*Selamat Malam Para Peserta KMO*
Selamat datang di Kuliah Online bersama saya Niza Lauzi, penulis buku Siap Menjadi Mama terbitan Elex Media Komputindo
Pada kesempatan kali ini saya akan sharing seputar bagaimana mempersiapkan diri agar kita siap menjadi penulis.
Meskipun kelihatannya mudah, akan tetapi bagi sebagian orang menulis dan mengarang sebuah tulisan dianggap gampang-gampang susah. Kenapa??
Karena pada dasarnya, menulis merupakan proses kreativitas otak kita. Kita mengenali istilah otak kanan dan otak kiri, naah... membuat sebuah tulisan menggabungkan proses kinerja kedua belah otak tersebut. Jadi kebayang dong, kalau aktivitasnya kompleks ga sesimpel yang kita bayangkan selama ini. Tidak hanya itu saja, bagi saya menulis juga merupakan proses mental. Saat menulis kita membutuhkan mental dan etos kerja yang tidak bisa disepelekan seperti konsistensi, disiplin, komitmen terhadap tugas, motivasi berprestasi dan mampu menghargai waktu. Makanya, sering banget kita merasa nulis tuh susah cari idenya, mau buat tema apa? Hilang semangatnya. Atau sudah ketemu ide maupun tema eeeh... buntu di tengah jalan akhirnya bubar deh. Biar ga bingung, saya langsung saja menjelaskannya dalam materi KMO kita kali ini.
*Cari ide dan tema tulisan*
Banyak banget sebetulnya ide dan tema yang ada di sekitar kita yang bisa dijadikan ide sebuah tulisan. Tidak harus pengalaman pribadi, pengalaman orang lain bahkan gabungan antara pengalaman diri sndiri, orang lain yang dibumbui imajinasi bisa jadi ide dan tema menulis.
Namanya juga proses kreatif jadi bebaskan aja imajinasi kita untuk mengambil apa saja yang bisa dijadikan sumber ide dan tema naskahmu. Kita juga bisa menggali ide dari hasil bacaan maupun hasil pengamatan terhadap sesuatu. Pengalaman patah hati, trauma atau lebay sekalipun boleh dijadikan ide tulisan kita.
Kerja otak kanan dimulai saat dimana kita akan menggali memori tentang peristiwa atau pengalaman tertentu yang bisa kita jadikan ide tulisan.
*Awal Menulis*
Setelah menemukan ide dan tema tulisan, selanjutnya adalah menentukan akan dibawa kemana genre tulisan kita nantinya. Apakah Fiksi? Atau Non Fiksi? Ide dan tema apapun bisa dibawa ke dalam dua genre tadi. Bahkan yang kesannya sangar dan penuh rumus pun bisa dimasukkan dalam kedua genre tersebut.
Setelah mendapat ide dan tema serta genre apa nantinya jenis tulisan kita maka langkah selanjutnya adalah dengan membuat premis. Premis ini penting banget karena dengan premislah buku kita nantinya mau dibawa kemana alur ceritanya, pendalaman bahasan yang akan kita tulis, tujuannya mau dijadikan buku yang gimana sebagai pembeda dengan buku sejenis lainnya. Saya menyebut premis ini sebagai "kompas"nya naskah. Intinya mengawali tulisan kita, pastikan dulu premisnya apa dari situ baru bebaskan diri buat menulis hal yang kita inginkan. Proses kerja otak kiri kita pun dimulai. Pastikan bahwa tulisan kita, sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan bahasa gaul seperti singkatan "q" "ciyuz" "you see jadi u c" dan lainnya, atau lafal dalam bahasa daerah maupun asing. Bahasa gaul bisa dipergunakan apabila terjadi dialog dalam naskah tersebut (biasanya pada fiksi). Jika harus memasukkan kata dalam bahasa daerah atau asing misal "sampeyan", "bareh lamak", "siape elo??", "So what?", "Go girl" dan lainnya, pastikan juga diberi tanda miring yang menandakan ini bukan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
*Saat mulai buntu dan kehabisan ide*
Suatu ketika, kita akan mulai bingung ketika idenya sulit dituangkan ke dalam tulisan karena masalah kurangnya bahan bacaan atau lainnya. Mandeg, blank, buntu, ga fokus, ga konsen dan sebagainya.
Saat kondisi ini terjadi, pastikan bahwa kita tetap mengerjakan naskah kita apapun kondisinya. Misalnya kita terbiasa 5 halaman / hari, karena lagi buntu jadi 3halaman /hari. Kalaupun benar-benar ngeblank ga tau mau tulis apa, itu tandanya referensi bacaan kita masih kurang terkait hal itu. Jadi bukan ninggalin total tulisannya melainkan cari referensi tambahan terkait tulisan itu.
*Waktu yang terbatas buat menulis*
Adakalanya pada masa tertentu, penulis akan mengalami hal ini dan biasanya terjadi di tengah-tengah proses penulisan naskah. Ga bisa bagi waktu, ga ada waktu luang, bingung mau ngerjain yang mana dulu dan sebagainya. Seiring kesibukan kita yang padat, akhirnya semangat menulis jadi kendor, mulai muncul rasa malas, ga ada motivasi buat meneruskan tulisannya. Mensiasati hal ini, gunakan waktu minimal 1 jam / hari untuk menyelesaikan naskahmu.
*Mental block saat menulis*
Kita sedang mengalami banyak masalah yang bikin pusing, entah itu masalah pribadi, kerjaan atau hal lain. Masalah - masalah itu sangat menyita pikiran dan perasaan kita hingga hilanglah sudah semangat kita buat menyelesaikan buku tersebut. Agar mental block ini tidak mengganggu proses menulis naskah buku kita, ada 3 hal yang harus selalu diingat saat kita menulis:
1. Tujuan kita menulis buku untuk apa sih?
2. Dengan menulis buku kita akan dapat apa sih?
3. Mau menyerah sampai sini saja dan menjadi manusia biasa, atau mau melanjutkan hingga selesai dan menjadi manusia yang punya karya diatas rata-rata?
*Gimana?? Sudah siap jadi penulis??*
Demikian sharing dari saya dalam sesi KMO kali ini, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar