BELAJAR DARI SITI HAJAR
(Total Action Part 2#)
Dalam sebuah pelatihan Pola Pertolongan Allah yang dibawakan Mas Reza Rhendy, saya sempat terperangah dengan sebuah materi ini,
"Pernah inget cerita Bunda Hajar (Siti Hajar) istri Nabi Ibrahim waktu 'dibuang', ditinggal, ditempatkan di sebuah lembah tandus bernama Bakkah (Makkah)?
Dengan perbekalan seadanya Bunda Hajar ditinggal dengan Ismail kecil (Nabi Ismail) karena perintah Allah. Saat itu Bunda Hajar mengiyakan saja karena iman dan percaya. Kalau Allah yang perintahkan maka Allah yang akan jamin dan pasti akan mencukupkan. Padahal tempatnya sepi, gersang, tandus, dan tiada berpenghuni.
Setelah Nabi Ibrahim berlalu, tentunya dengan hati sedih dan tak tega. Namun karena perintah Allah yang cintanya lebih tinggi dari apapun, maka harus bisa. Begitu juga dengan Bunda Hajar. Setelah ditinggal, panas terik membuat minuman habis. Ismail kecil pun mulai kehausan, dehidrasi, dan bener-bener sudah tergelepar karena haus sekaligus juga lapar.
Yang namanya Ibu, tidak bisa diam tidak ngapa-ngapain. Hanya melihat dan tidak berbuat, bukan pilihan bijak untuk dilakukan. Lalu Bunda Hajar. Berlari mencarinya pertolongan, mencari air, dari satu bukit bernama Shafa lalu lari lagi ke bukit lain bernama Marwa.
Pasti yang dicari bukan orang. Karena memang sepi orang. Pasti yang dicari di sampai ke atas bukit yang tinggi itu adalah sesuatu yang lebih tinggi.
Kalau dilihat kebutuhan Ismail kecil yang kehausan, maka kalau ditanya apa yang Bunda Hajar cari, pasti jawabannya adalah 'air'.
Iya, bahkan berlari ke satu bukit ke bukit yang lain. Dari Shafa ke Marwa, lalu ke Shafa lagi. Daro Shafa ke Marwa lagi. Begitu bolak-balik dihitung sampai ada tujuh kali. Pasti kalau ditanya, apa yang Bunda Hajar cari, semua peserta seminar akan kompak serempak menjawab 'air'.
Namun setiap jawaban peserta 'air,' sang trainer langsung menyalahkan. Bukan air yang Bunda Hajar cari!
Lalu apa?
Bahkan Bunda Hajar itu juga pintar. Beliau sudah tahu dari bukit Shafa dan Marwa yang beliau coba cari, memang tidak ditemukan disitu airnya. Masak bolak-balik terus sampai tujuh kali. Pasti ada sesuatu lain yang dicari."
Saat semua peserta bingung dan bengong, baru sang trainer, Mas Reza menjelaskan dengan nada yang dalam,
"Beliua bukan mencari air, tapi mencari Pertolongan Allah."
Subhanallah...
Saat Allah yang dicari, Allah menolong. Air tidak ditemukan di bukit Shafa ataupun Marwah, malah ditemukan sumber air yang berada dekat dengan telapak kaki Ismail kecil saat digerak-gerakan mengais pasir. Itulah Sumber air zam-zam yang sampai ada sampai zaman sekarang. Airnya melimpah bahkan tiada habis-habisnyua.
Apa yang bisa diambil pelajaran disini?
Saat total action seperti lagi kerja atau usaha, jangan untuk sekadar cari uang, cari rezeki, cari materi. Jangan. Sekali JA-NGAN. Carilah Allah Yang Maha Kaya, Maha Memberi Rezeki dan Pemilik seluruh isi langit dan bumi.
Kerja dengan total, maksimal, optimal. Mungkin kadang kasih gaji yang tak seimbang, atau usaha itu hasilnya tak sepadan. Gak masalah. Kalau karena Allah, untuk Allah, maka Allah pasti balas setimpal bahkan berlipat ganda. Karena Allah Maha Memberi Rezeki bisa dengan tanpa hizab, tanpa perhitungan, tanpa hitung-hitungan.
Kalau gini, rezekinya akan tak terduga dan melimpah. Seperti zam-zam tadi di cerita. Dan memang begitulah rezeki dari Allah Yang Maha Kuasa. Kalau rezeki dari manusia, misal gaji karyawan, bisa diduga dan kecil hasilnya. Hehe....
Jadi, bergerak aja, bekerja aja, berusaha aja, biarkan untuk Allah dan harapkan Allah yang membalasnya. Kalau setiap muslim, mukmin dan mereka yang beriman bekerja dengan spirit ini, maka pasti kayanya, berkahnya, dan berlimpahnya. Insyaallah....
Karena Allah Maha Kaya dan pengen kita hidup kaya dan tetap bertakwa...
Salam
Mr Joss
Motivator, Author, Wakil Rektor
Selasa, 18 April 2017
Total Action part 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar