tanya,
Kalau ada orang doa, "Ya Allah umrohin saya dong!"
Amin nggak?
Saran saya jangan amin.
Kalau ada orang doa," Ya Allah saya pengen mobil dong!"
Amin nggak?
Jangan aminkan. Itu saran lho ya...
Kalau ada doa, "Ya Allah kasih Saya rumah dong."
Amin nggak?
Sekali lagi jangan amin.
Kok nggak amin sih?
Nah ini, saya ingin Anda dengan Anda sebelum membaca Total Praying ini beda dalam cara berdoa. Bener-bener beda. Bisa?
Kenapa beda?

Makanya Saya tadi minta supaya Anda baca lagi doa-doa saya. Saya belajar dari guru-guru hebat saya, dari Al Qur'an sebagai puncak ilmu tertinggi, dari Nabi bahwa kalau berdoa dan mendoakan orang tanpa sepengetahuan dia, maka malaikat akan mengaminkan.

Bukankah keluarga Anda, guru Anda juga pengen umroh?
Bukankah temen Anda, sahabat Anda, rekan kerja Anda juga butuh mobil?
Bukankah yang butuh rumah nggak hanya Anda tapi semuanya?
Kenapa tidak sekalian didoakan?

Inilah esensi Total Praying. Tidak pelit doa, tapi mendoakan semuanya. Doanya luas, besar, akbar karena dia memahami Allah Maha Besar.
Apa Total Praying Anda???
Salam

Mr JOSS

Seksonomi Siluman..

SEKSONOMI SILUMAN POSTMORALITAS
Oleh : Erry Amanda
8 Desember 2009 pada 16:17

…… lahirkanlah anak-anakmu lebih baik darimu.
dan warisan terbaik bagimu adalah anak yang saleh.…..

Langkah tegap hyper hedonia bagai barisan buldoser dan siap melindas siapa pun mereka yang tak ikut dalam barisan tersebut. Dari bangunan menara langit hingga lorong-lorong becek dan kumuh – terdengar para jamaah mendendangkan mars postsex sambil menghafal syair-syair antinorma. Di tlatah wirid pun mulai menggeliat menggali nilai-nilai baru yang coba diusung untuk bertanding di jalur licin ‘moncer’, kondang, kajen, terhormat dan berduit dan nilai wirid dalam koridor jemaah sedu sedan serta dongeng wali ngajar kungfu pun (senitron) kian rancak mendulang suprafisial, hampa dan pendangkalan makna.

Rekayasa hormonal telah mampu mengangkat derajat sosok-sosok yang nyaris sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Wajah jawa, sumatera, wong gunung atau wong kutha, cina, bule, aceh, negro seluruhnya luruh ke dalam nilai similar. Dari mulai sedot lemak, body language, suntik – operasi silikon, susuk konvensional teknologi dukun hingga susuk berteknologi tinggi, dan gairah pun mencuat – tak perduli simbok bakul gaplek atau para selebriti majelis taklim, semua ngecat rambut. Pasalnya, ngecat rambut kan sunah rasul.

Di balik kecenderungan yang lebih pantas disebut sebagai maniak ini adalah gambaran nyata dari sebuah benteng moral yang dibangun tak seimbang antara realitas dan tuntunan yang lebih mengarah menakut-nakuti dan ancaman.

Pilar sodom dan gumorah megah di bangun di hampir seluruh sudut-sudut bumi paling terisolir sekali pun. Tak pantas memang menyebut apa yang sedang terjadi di negeri solek ini sebagai counter culture model AS pada pasca perbudakan negro perkebunan dekade 60-an ketika itu. Inferior moralitas ini lebih ditandai oleh sejumlah ketidak-berdayaan melawan hegemoni negara adi kuasa yang secara matang negara mana pun harus jadi pusat pembuangan sampah, sampah apa pun, sampah politik, sampah kepentingan, sampah kekuasaan, sampah industri, sampah komersial, sampah peradaban dan deretan sampah lainnya, termasuk sampah norma dan ilmu pengetahuan hafalan.

Soal strata pendidikan, Barat dengan mudah membaiat negeri sampah menduduki strata atas angin dengan sertifikat bikinan percetakan kaki lima dan dengan biaya murah sekian ratus juta bahkan puluhan juta saja bisa memperpendek jenjang pendidikan, 5 – 8 tahun, cukup hanya sekejap mata saja.

Toh ilmu tak penting yang penting strata fungsional birokrasi, itu pun bukan buat negera di mana sertifikat itu diterbitkan. Bahasa ‘borok’nya, “…ngapain susah-susah bikin pabrik, biar gue saja yang bikin, loe tinggal pakai, negara loe kan kaya raya… “

lantas tidurlah raksasa kecerdasan anugerah Allah bagi bangsa yang merasa lebih bertuhan dibanding pemilik sains dicap kafir tersebut – dan konyolnya dengan diam-diam bangsa beragama tadi dilahap hyperrealitas yang menggerus norma agung mereka tanpa tersadari. Timur dibiarkan oleh Barat untuk sibuk ngurusi tuhan, tuyul, mitis, perdukunan dan semua turunannya dan bergulat jungkir – balik, ribut soal tuhan yang beraroma klenik.

Dengan wacana dan mesin canggih untuk mendangkalkan makna berketuhanan pun diciptakan dengan amat lembut. Mesin pencitraan, mesin hasrat, desiring machine, yang kemudian melahirkan semacam jemaah utopia. Mimpi kesetaraan hidup, kesetaraan hasrat, derajat dan kenikmatannya tidak lagi harus melalui strata sosial. Kuli bangunan atau pengais rejeki kaki lima pun berhak menikmati ‘paha kafe’ meski kafe remang-remang sudut jalanan atau bahkan sepanjang rel kereta api.

Kebebasan membuat aturan sendiri (baca: orphan) memang tidak serta-merta lahir dari sebuah evoria kebebasan belenggu monolitiknya Suharto, namun lebih ditandai ‘ketakberdayaan melawan arus’ ditambah kelompok panutan justru membuat negara-negara kecil, mafioso-mafioso jalanan dalam upaya membangun nuansa wibawa sambil mengais dana potensial jalanan.
A giant behind preman, the god’s father behind selangkangan kian jadi lahan subur tanpa pupuk apa pun selain ‘menciptakan keterpurukan ekonomi,’ sambil ngethoprak giat bela rakyat dan kelewat tidak lucu.

Lantas lahirlah industri-industri pantat dan yang harus diselamatkan untuk mencitrakan negeri ini telah muncul sebagai negeri adi daya dalam soal lendir.

Lendir di negeri ini tak lebih dari harga kacang rebus. Virginitas hanya seharga pulsa seluler. Ini mode, ini seni, ini kebebasan berkreasi, porn virtual adalah kebebasan pers, maka Undang – Undang Pornografi hanya sebuah energi mubazir dan bahkan membelenggu kebebasan perempuan (maaf, baca: kebebasan melacur).

Sungguh naif dan sebuah locus classicus, (laci jawab klise), bagi kelompok yang mengatasnamakan hak azasi manusia, meski terma ini lebih pantas disebut sebagai mamal right, hak azasi hewan. Sosok yang merasa amat teistis murni pun lantang membela, ‘agama tak seenak jidat menggerayangi soal seni’. Wajar saja statement bengal ini lantang diteriakkan.

Tidakkah ia (pembela maksiat) lahir dari sosok apologia religi, merasa moderat dan mampu menjembatani sejumlah ranah dengan merdeka dan harus menyempitkan kemurnian ajaran.

Pluralitas yang diadopsi oleh kepentingan postmo dalam upaya membangun keseragaman nilai dan bahkan membebaskan nilai. Umumnya sang founder pada kelompok ini sama sekali miskin methodologi. Dan ini adalah maling di rumah sendiri. Pezinah bagi keturunan sendiri. Starting point mereka lebih pada bagaimana mereka berani tampil beda.

Syar’i bukan sebuah institusi sorga – neraka, juga bukan harga mati. Ia adalah kondisional. Masa rasul harus dibedakan dengan masa neo seluler. Itu dukungan mereka terhadap munculnya wabah borok moral di seluruh bumi ini.

Amatlah wajar sebuah kecemasan dan ketidakrelaan industri pantat harus digulung – jika produk yang ditawarkan adalah merupakan salah satu aset pendukung laju – kembangnya sistem perekonomian. Seksonomi bukan saja menjadi semacam front office namun lebih mencitrakan multi national corporation yang menjadi babon GNP (gross national product) atau GDP ( gross dosmetic produk). Tentu soal pajak harus dibedakan dengan industri lain yang tak sejenis. Namun texolidinya justru tak perlu dipertandingkan.

Jabaran sederhana, industri pariwisata, ratio sekian persen isi fisiknya suatu hotel adalah pantat. Itu pula yang diributkansalah seorabg tokoh soal UU Pornografi. Jika UU tersebut diberlakukan, masih menurut tokoh tsb, akan terjadi pengungkungan bagi masyarakat Bali. Ironisnya ini menjadi tajam manakala menyoal porno mengapa bukan suku Dani yang 90% bugil baik laki-laki maupun perempuannya? Jawabnya jelas, suku terasing Papua bukan aset bisnis dan artinya tokoh tersebut setuju dengan bisnis legal pantat.

Di sisi lain gebyar dunia malam menjadi sebuah peradaban baru berterompah indigo norma, racun norma. Indignitas, penghinaan atas moral agama menjadi tembang riang di mana-mana, termasuk mereka yang merasa beragama sekali pun ikut mencela moral. Berjilbab ikut demo menentang UU pornografi – kondisi macam demikian sudah cukup dipergunakan sebagai indikasi – bahwa mereka dengan suka rela dan bangga ikut melecehkan akhlaq. Sementara gerusan moral kian lembut dan nyaris tak terdengar. Rumpi makan dan teler, bar & restoran, juga full paha. Menjual – menawarkan apa saja harus menggunakan pantat. Dan pantat adalah lahan industri baru dalam sistem perekonomian dunia.

Paradigma Postsex

Bicara eksistensi yang dijenang-abangi oleh Karl Marx tak lepas dari sejumlah teorema aestetik, pun soal nilai seni di tlatah lekuk tubuh perempuan memang bukan barang baru. Yunani kuno sebuah misal. Patung dewi-dewi langit pun digambarkan obral aurat, meski masih agak sedikit canggung dengan menutup daerah sensitif dengan selembar daun atau ornamen tertentu.

Kondisi ini pun bukan menyinggung soal keindahan bidari atau dewa-dewa, penelanjangan di ranah spiritual pun masih diberlakukan. Isa al Masih harus memikul salib dengan hanya bercawat. Untung saja tidak ditelanjangi.
Seandainya hal itu terjadi, yang malu bukanlah Yesus pribadi namun justru umat pengikut sang mesias.

Tiba-tiba saja saya menjadi malu manakala tak sengaja saya membaca pengakuan jujur masyarakat barat yang selama ini dituding musuh Islam secara nyata.

Bernard Lewis, dalam Yahudi-Yahudi Islam menyebut, bahwa peradaban Islam, khusus menyangkut ketatanegaraan model khalifah, jauh lebih baik dibanding dengan model presidensial Amerika Serikat. Islam disebut sebagai new era, terompah peradaban kedap lumpur moral dan anti virus kezaliman. Yang memperangah saya, jika Indonesia diakui sebagai bangsa yang berpenduduk Islam terbesar di dunia – ironisnya dan sangat paradoksal – remuknya tata nilai justru lebih bersifat prahara dibanding negara paling sekuler sekalipun, Amerika sebuah misal.

Jika badai kultur yang dianggap sebagai sinkretisma, bisa jadi demikian, peniru lebih norak dari yang ditiru. Sementara di balik sendau gurau para belia yang nyaris tak merasa canggung mana kala tayangan suatu media televisi menampilkan sosok setengah siluet diri mereka dan dengan kepolosan (baca: bangga tampil sebagai siswa pelacur atau mahasiswa pelacur), lantas apa yang melatari lahirnya sebuah kebanggaan menjadi pelacur? HIV – AIDS bukan lagi momok seksual. Alat vital berulat bagi penjaja seks – pesan moral lewat bisnis sinetron berbumbu agama ini pun hanya pelipur lara bagi ibu-ibu yang masih taat pada akar rumput pemahaman spiritual mereka.

Gelombang pencitraan atas seluruh cakupan pelengkap kehidupan terus menghantam sisi-sisi mental manusia. Citra kasat atas gebyar yang ditawarkan dari seluruh lorong-lorong kehidupan – seluruhnya, siapa pun manusianya akan kian terengah – engah mengikuti kilauannya. Siapa pun di dunia ini tidak akan pernah mampu steril dari sebuah goda ‘hasrat’. Justru dari sisi ini pula para pembela pornografi membuat kekaburan batas – batas pornografi. Mereka lantang menyebut, bahwa para pembuat UU Pornografi tak jelas arah. Para lacur tak pantas disebut sebagai tak bermoral.

Yang pantas disebut sebagai tak bermoral menurut pembela bisnis esek-esek ini adalah: ketidak-jujuran, korupsi, penindasan kaum wanita, kwota gender yang tak adil dan bukan gambar pantat di media cetak atau pamer lekuk kemaluan di gambar kaca. Justru yang menafikan keindahan lekuk tubuh perempuan dan mengharamkannya disebut sebagai munafik! Mengapa menampilkan keindahan musti dilarang? Ini persepsi sang pembela

.
Sungguh sebuah pertanyaan yang tak perlu dijawab: “…adakah mereka yang membela pamer aurat di sembarang tempat yang dilarang ini – memang mereka juga bangga jika anak-anak perempuan mereka jadi lacur dan anak-anak lelaki mereka bebas menghamili perempuan yang bukan pasanngan resminya?,” Pertanyaan ini sudah cukup jelas tanpa harus diucapkan.

…lahirkanlah anak-anak kamu lebih baik dari kamu… ini pesan tersembunyi dari nabi Qidir. Terlepas dari teks sakral yang kontekstual di sembarang tempat, kondisi dan demensi apa pun ini, jelasnya, tak ada satu ekor manusia pun yang bangga anaknya tak bermoral. Alih-alih melhirkan lebih baik, tidak memberikan teladanan buruk pun menjadi sikap langka.

24 juta anak-anak yang konon sebagai penerus generasi, sadar atau tidak sadar 24 juta anak negeri ini akan tumbuh dengan genangan ATM kondom. 3 ribu lebih situs internet yang menampilkan adegan mesum yang bisa diakses oleh anak-anak ingusan dengan biaya murah. Media cetak bagai virus kanker mewabah di seluruh pelosok negeri anak-anak. VCD super jorok dengan mudah didapatkan di mana saja, bahkan di warung desa terpencil sekali pun.

Jika realitas ini kemudian ditekuk ke dalam apologia, ‘itu tergantung setiap individu bagaimana cara menanggapinya. Dari sisi mana ia ditafsirkan. Kalau sudut niat awal adalah cabul maka keindahan tubuh wanita itu pun akan secara tidak langsung mengarahkan persepsinya berlawanan arah dari nilai yang hendak disodorkan. Sungguh itu kalimat model apa? Jika anak kecil menyaksikan persetubuhan, apakah pengambilan keputusan kebenaran atas apa yang kasat itu bisa dibelokkan? Sedang olah raga gulat misalnya.

Jika tak mau disebut naif apa tidak lebih pantas disebut sebagai tolol. Sekian juta situs virtual world dengan bebas menyapa setiap saat bagi siapa pun untuk menyantap menu baru cara bermain seks.
Seks sudah tak beda jauh bahkan sama dengan menu makanan. Jika lidah mulai baal makanan konvensional, perilaku tradisi jadi barang loakan, maka soal kepekaan rangsangan seks pun mengalami kebaalan – di sini letak proyeksi yang dihasilkan oleh media komunikasi seks yang saya lebih suka menyebutnya sebagai plasentalis code, kode atau simbul maksiat yang bernilai ekonomi tinggi. Sebuah central komersial yang tak mengenal bangkrut apalagi merugi.

Hasil nyata dari industri pantat, banggakah kita menyaksikan anak-anak bau kencur memperkosa anak sebayanya? Ini masih gambaran kecil dari sebuah gambar besar yang jauh lebih hebat jurang yang menampilkan sampah moral di negeri ini.

SEMOGA MENJADI KEPRIHATINAN KITA BERSAMA

Revolusi Menakar Realitas...

REVOLUSI MENAKAR REALITAS
MENAKAR REALITAS & IMAGO
(menyoal HYPEREALITY)
(2006)
Oleh Erry Amanda

Sejak ‘kebenaran’ (baca realitas) di bawah payung tata moral anomali di kelompokkan ke dalam kepustakaan dongeng, sebab kebenaran yang bersandar pada moralitas mayawi tak mampu menjelaskan kebenaran atau realitas secara kasat, tak mampu direproduksi dengan pertanggung-jawaban realitas yang bisa dijamah dengan nalar, saat itu pulalah genderang suku kepercayaan logika di dua ranah terus melaju tak berujung pangkal. “…. hidup ini nyata, bukan dongeng atau fiksi moral – miskin methodologi dan kering teorema sehingga sulit bahkan muskil untuk ditelaah, diteliti, dianalisa, sebab untuk pembuktian realitas hidup lewat kajian metacosmika tak pernah menyertakan instrumen atau laboratorium penelitian dengan validitas kebenarannya”

Sangkalan yang didasarkan pada logika nalar ini pulalah yang pada perjalanan panjangnya terus melahirkan sejumlah teorema – teorema baru yang masing – masing ruang kajian mengklaim kevalidan ‘faham realita’ yang hendak diukur.
Sejarah ilmu pengetahuan telah mencatat deretan panjang temuan realitas. Tiap – tiap temuan pada stadium ukur kesahian harus menuai ‘metoda dasar’ suatu teorema secara sistema. Ringkasnya, dari thesa ke synthesa kemudian melahirkan antithesa dan kembali lagi ke thesa. Terus demikian. Dari bahasa supra ke hyper lantas post. Dari sejumlah kesepakatan ‘pengintai realitas’ di luar revelasi yang disebut sebagai klenik, sebenarnya diskursus manakkah yang pantas dipergunakan sebagai sandaran kebenaran valid?

Dari beberapa pengantar yang saya tulis, sudah sangat jelas, bahwa adifungsinya ilmu pengetahuan eksakta, ternyata pada titik temu realitas yang disebut sebagai hyper realitas dengan payunng – payung ‘post modern’, ‘post strukturalis’ hingga pada ‘integralis holistik’ – seluruhnya tak mampu mencakup kompleksitas bahkan sebagian pertanyaan tealitas yang benar – benar kasat lewat penginderaan empirik maupun lewat mesin rekayasa genetika.

Lomba memenangkan teka-teki realitas jagad terus gegap. Semakin meluap hasil temuan lewat berbagai revolusi ilmu pengetahuan – semakin meruak pula teka -teki baru bermunculan. Dari sini pula kemudian lahir berbagai ‘kode’ realitas dengan sejumlah kamus baru yang benar – benar revelusioner. Jika perjuangan menemukan jawaban bentuk realitas sudah sedemikian gebyarnya, realitas kehgidupan mana yang sudah selesai dijelaskan? Adakah dengan munculnya revolusi otak (neoroscience) dengan mengorek, membedah anatomi otak sampai sejumlah kecanggihan kerja saraf serta sel – sel pembentunya, adakah penjelasan kerja serta terbentunya suatu jasad hidup sudah dianggap cukup untuk menjelaskan perilaku budaya kebenaran atau realitas makhluk dengan seluruh bentuk prilakunya?

Jika saya boleh menjawab, jawaban saya adalah ‘tertawa terbahak’ untuk mengganti ‘senyum sinis’.Sokrates sempat memberikan isyarat ‘keterpelantingan’ akal sehat manusia, ketika ia mencoba menjamah terlalu jauh ke substan realita hidup – dengan menyatakan, bahwa
“..terlalu terbatasnya kemampuan seseorang untuk mengetahui luas dan kompleksitasnya suatu kebenaran, namun demikian manusia tidak harus merasa kehilangan keyakinannya untuk menyampaikan kebenaran yang diyakini, meski kebenaran tersebut hanya suatu konsesi ruang di mana kebenaran itu ditetapkan…’ (maaf, bahasa Sokrates sudah saya kembangkan ke arah yang lebih mudah dicerna).

Apa yang diisyaratkan Sokrates sudah cukkup dipergunakan sebagai ‘suatu’ yang tak pernah terselesaikan secara proporsional. Seluruh kejadian hanya mampu dikenal dan diketahui, sedang mengapa kejadian atau perilaku materi tersebut harus demikian. Jawabannya akan selalu ‘itu adalah hukum semesta’ kemudian lari ke norma universal. Ketika saya coba merenung total, menggali kesadaran kebenaran lain yang sedang riuh digemakan, sebut saja hiruk menyoal ‘virtual world’ yang melahirkan ‘hyper reality’ dan mencemaskan ‘suatu ruang yang hilang’, lantas saya coba melangkah ke belakang hingga pada garis awal terkuburnya ‘nihilisme’: sejumlah perubahan spektakuler masih lekat diingatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan saya.

Dari biologi sampai mikro biologi, dari atom sampai nuklir, lantas saya bertanya, dimanakah letak perbedaan realitas dari sejumlah perubahan tersebut? Jawaban saya ternyata hanya terhenti pada ‘bentuk materi’nya saja yang dipergunakan sebagai data ungkap baru dari realitas yang sebelumnya tak nampak di permukaan. Dari mulai jalan kaki, berkuda, berkereta, motor sampai sputnic, seluruhnya tidak menyisakan apa – apa dari realitas transportasi tersebut selain bentuk aplikasi dan sistematika komponen yang bersifat efisiensi. Selebihnya adalah opsi subtans, yakni soal transportasi. Jika dari nilai efisiensi tadi kemudian melahirkan sejumlah perubahan kenyamanan lain, termasuk keselamatan hidup – hal tersebut bukan serta-merta ditolak keberadaan realitas baru tersebut – dengan kata perih ‘mencerabut akar – akar budaya serta nilai-nilai akar rumput lainnya’.

Akhirnya, renungan saya harus kembali saya tertawakan sendiri. Sederhanakan saja tertawa saya ini sebagai berikut: Suatu pagi, di depan rumah saya ada suara seseorang mengucapkan salam. Setelah saya buka pintu, belum sempat saya menjawab salamnya, seseorang yang belum saya kenal betul suaranya tersebut sudah nyeletuk, “… pak Erry nampak pucat, kurang tidur ya? Saya tak perlu menanyakan keadaan pak Erry. Dari kllinis Anda sudah menjelaskan, bahwa semalam Anda terlalu pagi tidurnya. Meski itu kebiasaan Anda sejak kecil, tidakkah pak Erry sendiri adalah orang yang mahfum sungguh perihal kesehatan? Itulah masalahnya. Oh, ya, pengajian kemarin Lamto menyoal Feng Sui. Ah, itu hanya tulisan kurang kerjaan…” saya masih berdiri di hadapan sosok yang nerocos itu sambil masih juga menyambut kehangatan jabat tangannya. Benar, contoh pertemuan itu tidak ada yang terasa lebih atau aneh. Biasa – biasa saja. Tapi, bagaimana kalau sosok tersebut adalah ‘robot’?

Wajarkah itu? Kalau toh suatu ketika, khususnya saya sendiri benar – benar mengalami peristiwa itu, saya tetap seperti kesan Anda saat saya belum menjelaskan, bahwa sosok tersebut adalah robot. Artinya, saya tidak merasa asing dan tidak merasa terkurangi apa pun nilai – nilai kemanusiaan saya. Anggapan biasa tadi bukan bersandar pada nilai mesin. Sebut saja robot tersebut bisa mengaduh ketika saya tempeleng dan mampu menguluarkan darah persis seperti darah saya, itu pun saya sama sekali tidak risau.

Sederhana saja, seluruh rangkaian rekayasa genetika tersebut ‘bahan bakunya sudah tersedia. Lantas apa yang hebat? Tentu hanya pada kemampuan mengaplikasikan suatu materi yang awalnya belum terprediksikan. Jika keberadaan robot tersebut melindas nilai eksistensi manusia, eksistensialisma mana yang kelindas? Jawabnya selalu sederhana, adalah ketidak-siapan kita untuk tetap menganggap diri manusia tak akan pernah tertandingi. Meski rangkain jasad hidup mesin ‘rekayasa genetika’ yang computerize nyaris sepadan dengan manusia, itu pun toh baru nyaris. Kecerdasan yang dalam tahap tertentu melompati batas kecerdasan manusia, itu pun hanya pada beberapa sesi kecerdasan. Kendati juga ada penyertaan emosi seperti makhluk fiksi ilmiah, ‘cyber human’. Jika kemudian saya tarik ke sisi anomali, itu pun sudah sangat jelas dalam surah An Nass. Musuh (baca: setan) berwadag manusia yang meski dihadapi dan dimusnahkan, maka jawabanya adalah jelas, ….dulu setan berwajah manusia punya metafora – metafora mayawi, kini jauh lebih nyata, yakni sebuah sosok yang bernama ‘reka yasa genetika’. Itu saja!

Pada paruh akhir abad ke-20 raungan ketidakselarasan hidup terus melambung bagai uap yang menggumpal di hampir sebagian besar masyarakat dunia. Kondisi ini justru ironis dan bertolak belakang dengan munculnya sejumlah pemenuhan hidup yang jauh lebih praktis, efisien serta ragam pemenuhan sarana kehidupan (yang awalnya dalam mimpi pun tak sempat terlintas) – namun dengan terus melajunya ‘keingintahuan manusia’ terhadap misteri dunia material ilmiah kasat – telah mampu menghadirkan sesuatu yang bersifat imajiner menjadi keniscayaan.Jika kondisi ini ditelaah sebagai titik balik dari sejumlah upaya yang bermakna kemaslahatan (baca: semua usaha hampa makna) ‘telaah’ tersebut harus tersungkur jika berhadapan dengan hedonian society.

Mereka tidak akan perduli tentang sesuatu yang barangkali hilang dari makna ‘kemanusiaan’ yang riuh di berbagai ruang telaah. Pun mereka mahfum, sadar, jika seluruh rangkaian realitas kenyamanan yang terpenuhi (sebatas pemenuhan material kasat) – ternyata tak menjangkau seluruh hasrat yang menggenang di dalam diri masyarakat tersebut – namun kesadaran tersebut tidak pernah menggemingkan hasrat untuk peduli terhadap sesuatu yang ‘berongga’ di dalam dirinya.Sementara yang mereka sadari adalah bagaimana mereka harus terus bergerak selinier dengan gerak jamannya. Mereka menafikan sejumlah pertanyaan – pertanyaan parsial makna perubahan, meski gempita diributkan orang (perihal implikasi perubahan itu sendiri), artinya, mereka tidak berhasrat menyalahkan akibat samping dari suatu perubahan, pun tak ada kepentingan untuk menyalahkan jaman itu sendiri. Bandingkan dengan fenomen awami yang dalam berbagai bentuk perubahan dan permasalahannya sering disebut sebagai ‘kehendak jaman’ atau ‘kodrat’.

‘….jalani saja. Kita ini adalah wayang, tergantung sang dalang, tergantung yang di atas.’Filosofi ini jika tidak cermat menangkap makna yang tersembunyi paling mendasar, bisa mengarah ke nilai nihilisme dan fatalitas. Namun, di balik kesederhanaan falsafah hidup ini – ternyata masih banyak menyisakan nilai ‘selamat’ yang harafiah sekali. Sebuah tuntutan yang masih disandarkan kepada ‘Kekuasaan Sang Pencipta’ sehingga hasrat perubahan tertakar oleh matra Ilahiah yang masih sangat kental. Gempita derak perubahan yang merambah ke ranah ‘tabu’ pada faham lampau, yakni lompatan waktu, mutasi gen hingga pada revolusi ‘rekayasa genetika’ yang menghadirkan sebuah impian yang bersifat neo vivid dream, sebuah sajian intuisi imajiner yang belakangan disebut sebagai hyper reality atau virtual world (intuisi mayawi) dan kemudian melahirkan sejumlah genre – genre realitas yang disebut sebagai post realitas. Munculnya sejumlah tafsir realitas baru adalah pertanda semakin miskinnya katalisator katalisator kebahasaan yang bisa mewadahi arti ‘realitas jungkir – balik’ dari tafsir realitas kemanusiaan yang bobol di sejumlah norma – norma konsensi sebelumnya (yang dianggap sudah tak mampu memberi jawab sejumlah pertanyaan baru, kebutuhan baru, kepentingan baru dari realitas tekno musikal kehidupan yang salang – tunjang). Wild life, liar bukan lagi monopoli sifat binatang.

Manusia mulai mengendus kecendurungan sifat ini menjadi semakin merdeka. Menafikan tatanan. Nomad, bebas berkembang, berkreasi, berubah, menetapkan daerah mukiman. Nilai kemanusiaan lebih ditafsirkan kepada pembebasan kehendak, yang menurut Deleuze dan Guattari sebagai medan deteritorialisasi, sebuah medan kehidupan sosial, yang di dalamnya seseorang tak pernah berhenti pada sebuah teritorial (sosial, spiritual, seksual, identitas, budaya) yang tetap dan konsisten. Hidup harus bertumpu pada sebuah nilai yang disebut sebagai kepuasan.Tubuh manusia post modern, tubuh post realitas harus lepas dari segala bentuk aturan. Anti aturan keluarga, liar (orphan), tak ada satu kekuatan hukum atau norma apa pun yang mampu mencegah keinginan untuk mengeksploitasi bagian – bagian tubuh – sejauh hal tersebut melahirkan kepuasan (jouissance).

Dosa dan neraka adalah dongeng yang membelenggu kebebasan memaknai keberadaan hidup itu sendiri. Ia, dosa, adalah phantomis yang memberi wujud buram kehidupan dan menyeret ke ruang gelap dan mitis. Tuhan adalah mitologi kuno yang bukan saja klenik namun benar – benar dongeng idiot. Jika hukum dilahirkan dari suatu kepentingan yang bersifat konsensi, ia pun lahir dari persepsi manusia, maka semua hukum tak ada yang valid. Justru ada kesan pembelengguan kebebasan untuk bebas menalar secara otoritatif, kedirian dan bukan bersandar pada kepentingan di luar diri yang disebut sebagai komunitas. Jika ‘Ia’ ada, dan Maha Menyayangi, Maha Bijak, Maha Karsa, dan sejumlah maha lainnya, untuk apa ‘ia’ menurunkan aturan – aturan? Untuk apa manusia harus tunduk berdoa atau menyembahnya?

Apa untungnya sang pencipta masih membutuhkan pengakuan yang diciptakannya? Untuk apa ‘yang diciptakan’ harus menyembah ‘yang menciptakan’, padahal apa pun yang dilakukan oleh yang diciptakan tidak memiliki pengaruh apa pun bagi yang menciptakan, maka kesimpulannya, tuhan itu dongeng idiot.

Dalil di atas merupakan dasar terbentuknya faham – faham post modern (baca: faham pembebasan) yang bukan saja membahayakan perjalanan hidup kebersamaan dan berketuhanan, namun lebih kepada nilai norma kemanusiaan itu sendiri, yakni moral serta tata nilai keselarasan untuk saling berjaga. Bukan hal yang muskil bila seks dan perkawinan adalah benar – benar orphanik, liar, promeskuitet dan binatang! Faktor kepuasaan tanpa ikatan hukum memang indah, namun di balik itu, ada sejumlah nilai yang muspra , sia-sia, di dalam kehidupan, yakni ‘kebahagiaan’ yang tak ekual , tak setara, dengan kepuasan.

Apa pun kemonceran, gebyar, dan adinikmatnya sebuah bangunan besar yang bernama pos modern dengan berbagai sekte pendukungnya, tak satu pun kalam Allah, baik yang tersirat maupun yang tersurat, Qur’an, tak memberikan sinyal halalnya faham tersebut. Semua surah yang ada jelas menolak keras nalar logika kemanusiaan yang sedang memanen keterpurukan di ranah keteduhan bathin. Mereka semakin galau perihal ‘apa sebenarnya’ jatidiri kemanusiaan’ itu. Mereka kian oleng ke daratan tanpa penghuni. Senyap di tengah badai kesendirian dan gersang. Mereka tersesat di ruang yang hilang. Ruang dimana mereka harus menemukan peradaban manusia itu sendiri. Dunia binatang yang menurut Darwin muasal manusia – kini mereka mulai membuktikan sendiri.

Jika saja binatang sebagai muasal manusia, maka makhluk ini hanya pintar menata sosial mereka secara instinktif. Dan kini mereka telah membuktikannya kekeliruan tarsir penciptaan makhluk bernama manusia, bahwa ‘binatang’ bukan sebagai media dasar wujud manusia asal yang evolutif, dan bukti itu secara jelas telah mereka perankan sendiri, bahwa tata moral sosial mereka benar – benar instinktif, neo profanis, orphan, nir tata norma yang jelas. Bebas ‘sak karepe dewe’. Del-ler, (maaf: udel diler) sebuah kebebasan daya ungkap seksualitas binatang yang eksibisionistis dan artifisial bahkan suprafisial, dangkal. Islam menandaskan berulang, bahwa manusia adalah rahimatulullah, makhluk yang dimuliakan Allah, jelas bukan binatang. Dari dasar ini, Islam menolak keras faham posmodern dengan sejumlah faham ikutan dan besarannya, macam: post strukturalis, post integralis holistis sampai pada dekonstruksi nilai-nilai kemanusiaan. Al Qur’an tidak pernah mengajarkan adanya rekonstruksi peradaban, sebab sejumlah kitab yang diturunkan Allah sudah cukup jelas bagaimana seharusnya manusia membangun sebuah peradaban yang tak despotik, tak melalimi diri sendiri apalagi terhadap sesamanya.

Sejumlah aturan diberlakukan sebagai matra norma kebersamaan dan kesetaraannya yang tidak hanya bersifat utophia (impian Marxis), namun lebih kepada kesejajaran hak serta keseimbangan dan keselarasan.
***

Minta Sabar (Total Praying#4)

MINTA SABAR
(Total  Praying Part 4#)

Siapa bisa bersabar, maka akan mendapatkan hal-hal besar. Begitu juga dengan rezeki, kekayaan, kesuksesan. Mereka yang dapatnya instan, maka instan pula bertahannya. Cepat dapat, cepat lenyap. Mereka yang sanggup bersabar dan berproses, maka rezekinya terus menetes, kadang deras, kadang beku, namun saat mencair tetap menetes. Apa sih.. Hehe...

Iya, sudah berapa kali doa dan merasa belum diijabah? Sudah berapa lama minta dan rasa-rasanya gak berubah? Kemudian menyerah, berhenti berdoa, putus asa dan merasa Allah sudah nggak sayang dan Cinta? Naudzubillah.

Bukannya sering begitu. Banyak orang butuh, baru berdoa sungguh-sungguh. Banyak orang berdoa tapi sebenarnya hatinya nggak merasa butuh. Rutinitas aja gitu. Ya memang begitu, tidak ada percaya sempurna dan iman penuh. Jadinya biasa aja. Doa ya doa tapi tidak membekas menjadi Iman yang bertambah.

Ada mahasiswa saya bertanya, "Mr Joss, saya males doa lagi nih. Percuma. Sia-sia. Nggak ada yang berubah tuh. Semua tetap seperti biasa.".

Saya hanya bisa mengelus dada. Mungkin mahasiswa saya ini belum memahami inti berdoa. Doa adalah ibadah. Dan Allah suka itu. Makanya kita diperintahkan berdoa. Doa itu pertanda kita lemah, kita hamba dan kita tak berdaya. Makanya kita minta kepada Allah supaya diberi pertolongan-Nya.

Lihat, hubungan yang Indah bukan?

Bukan malah minta ke dukun, paranormal, peramal, berhala, patung, ke orang apalagi. Jangan. Semua itu juga lemah dan tak berdaya.

Minta ke Allah satu-satunya Tuhan, jangan menyekutukan dan Allah Maha Mengabulkan. Maka baru bab berdoa saja, bagi orang beriman akan memberi ketenangan, kedamaian dan bahkan kekuatan dan energi baru untuk melakukan sesuatu. Karena dia yakin dan iman ada Allah yang akan membantu. Sungguh!

Kemudian saya tanya ke mahasiswa saya ini, "Penting mana antara berdoa dengan saat pengabulan doa?"

Tiba-tiba mahasiswa saya ini agak bingung. Kemudian menjawab dengan tangkas dan tegas, "Ya saat dikabulin doalah Mr Joss."

Saya hanya menggeleng kepala tanda tidak sependapat dengan dia. Dan saya tahu, mahasiswa saya ini ibadahnya suka ogah, tidak terjaga dan tidak istiqomah. Angin-anginan lah. 

Lalu saya coba jelaskan dengan pelan dan dalam bahwa lebih penting berdoanya kalau buat makhluk kayak kamu. Hehe....

Sengaja agak milih bahasa kasar "makhluk" biar menghujam dan menancap ke batinnya. Saya sudah kenal dekat dengan mahasiswa saya satu ini. Kalau dia diberi nikmat dan karunia. Biasanya lupa diri dan gak gampang mensyukuri. Lupa kalau rezeki itu Allah yang beri.

Sudah dikabulin malah gak syukur diri. Ibadah masih belang-blentong. Gak ada tuh nambah-nambah iman atau apa kek yang membuatnya bisa dibilang syukur nikmat.

Pantes, Allah bikin lama tuh diijabahnya doa. Allah suka dia terus berdoa, meminta, membersihkan diri dan berserah. Sebenarnya gak hanya mahasiswa saya ini, umumnya kita semua manusia sama. Kalau Allah kasih rezeki lebih, nikmat lebih, jarang ada tuh yang sholatnya lebih tepat waktu, atau sedekahnya lebih, atau tilawahnya lebih. Jarang. Yang ada malah lupa diri. Betul apa betul?

Makanya dalam Total Praying, setelah kita minta ampun, minta syukur, maka sekalian minta sabar. Ingat, bukan sabar karena kemampuan diri kita, atau klaim diri bahwa kita ini orang sabar. Bukan. Sabar yang karena Allah berikan pertolongan-Nya dan izinkan diri kita menjadi orang sabar.

Sabar yang bukan nyabar-nyabarin diri, tapi kita doa, kita minta sama Allah supaya kita dijadikan orang sabar.

So, sebelum masuk ke materi inti Total Praying yang bener-bener powerfull, yuk minta sabar sama Allah. Doa mau seribu kali, seratus hari, seribu tahun, seratus pengulangan akan menjadi tak berarti. Karena Allah izinkan sabar diri.

Dan lagi, berdoa saja sudah ibadah. Walaupun doa belum diijabah, namun kita ulang-ulang terus dengan sabar, maka secara perhitungan akan menjadi ibadah yang pahalanya besar. Tidak ada yang sia-sia atau terbuang percuma.

Siap sabar????

Dan sebagai penutup. Ada Nabi yang sabar doa punya anak. Sudah tahu istrinya mandul dan usianya sudah renta. Namun Allah ijabah akhirnya punya anak.

Ada Nabi, yang mau tempat tinggalnya ramai dan berkah. Padahal tempatnya panas, tandus dan gersang. Ribuan tahun kemudian, tempat itu ramai dikunjungi sebagai tempat suci seluruh muslim di bumi.

Ada Nabi, yang doanya belum ada yang menandingi. Pengen kaya, pengen kuasa, pengen kerajaan yang super makmur di muka bumi dan setelahnya tidak ada lagi. Akhirnya Allah beri kekuasaan kerajaan yang paling kaya sepanjang zaman.

Ada Nabi yang sangat ingin membersihkan diri. Dosanya adalah pernah membunuh manusia dengan meninjunya. Akhirnya Allah ampuni, Allah pilih dia sebagai Rasul bahkan mengalahkan Raja paling kejam dan paling kuasa, apalagi raja itu sok kuasa  dengan menasbihkan diri sebagai Tuhan. Akhirnya Nabi ini menang dengan segala mukjizat yang Allah berikan.

Terakhir ada Nabi, yang pengen sekali di dunia ini menjadi Rahmat, di akherat selamat, dan tidak hanya buat dirinya, tapi juga buat umat sedunia seluruhnya. Siap berkorban untuk menegakkan hukum-hukum Tuhan. Berat memang, namun akhirnya bisa, menang dan walaupun sudah meninggal, pengaruhnya lintas zaman. Beliau dicintai bahkan sampai hari ini. Cinta yang karena Allah bahkan ditempatkan diatas Cinta diri dan keluarga. Cinta yang harus diletakkan setelah cinta kepada Allah, Pencipta kita.

Sudah tahu jawaban-jawabannya?

Pertama Nabi Zakaria, ayah Nabi Yahya. Kedua Nabi Ibrahim, yang membangun Ka'bah dengan anaknya, Nabi Ismail. Ketiga adalah Nabi Sulaiman, anak dari Nabi Dawud yang dikasih kitab Zabur. Keempat adalah Nabi Musa, yang dibantu saudaranya, Nabi Harun. Terakhir adalah Nabi kita semua, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Dan semoga kita adalah umatnya yang taat dan hebat.

Semoga Allah berikan kita kesabaran seperti Nabi-Nabi yang sudah diutus-Nya dan kita diminta untuk meneladaninya.

Salam

Mr Joss
Wakil Rektor Umar Usman

Teknik Cross selling

= CARA MUDAH MENINGKATKAN OMSET DENGAN TEKNIK CROSS SELLING =
.
.
Ada yang udah pernah dengar Teknik Cross Selling? Atau ada yang udah pernah praktek?
.
Cross Selling sebenarnya adalah teknik marketing yang udah dipake sejak lama oleh berbagai macam penjual dari berbagai level, mulai dari level kaki lima, hingga bintang lima. (udah kayak jargon d’Cost)
.
Dan secara tidak sadar sebagian dari temen-temen smua yang tidak tau cross selling mungkin adalah korban dari teknik ini.
Pernah gak ke Indoapril, abis belanja lalu ditawarin penawaran semacam ini : “Pulsanya sekalian bu?”
.
Pernah gak ke KAEPSI, pas pesen ayam sama nasi lalu dapat penawaran kayak gini : “Sop ayam sama perkedelnya sekalian bu? Cukup tambah 10.000 aja.” Atau “Beli paket A aja bu, dapet hadiah kaset lagu.”
.
Atau lagi belanja ke pasar, beli sawi 1 iket, lalu ditawarin kangkung, bayem dan sayuran lain?
.
Kalo jawabannya PERNAH dan TERGODA. Berarti anda LEMAH hehehe gak kok becanda
.
Nah, penawaran-penawaran diatas ini adalah sebagian dari teknik cross selling yang secara tidak sadar kita semua udah jadi korbannya. Dan secara tidak sadar pula kita telah terjebak dengan teknik ini dan berani mengeluarkan uang lebih uang membelanjakannya.
.
Cukup simple, namun tetap powerful dalam meningkatkan omset temen-temen.
Teknik ini sangat cocok buat temen-temen yang dagangannya punya multiple produk. Itu artinya temen-temen bisa menerapkan cross selling.
Kabar baiknya juga, temen-temen yang saat ini berjualan The Warna juga udah bisa menerapkan cross selling karna saat ini The Warna juga sudah memproduksi varian lain selain sepatu cewek.
.
Oke biar lebih mudahnya bagaimana menerapkan teknik cross selling ini, saya akan memberikan contoh berupa percakapan dengan customer...
.
Customer (C) : Kak, sepatu ini ada kak? Model Ikat Dayak.
Seller (S) : Oh ada kak ready siap kirim, mau pake ukuran berapa kak? (jawaban seller selalu diakhiri dengan pertanyaan)

C : Ukuran 39 kak. Harganya berapa ya?
S : Siap ada kak 39. Harganya 175.000. Mau dikirim ke alamat kak?

C : Oke boleh, ini alamatnya : Jl. Jalan Yuk No. 6 Kel. PHP Kec. Gak Nembak Nembak
S : Siap kak. Aku total ya kak 175.000 + 9.000 = 184.000. Oiya kebetulan ini kita lagi ada produk baru kak, tas slempang pasangannya sepatu ikat dayak, biar matching, harganya kalo tasnya aja 195.000. Tapi kalo beli sepasang sama sepatunya tasnya jadi 165.000 aja kak, hemat 30.000, lumayan banget, tasnya limit edition soalnya. Ongkirnya juga jadi bisa ngehemat.

C : Oh gitu ya? Ada tas juga? Boleh deh sekalian. Jadi berapa ya kalo sama tas?
S : Oke aku total ulang ya kak. 175rb + 160rb + 9rb = 344rb. Biasa transfer ke bank apa kak?

C : BCA ada?
S : Ada kak. Ini noreknya ya kak : BCA 123445677 an Juminten. Mau ikut pengiriman hari ini kak? Kalo mau mesti transfer sebelum jam 15.00 kak, biar lusa udah sampe di rumah.

C : Boleh nanti siang jam istirahat kantor sy transfer.
S : Okey ditunggu ya kak. bukti transfernya nanti kirim disini aja, makasihh  (jangan lupa follow up lagi jam istirahat buat ngingetin dia sama pesenannya)
.
.
Oke paham? Nah penawarannya bisa di sesuaikan aja sesuka hati, misal gratis ongkir, atau potongan harga, harga bundling dll.
.
.
Insyaallah teknik masih sangat ampuh untuk meningkatkan omset yang tadinya kendor, jadi kenceng lagi. Oke sip ya? Jangan lupa praktek dan kalo dirasa tulisan ini bermanfaat, silakan share sebanyak-banyaknya! :)

Senin, 24 April 2017

Ketidakyakinan akan membunuhmu

Ketidakyakinan Akan Membunuh Anda!

Setelah kayu bakar dikumpulkan, berbondong-bondonglah orang datang menyaksikan pelaksanaan hukuman Nabi ibrahim.

Kayu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat. Apapun yang beterbangan di atasnya akan terbakar seketika.

Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim dilemparkanlah ke dalam tumpukan kayu yang menyala-nyala.

Seiring hal itu,  Allah berkata, “Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. 21: 69).

Keajaiban pun terjadi,  atas izin Allah.  Tak sedikit pun pada diri Nabi Ibrahim terbakar. Sebaliknya,  Nabi Ibrahim merasa dingin di dalam api yang menyala-nyala.

Mengapa demikian?

Semua itu tidak terpisahkan dari sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang kafir musuh Allah.

Subhanallah.

Anda bisa bayangkan, jika Nabi Ibrahim tidak yakin pada dirinya dan pada Allah tentunya,  maka segalanya berakhir. 

Singkatnya, KETIDAKYAKINAN ANDA akan membunuh Anda.

Apakah Anda menyadarinya?

Penyumbat terbesar pencapaian adalah KETIDAKYAKINAN ANDA.

Sekali lagi KETIDAKYAKINAN ANDA.

Padahal Allah sudah nyata-nyata MENGGARANSINYA.

Doa yang dipanjatkan saat tahajud tak akan meleset sedikit pun dari sasaran.

Tapi,  Anda masih saja milih ngorok dan bermimpi.

Shalat sunat subuh, lebih baik dari dunia seisinya.

Tapi, Anda masih milih tertidur saja dan sibuk urusan dunia semata.

Subuh berjamaah pahalanya setara pahala haji atau umrah bila berzikir hingga terbitnya matahari.

Tapi, Anda masih saja milih shalat kepagian dan sendiri.

Shalat duha melapangkan rezeki dan mencegah seseorang dari kefakiran.

Tapi,  Anda justru masih sibuk urus kerjaan sana-sana sini.

Puasa itu menyehatkan tubuh,  pikiran,  dan perasaan seseorang.

Tapi,  Anda malah takut lapar.

Sedekah itu tidak akan pernah mengurangi dari apa yang kita miliki.

Tapi,  Anda malah takut kehilangan dan sempit.

Sekarang...
Apakah Anda masih kekeh dalam ketidakyakinan?

Apakah Anda mendapatkan banyak hal dari ketidakyakinan itu?

Jika TIDAK,  tinggalkanlah.

Keyakinan itu MEMBAHAGIAKAN, sementara ketidakyakinan itu "seolah-olah nyaman" tapi sesungguhnya pembunuh KEBAHAGIAAN Anda.

Awal Syadad

Menghipnotis Pembaca Melalui Tulisan


Menulis adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memasukan pesan ke pikiran bawah sadar manusia. Bahkan beberapa ahli berpendapat bahwa mempengaruhi manusia lebih efektif melalui tulisan dibanding lisan.

Kenapa? Karena jika melalui lisan, orang masih bisa tutup telinga atau menghindar. Namun jika tulisan, sekali tulisan itu dibaca maka otak akan secara langsung merekamnya.

Namun bukan sembarang tulisan yang mampu mempengaruhi dan menghipnotis pembaca. Joe Vitale salah satu ahli hipnotic writing sudah merumuskan suatu paduan yang mudah untuk diduplikasi oleh para penulis. Yang kemudian oleh saya lalu diturunkan menjadi suatu how to yang mudah untuk dilakukan.

Saya sendiri mencoba mempraktekannya dalam setiap tulisan non fiksi saya. Untuk menggiring opini dan meyakinkan publik.

Contoh paling dekat adalah ketika di Pilkada DKI Jakarta kemarin. Officially saya adalah tim komunikasi Gubernur Baru Jakarta. Tugas saya membuat tulisan tulisan _soft selling_ untuk memperkuat alasan pembaca terutama pemilih DKI memilih calon yang saya dukung.

Gong awalnya adalah ketika saya menulis sebuah artikel berjudul Membedah Sisi Linguistik Kalimat Pak Basuki.

Artikel itu menjadi viral hanya dalam satu hari. Akibatnya saya diundang menjadi narasumber di TV One untuk program Makna dan Peristiwa bersama Ust. Yusuf Mansyur dan Indonesia Lawyers Club dengan host nya Pak Karni Ilyas. Live disaksikan jutaan penonton di Indonesia.

Hanya bermodalkan tulisan dan artikel, saya menembus TV Nasional.

Lebih dari itu, saya aktif memproduksi tulisan mengenai isu tersebut hingga hasilnya real. Calon yang saya dukung berhasil memenangi kontestasi pilkada DKI Jakarta.

Bayangkan, di tengah banyaknya tulisan yang mencuci otak untuk hal negatif, Indonesia butuh pasukan menulis juga yang bisa membawa isu positif. Perang pemikiran sangat dipengaruhi oleh penulis dan kualitas tulisan. Apalagi di zaman serba digital seperti ini.

Banyak hal yang bisa kita lakukan jika menguasai skill ini.

1. Bisa mengajak orang untuk kebaikan
2. Bisa meyakinkan pembaca untuk membeli produk dan jasa kita
3. Bisa menjadi ilmu yang bermanfaat yang amalannya takkan terputus walau kita meninggal.

Lalu bagaimana caranya?

Ada 4 unsur yang bisa kita latih.

1. Membuat tulisan dengan tujuan menggiring Opini

Rumusnya adalah 3F1M
Fact, Fact,Fact, + Message

2. Membuat sebuah tutorial atau cara melakukan sesuatu

Rumusnya adalah WWH
Why - What - How To

3. Membuat Mantra Penguat Pesan

Toolsnya adalah
a. Story Telling
b. Analogi
c. Quote
d. Data/Fakta
e. Contoh Nyata

4. Membuat Story Telling yang menghipnotis

Rumusnya adalah

SAH
Situasi - Aksi - Hasil

Jika kita menguasai senjata pembuatan konten di atas, ditambah kita menguasai cara untuk

1. Membuat Judul Yang Menghipnotis
2. Menembus Media Cetak
3. Membuat Tulisan hingga Viral di Socmed

Maka kita memiliki senjata paling powerful di dunia. Tulisan yang menghidupkan sekaligus bisa mematikan.

Kalau saya mampu mentransfer semua ilmunya kepada Anda hanya dalam 14 hari apa Anda mau tau caranya?

● Ada 33 cara di Hypnotic Writing yang sudah saya siapkan.

7 diantaranya sudah saya tuliskan di *Kitab Penyihir Aksara*

Dan nanti semuanya akan saya berikan di program 14 hari KETIK.

● 3F 1 M untuk membuat opini

Sedangkan WWH itu tutorial.

Sisanya bisa dipadukan dengan semuanya.

● Cerita yang melibatkan rasa.
Cerita yang mendukung pesan yang  ingin disampaikan.

Story telling itu ada 3

Personal Story, Customer Story, sama Representative Story

Brili Agung

Jumat, 21 April 2017

Wanita - Alexyusandria Moenir

Wanita ...
~~~~~~~~~~

• Tahukah engkau ....

Bahwa yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram adalah ibunda kita Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam ...

• Tahukah engkau ....

Bahwa yang pertama kali beriman kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam adalah  istri beliau Siti Khadijah Radhiyallahu 'Anha ...

• Tahukah engkau ...

Bahwa darah yang pertama kali tumpah di jalan Allaah Subhanahu wa Ta'ala adalah darah Syahidah Sumayyah ibunya Ammar Bin Yasir ...

• Tahukah engkau ...

Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan Al-Qur'an dan di dalamnya ada Surah bernama Wanita (An-Nisaa') ...

Itulah surah ke 4, dan surah terpanjang ke 4 dalam Al-Qur'an, ada 176 ayat setelah Al-Baqarah 286 ayat, Al-A'raaf 206 ayat dan Ali 'Imraan 200 ayat.

Sementara Surah Ar-Rijaal (Laki-Laki) tidak kita temukan didalam 114 Surah.

• Tahukah engkau ...

Nabi shalallaahu 'alaihi wasallaam bersabda : aku berwasiat pada kalian agar bersikap baiklah terhadap wanita.

Itulah kalimat yang beliau ulang2 hingga 3 kali dalam khutbah perpisahan beliau (wada') sebelum beliau shalallahu 'alaihi wasallam meninggalkan kita semua selamanya ...

• Tahukah engkau ...

Nabi shalallaahu 'alaihi wasallaam bersabda : Siapa yang memiliki 3 anak wanita kemudian mendidiknya dan berhasil baik dalam pendidikannya, maka itu akan menjadi pembebas baginya dari api neraka. Sahabat bertanya : Bagaimana jika hanya 2 anak wanita saja wahai Rasulullah? Jawab Nabi shalallahu 'alaihi wasallam : 2 Anak Wanita pun bisa. Kata Sahabat lagi : Bagaimana bila hanya 1 Anak Wanita saja Baginda Rasul? Jawab Nabi shalallahu 'alaihi wasallam : 1 Anak Wanita pun juga bisa.

• Tahukah engkau ... bahwa Surga itu terletak dibawah kaki Ibu (Wanita).

Al-Jannatu Tahtaa aqdaamil Ummahaat --> Surga itu berada dibawah telapak kaki Ibu.

Adakah kemuliaan yang melebihi semua ini bagi Wanita ... ?!

Katakanlah wahai para wanita : Alhamdulillahi 'Alaa Ni'matil Islam (Umar Bin Hafizh)

Jadi ...

Jika engkau mengatakan bahwa Islam adalah agama yang tidak memuliakan wanita ... Maka engkau mengambil sebuah kesimpulan yang Salah Besar ...

Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, bentuk tubuh yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari mata hatinya, karena itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada ... Cintanya tanpa syarat ...

Every Woman is Wonderful‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌ ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Karena isteri, rezekimu bertambah.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Karena isteri, maka lahirlah anak2mu.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Karena isteri, makan, pakaianmu dijaga.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Karena isteri, tenang hati mu.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Karena isteri, lembut pandangan mata mu.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌Karena isteri adalah satunya manusia yang boleh melihat cacat cela mu yang tersembunyi dari pandangan mata mu dan masih menerima mu seadanya.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌Janganlah sakiti hati mereka, ingatlah setiap pengorbanan mereka,

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Walaupun kecil di mata mu, baginya besar bagi dirinya.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Setiap peluh yang menitik, yang bekerja untuk keluarganya,

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Setiap airmata yang menetes untuk anak-anak dan suaminya adalah salah satu tanda bahwa ‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‌dia isteri yang terbaik buat anda wahai yang bergelar suami.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Renungan sepintas lalu ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌  Mengapa wanita sering menangis ... ?
‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌
Jawab Allah :

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Karena wanita itu unik ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Aku ciptakan ia sebagai makhluk istimewa ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak2nya ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌KU lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ KU teguhkan peribadinya utk terus berjuang saat yang lain
menyerah ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌KU beri dia naluri untuk tetap menyayangi, walau dikhianati oleh teman ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠‌‌ Walau disakiti oleh orang yang disayangi, wanita makhluk kuat.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‌🐠 ‌‌Tapi jika suatu saat dia menangis itu kerana KU beri air mata untuk membasuh luka batin & memberi kekuatan baru.

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‌🍁 ‌‌Wanita sangatlah istimewa ...

‍‌‌‌‌‍‌‍‌‍‌‌🌴‌‌ Lelaki agar menghargai wanita dan agar tau bahwa wanita ... ciptaan yang istimewa ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‌➡‌‌ Wajah Ibu paling cantik

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‌➡‌‌ Masakan Ibu paling enak ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‌➡‌‌ Kata Ibu paling beharga ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‌➡‌‌ Doa Ibu paling makbul ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‌➡‌‌ Restu Ibu paling di berkati ...

‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌🌺 ‌‌Ibu sangat sempurna dimata kita ... ‍‌‌‌‌‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‌‌‍‌☺😭

Kamis, 20 April 2017

Dr Mas Rezky

Halo Mba Rina,

2 tulisan facebook, 3 tulisan wattpad. Di wattpad ada tulisan cerpennya ya.

Secara kualitas sih oke, Tingkatin ya pasti. Yang ingin saya kritisi,

- Penggunaan tanda baca masih kacau. coba baca ini ya. >> wattpad.com/36942539-penulisan-dialog-yang-benar-repost
Salah satunya adalah nggak perlu spasi sebelum atau sesudah tanda baca
- Saat menulis di wattpad, kenapa nggak fokus pada penyelesaian satu cerita? Jika bisa fokus bukan mustahil kan di akhir 30DWC ebooknya selesai.

Selamat mencoba

Dewa eka prayoga

Kang Dewa Eka Prayoga:

Bismillah... Izinkan Saya share bentar ya. 🙏

Kemarin siang Saya main ke Gramedia, karena udah hampir 7 bulan gak jalan-jalan di toko buku nyari inspirasi dan belanja buku baru

Maklum, dulu sebelum sakit, toko buku adalah salah satu tempat yang paling sering Saya kunjungi selain Mesjid dan Bioskop 😂👌

Karena di 3 tempat tsb, Saya biasanya dapat banyak ide dalam menulis sesuatu, entah itu untuk dijadikan bahan buku atau jualan 😁

Tapi pas kemarin Saya main ke Gramed, Saya menemukan banyak sekali perubahan di dunia perbukuan

Setidaknya, ada beberapa poin penting yang Saya catat...

Pertama, Penulis Buku Tak Se-EKSLUSIF dulu.

Kok bisa? Karena hampir semua orang sekarang bisa nulis buku.

Dulu profesi penulis itu seakan "wah" dan KEREN BANGET. Sekarang terkesan biasa aja. Hehehe

Apalagi penulis yang bukunya asal jadi. Yowes, sing penting jadi. Laku? Belum tentu. Laris? Apalagi 🙊

Saya bilang gitu, karena kemarin banyak banget muncul nama-nama baru di rak buku baru toko buku

Salut! 👍🏻👍🏻👍🏻

Tantangannya paling: gimana caranya supaya buku tersebut laku dan best seller, jangan cuma numpang nampang doang di rak buku baru lalu diseret ke gudang lantas diobral 🙈🙈🙈

Poin ke-2 s/d 5 Saya share nanti ya. Mau terapi dulu. Hehe 😁

Lanjut ya..

Kedua, Nerbitin Buku di Penerbit Mayor Tak Sesulit dulu

Kenapa? Karena mereka pun kejar setoran.

Sebagai orang yang bergelut di dunia penerbitan, Saya tahu betul bahwa "nyawa" nya penerbit itu ada di buku baru

Kalau dulu penerbit mayor jual mahal nerima para penulis pemula, sekarang justru kebalik

Apalagi ada deal kontrak dari penerbit ke penulis bahwa penulis di awal membeli bukunya sejumlah sekian eksemplar

Yang kalau dipikir2 secara bisnis, duit itu bisa nambah-nambah biaya produksi buku barunya

Kok kang Dewa tahu? Eh dibilangin bisnis Saya juga penerbitan dan percetakan buku, jelas tahu. Hehe

Jadi, buat kawan2 penulis pemula, jangan takut nawarin naskahnya ke mayor. InsyaAllah lolos kok kalau emang satu visi dengan penerbitannya

Jangan kelihatan butuh juga pas nawarin naskahnya, santai aja, seolah gak butuh.

Bilang aja, "Saya berencana masukkan naskah ini ke penerbit lain jika Anda tak ingin menerbitkannya"

PD aja. Cuek..

Jangan ngemis-ngemis.

Ingat, duit mereka di Anda (penulis)

Ketiga, Harga Buku mulai Mahal-Mahal

Kok mahal? Lagi2, Saya tahu penyebabnya.

Apa itu? Harga kertas naik gila2an.

Dulu buku Saya yang kedua harga cetaknya cuma 8 ribu. Sekarang naik 2x lipat jadi 16 ribu. GENDENG!

Maka wajar, soft cover pun, harganya bisa 70-90ribuan.

Bagi Anda predator buku (nama lain dari kutu buku), jangan heran kalau harga buku mahal2 ya. Kenapa? Harga kertas naik.

Keempat, Jarang ada Buku yang Langgeng Laris, kecuali dipromosikan gila-gilaan oleh penulisnya.

Disini tugas Anda bukan cuma nulis, tapi juga JUALAN.

Terserah sih kalaupun gak jualan, paling bukunya gak ada yang baca. Naas... 😑

Miskonsepsi terbesar penulis adalah ketika diterbitkan oleh penerbit mayor mereka akan langsung mempromosikan buku Anda gila2an. Sayang, itu salah besar.

Maka, prromosikan buku milik Anda sendiri. Jangan ngandelin penerbit

Kecuali siap kecewa 😁

Kelima, Perputaran Buku Baru begitu Cepat.

Artinya, kalau Anda nerbitin bulan ini, paling nasib buku Anda cuma beberapa hari aja di rak buku baru.

Setelah itu, dipindah ke rak buku sesuai tema.

Lalu ditunggu beberapa bulan. Kalau gak laku, minggir. Dibawa ke gudang, nunggu waktu diobral murah.

Kalau udah diobral masih gak laku juga, paling2 dibakar.

Nyesek ya? 😐

Tapi ya itulah dunia penerbitan dan perbukuan... Fakta dan realita. Hehe

Rabu, 19 April 2017

Mengemas Rasa..

*Mengemas Rasa, Meramunya Menjadi Kata.*
Oleh: General Rizka Amalia.

Banyak yang sering bertanya, "Gimana caranya menulis dengan cepat dan bagus?". Jawabannya adalah, "Menulislah dengan jujur."
Banyak juga yang bertanya, "Gimana caranya bisa selalu dapet inspirasi untuk menulis?". Jawabannya adalah, "Belajarlah untuk lebih peka."

Kita bahas satu-persatu.

*Menulislah dengan jujur.*

_"Klise banget sih, Mbak."_

Percayalah. Salah satu penyebab kita merasa tulisan kita kosong dan tak bermakna adalah terus-terusan menganggap banyak hal dasar sebagai sesuatu yang klise. Padahal, peradaban dibangun dari hal-hal tersebut. Termasuk kejujuran. Saya sangat percaya bahwa tulisan yang bagus, tulisan yang dapat diproduksi dengan cepat, adalah tulisan yang lahir penuh kejujuran.

Pada non fiksi, kejujuran dapat berupa data yang valid dan pendapat yang betul-betul tumbuh dari diri penulis. Pada fiksi, kejujuran dalam menulis adalah tentang bagaimana mengejawantahkan perasaan yang dikelola dengan baik. Barangkali kita sering mendengar cerita bahwa ada penulis yang ketika proses pengerjaan naskah, ia menulis sambil menangis. Ia menulis cerita horror dengan ketakutan.

Kok bisa?
Karena ia menulis dengan jujur. Niat menulisnya tidak fokus pada "Berapa orang yang akan menyukai tulisanku?", tetapj mulai membangun kepercayaan bahwa pembaca menyukai tulisan tulisan yang mendalam, menyukai tulisan tulisan yang mencerminkan pemikiran atau perasaan.  Dalam menulis cerpen dan novel, kita bisa mengemas kejujuran ini melalui tokoh.

_"Lah, kalau gitu, semua tulisan adalah hasil curhatan penulisnya, dong?"_

Nggak juga... Kejujuran bisa muncul dan membuat sebuah tulisan jadi meaningful, salah satunya dengan cara terus *belajar meningkatkan kepekaan.*

Jangan pernah bermimpi dapat menghasilkan tulisan yang bagus dan penuh makna, bila kita malas berinteraksi dengan orang lain, malas membaca buku karya orang lain, dan malas memerhatikan segala hal yang terjadi di lingkungan kita.

Tiap hari kita diberikan waktu yang sama. 24 jam. Pastikan waktu itu tak kamu habiskan sendiri. Berinteraksilah dengan orang lain bukan hanya untuk memenuhi kewajiban sebagai makhluk sosial, tetapi juga belajar menerima dan memahami sudut pandang dari orang lain. Mendengarkan ceritanya dan coba berempati dengan apa yang ia rasakan. Perhatikan dengan detail pada segala hal yang kita lihat dan dengarkan. Bila kamu terus berlatih melakukan hal hal tersebut, kujamin, kamu tidak akan sulit menemukan inspirasi dan akhirnya dapat memproduksi tulisan dengan cepat dan jujur.

Kenapa?
Semua hal yang kita lihat dan dengarkan dengan penuh rasa empati, adalah asset, bahan bakar penting dalam menulis. Mereka adalah bahan yang akan memperkaya tulisanmu dan tentu membuat tulisanmu bukan hanya bermakna, tapi hidup dan dapat dirasakan oleh pembaca.

Keuntungan Menulis Tangan

*5 keuntungan menulis yang nggak bakal didapet dari mengetik*

Semenjak zaman udah semakin canggih di mana laptop dan smpartphone selalu jadi tools andalan kita buat nulis, kebiasaan handwriting atau menulis langsung dengan tangan tanpa disadarin ikut menurun. Padahal ada beberapa
benefit yang bisa kita dapetin kalo kita prefer untuk terbiasa handwriting waktu nyatet materi pelajaran di sekolah atau kampus dibanding nyatet materi lewat smartphone.
Menurut Kenneth Kiewra, psikologi edukasi Universitas Nebraska, waktu kita terbiasa menulis dengan tangan ia meyakini kalo lewat cara satu ini bisa bikin kita lebih fokus dan ningkatin kemampuan belajar. Kiewra sendiri juga ngeklaim kalo seseorang yang menulis catetan dengan tangan bakal lebih cepat tangkap waktu jam pelajaran dibanding mereka yang mengetik.
Kalo kita browse riset tentang handwriting, pasti akan banyak sumber yang bilang kalo menulis bawa banyak manfaat, mulai dari mampu memahami ide-ide baru, menyimpan informasi lebih lama, dan lebih efektif ketika kita nuangin ide ke dalam tulisan. Lebih dari itu ada beberapa hal yang perlu kita tau dan bisa kita dapetin kalo kita terbiasa handwriting atau menulis.

1. GET MORE FOCUS

Menurut Lifehacker , di dalam otak kita terdapat sel Reticular Activating System (RAS) yang bertanggung jawab dalam menyaring dan mengurutkan informasi yang kita terima mulai dari yang paling penting sampe yang kurang penting. Cara kerja RAS bisa kita pakai dengan cara menulis manual atau handwriting . Di sinilah otak bekerja buat ngebantu kita lebih fokus buat ngeprioritasin bagian mana yang lebih dulu kita lakukan. Dibanding dengan ngetik via smartphone or laptop di mana banyak banget disctration yang mampir ganggu konsentrasi kita. Better buat yang gampang lupa dan pengen lebih fokus, coba deh selalu selipin notes kecil atau minimal alat tulis buat nyatet info-info penting di dalem tas.

2. GAIN ABILITY FOR STUDY

Ngaku deh sering atau sekali-kali pasti kita pernah nyatet pelajaran atau notes yang ada di smartphone waktu di sekolah atau kampus kan? Kalo masih ngelakuin ini sampe sekarang, coba deh buat ngurangin kebiasaan satu ini, dan ganti dengan menulis tangan.
Beberapa peneliti udah ngungkapin kalo mereka yang memilih buat nulis dengan tangan bakal dapetin pemahaman konseptual yang lebih baik dibanding mereka yang nyatet lewat
smartphone or laptop. Juga beberapa peneliti berasumsi kalo kita menulis dengan tangan bakal lebih mudah buat mengingat every single detail yang kita liat maupun dengar.
Makanya bisa keliatan kan kalo mereka yang sering dapet nilai bagus di kelas pasti mereka yang masuk ke dalam golongan yang suka nyatet. Jangan cuma sibuk fotocopy atau belajar dari catetan temen kita yang rajin nyatet materi aja, coba deh biasain buat lawan rasa males kita dengan rajin-rajin nulis langsung pake tangan.

3. REDUCE STRESS

Banyak yang bilang obat dari rasa galau atau sedih adalah berbagi. Yup, walaupun berbagi nggak harus selalu dengan bicara langsung, menulis juga bisa kok bikin perasaan kita lega waktu tiba-tiba gebetan jadian sama cewek lain.
Para ilmuan di salah satu universitas di Selandia Baru pernah melakukan penelitian yang nunjukin kalo handwriting bisa jadi obat luka mental. Peneltiian ini dilakuin selama 3 hari oleh 2 kelompok berbeda, kelompok yang curhat by handwriting dan kelompok yang curhat
by typing with laptop . Hasilnya, kelompok yang curhat by handwriting memiliki perubahan ketenangan emosional yang jauh lebih baik dari mereka yang curhat by typing.
Lewat menulis, kita pun bisa lebih tenang waktu dalam perasaan gelisah. Karena diyakini kalo kita nulis kata-kata motivasi misalnya, dari apa yang kita tulis pun bisa mengsuggest diri kita kayak apa yang kita tulis. Dari sini bisa jadi salah satu cara kita to improve our problem solving skills. Jadi, kalo misalnya minggu lalu kita sempet ngedown karena nilai rapot bayangan kita merah dan bikin bete berat, try to write down and share our feelings into words.
Eits tapi jangan nulis yang aneh-aneh ya! Kita bisa coba tulis atau coba ngedesign motivational quotes buat bikin mood belajar kita
up lagi. Yeahh !

4. SKIP ALZHEIMER

As we all know menulis pasti bakal lebih capek dibanding mengetik. Sekarang ini pasti kita
prefer to choose typing than handwriting dengan alesan kalo ngetik akan lebih cepet selesai.
Basicly handwriting nggak cuma sekedar ngebahas soal kegiatan menulis atau ngelatih otot-otot jari kita, tapi juga bisa ningkatin skill motorik halus dalam tubuh kita.
Lebih dari itu, handwriting sendiri pun bisa ngasih banyak manfaat buat kesehatan kita di masa tua. Menurut The Wall Street Journal, beberapa dokter ngerekomendasiin tulisan tangan buat seluruh orang tua sebagai latihan kognitif yang efektif ngejaga pikiran mereka berfungsi dengan baik seiring bertambahnya usia. Selain itu menulis juga diyakini efektif buat ngeskip penyakit Alzheimer karena dengan cara satu ini otak kita terangsang buat mengatur cara berpikir, berbahasa, dan memori kerja otak.
Pasti banyak di antara kita yang suka ngetik di laptop atau PC suka mendadak lupa waktu lagi ngetik yang juga dibarengi browsing atau
streaming film. Usut punya usut ternyata para peneliti pun nyaranin kita to stopped kebiasaan
multitasking yang sering kita lakuin waktu ngetik di laptop atau PC karena disinyalir bisa jadi pemicu penyakit Alzheimer ini. Karena ngelakuin tugas secara berbarengan nyatanya nggak selalu efektif buat kinerja otak kita.
Hal ini juga senada sama penelitian terbaru yang diterbitin jurnal Neurology yang bilang kalo cara mengurangi resiko penyakit Alzheimer salah satunya menantang otak kita buat membaca, menulis, dan melakukan kegiatan kognitif lainnya seperti olahraga. Karena saat nanti kita dewasa dan terbiasa menulis, kita akan lebih mudah buat mempelajari karakter baru like tulisan kanji, simbol matematika, dan not balok.

5. IT'S MORE ACCESSIBLE

Walaupun laptop or PC diciptakan untuk membantu kita bekerja agar lebih efisien baik dari segi waktu dan tenaga, kenyataannya nggak selalu dan melulu laptop or PC bisa memberikan the good impact for us.
Mungkin beberapa mata kuliah atau pelajaran di sekolah sekarang ini mostly ketika ada tugas yang ngerjainnya dengan ngetik. Pas dosen atau guru nyuruh bikin essay tulis tangan, kita semua ngeluh dengan alasan terlalu banyak, capek, dan ngabisin banyak waktu. Padahal feedback yang dikasih sama laptop or PC yang bikin kita berasumsi kalo they really really help us bakal masih kalah ketika kita menulis.
Maybe handwriting nggak juga seefisien cara kerja laptop or PC zaman sekarang. Tapi perlu kita tau kalo handwriting is more accessible karena cuma modal alat tulis kita udah bisa nyatet setiap info yang kita butuhin. That’s why sekarang ini udah mulai banyak kan smartphone yang juga dilengkapi pen note buat kita yang pengen nyatet-nyatet tanpa harus ngetik
keyboard handphone .

® gogirlmagz, Written by Faradina Amanda