Jumat, 26 September 2014

Memecah kebuntuan gagalnya Indonesia >> Erie Sudewo


1. Ada yang bilang, bicara institusi = kegagalan Indonesia. Benarkah? Berikut, setiap Jumat, kita mulai hadirkan para pemecah mitos itu

2. Banyak yang tahu Banyuwangi. Tapi kenalkah dgn Abdullah Azwar Anas (A3)? Inilah Bupati Banyuwangi, seperti telah ditulis sebuah media

3. Riwayat pendidikan A3 sudah beyond. Banyak yang cukup satu, S1-nya pun dia sabet 2 sarjana: FTP IKIP (1998) dan FSUI (1999)

4. S2 dari FISIP UI (2005). Cuma belum ditanya: “Sebelum ambil S3, apakah dia akan ambil S2 yang lain?” | #BupatiBanyuwangi

5. Riwayat cari nafkah, mulai dari News Editor Radio Attahiriyah (1994-97), rangkap reporter Radio Prosalina FM (1992) | #BupatiBanyuwangi

6. Usai jadi reporter, tahun 1998 dia terjuni bisnis otomotif hingga kini. Dan tahun 2008, dia rambah bisnis agrobisnis juga sampai sekarang

7. Di usia 25 tahun, 1997, sudah jadi anggota MPR. Meski cuma 2 tahun tapi bisa jadi MPR era Orba jelas tak main-main. Masih mahasiswa lagi

8. Bicara Orba, screening loyalitasnya ketat. Biasanya jadi orang Orba, tak berkutik usai era itu. Tapi A3 ternyata malah berkembang

9. Karir politiknya moncer. Tahun 2004-2009 jadi anggota DPR mewakili PKB. Tahun 2010 – 2015, jadi #BupatiBanyuwangi

10. Jadi bupati di usia 38 tahun itu ideal. Punya kans 2 periode. Jika bisa 10 tahun, harusnya bisa benahi good government governance

11. Syukur-syukur pengganti nanti muda, visioner dan berprinsip. Maka andai 2 bupati  total jabat 20 thn, penataan Indonesia bukan “omdo"

12. Tony Blair, Bill Clinton, Obama dan Ahmadinedjad jadi pemimpin di usia 40 tahun. Mengapa 40 tahun seolah jadi mitos? #BupatiBanyuwangi

13. Satu hal pokok life begins at 40: “Kematangan berpikir, puncak enerjitas, kuatnya visi, berani ambil resiko. Semua itu menyatu”

14. Inilah hikmah yang mesti disingkap manusia, saat Nabi Muhammad SAW dijadikan Rasulullah pada usia 40 tahun | #BupatiBanyuwangi

15. Ini pula yg tak lagi dimiliki orang tua. Jika yg tua masih ingin memimpin, ada juga yg berhasil. Tapi tetap namanya “ingkar sunnah”

16. Pengalaman organisasi A3, ditopang beragam aktifitas kepemudaan NU. Puncaknya A3 jadi Ketua PP GP Anshor (2004 – 2009)

17. Gebrakan A3 bisa ditiru kepala daerah lain. Belum 5 tahun eranya usai, telah terjadi perubahan nyata di Banyuwangi | #CharacterBuilding

18. Investasi di Banyuwangi melejit hampir 1.000%.  Warga pun diajak berbenah agar ekonomi keluarga terdongkrak. Caranya? #CharacterBuilding

19. Berbagai pelatihan dan fasilitas peralatan disiapkan demi munculnya para wirausahawan muda. Target, minimal tumbuh 5.000 usahawan muda

20. Sasaran juga pada organisasi kepemudaan. Agar berdaya dan muncul wirausaha baru, digelontorkan hibah Rp 3 miliar lebih

21. Berbagai taman dibangun sebagai ruang publik berkreasi. Ini ingatkan kita pada Walkot Jogja yg dijuluki Wagiman = Walikota Gila Taman

22. Taman mengubah predikat Banyuwangi. Dulu daerah terkotor ke-2 se-Jatim, lalu 2 tahun berturut-turut berhasil meraih Adipura

23. Sepulang ikut program Transforming Leaders di Harvard Kennedy School of Government, A3 seolah mendapat tambahan amunisi

24. Maka kebijakannya diarahkan berbasis publik. Ini bukan hanya demi kepentingan publik. Tapi otomatis akan dapat dukungan publik sendiri

25. Langkah spektakuler pun dilakukan. Secara berkala dia laporkan kinerjanya langsung ke kades, ketua RT/RW, organisasi dan masyarakat luas

26. Ini terobosan baru. Sebab belum pernah dilakukan kepala daerah, langsung di pendopo. Yang juga bisa diungguh di dunia maya

27. Reformasi birokrasi dilakukan. Caranya transparansi laporan keuangan. Hasilnya Lap. Keu Banyuwangi Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK

28. Agar anggaran tak bocor, di antaranya tenaga BPK ditempatkan di BPKAD (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) | #BupatiBanyuwangi

29. Transportasi kota pun ditata apik. Lampu lalu lintas tenaga surya. Trotoar ramah bagi disable. Juga konsep terminal pariwisata terpadu

30. Karena itu September 2014, A3 dapat penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Presiden RI | #BupatiBanyuwangi #CharacterBuilding

31. Anugerah ini ditujukan bagi kepala derah yang dianggap peduli dan berhasil mengelola transportasi publik | #BupatiBanyuwangi

32. SDM pun ditata serius. Hasilnya lahir Politeknik Negeri Banyuwangi. Meski baru punya 1 jurusan yakni pariwisata | #BupatiBanyuwangi

33. Banyuwangi yang sepi, bagi A3 adalah peluang. Ekowisata yang padukan alam dan budaya jadi kekuatan Banyuwangi | #BupatiBanyuwangi

34. Untuk itu dipasang 1.400 titik Wi Fi di ruang publik. Agar ekowisata Banyuwangi bisa dikenal dunia luar | #BupatiBanyuwangi

35. Promosi wisata dilakukan melalui smartphone berbasis media sosial. Karena itu Banyuwangi dinobatkan sebagai “kabupaten digital society”

36. Abdullah Azwar Anas alias A3 masuk 20 besar Kepala Daerah Berkinerja Sangat Tinggi dari Kemendagri | http://t.co/Q5xMkkhcPh

37. Bappenas menetapkan Banyuwangi sebagai kabupaten dengan perencanaan pembangunan terbaik di Indonesia | http://t.co/MbBNtjQxdg

38. Banyuwangi pun mendapat Pro-Poor Award 2014 dalam kategori perlindungan sosial. Apa yang menarik dari pro-poor Banyuwangi?

39. Tukang sampah, pemulung dan pencari belerang di kawah Ijen, diikut-sertakan dalam program asuransi. Alamaaak, muantaaab!

40. Seorang teman mengatakan, A3 itu bukan hanya cerdas lihat peluang. Tapi juga kedewasaan membuat dia tak lupa diri. Semoga!

42. Dengan pandangan seperti itu, jelas A3 merupakan sesosok negarawan. Patut ditiru oleh politisi, kepala daerah dan kita semua

43. Abdullah Azwar Anas telah buktikan mampu berbuat di tengah sulitnya menata pembangunan dan reformasi birokrasi. Bgmana dengan kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar