1. #SawahBerbuahRumah ini kalimat bersayap. Arti harfiahnya, petani yang baik bisa olah sawah hingga hasilnya bisa beli rumah
2. Sayap tamsilnya, akibat salah strategi, sawah-sawah terus berubah fungsi. Bangunan beton, ruko, dan rumah kini kokoh di atas sawah-sawah
3. Inilah pemiskinan sistematis, terencana, massal dan telah berjalan puluhan tahun. Banyak yg tahu dan lebih banyak lagi yg tak mau tahu
4. Jika peralihan fungsi sawah tak dicegah, kelak isinya cuma rumah. Akhirnya Pulau Jawa mengawali julukan “kampung terbesar di dunia”
5. Begitulah kemiskinan struktural ternyata juga bukan hanya karena kebijakan negara dan swasta. Tanpa sadar ulah kita juga jadi penyebab
6. Amati cita-cita kita yg ingin kaya raya. Ingin kaya masih positif. Ingin kaya raya, nah ini masalah. Akhirnya halalkan segala cara
7. Salah satu pilihan tepat, jadilah developer. Karena ingin kaya raya, drama penggusuran, peralihan fungsi lahan dan pemiskinan pun dimulai
8. Awalnya ikut pelatihan. Entah apa yang diajari, berbondong orang ikut pelatihan jadi developer. Tak ada kursi kosong, berdiri pun tak apa
9. Tema pelatihan buat kening berkerut: “Ingin jadi kaya raya dengan modal dengkul?” Karena meledak, pelatihan pun digelar di kota manapun
10. Gayung memang bersambut. Sebagian pemuda di kota yang punya motto “seenak udele dewe” (semaunya sendiri), dapat momentum
11. Tahu motto anak muda era 90-an ini? “Waktu muda kaya raya, waktu tua foya-foya, waktu mati masuk Syurga”. Alamaaak, macam mana niii!
12. Jika bisa cepat kaya raya, mengapa tak manfaatkan peluang. Maka kita terkaget. Koleksi kartu nama kita, tak sedikit berlabel properti
13. Usai pelatihan, dimulai episode sekian babak. Yang tadinya cuek, sekarang sebagai developer mata tak bisa lagi lihat lahan kosong
14. Pelatihan memang sukses. Para developer muda sudah terasah. Tak tahan melihat tanah-tanah kosong | #SawahBerbuahRumah #CharacterBuilding
15. Maka lahan produktif, seperti sawah dan kebun pun dirumahkan. Bukit diratakan, jurang diurug, DAS dikavlingkan. Pokoknya semua, rumahkan
16. Lapangan bola, tennis, basket, volley dan bulu tangkis, tak luput diburu. Andai pemilik lapangan golf itu rakyat, pasti dirumahkan pulak
17. Ketika rencana bandara Adi Sucipto Jogjakarta dipindah, tanah strategis sepanjang jalan ke bandara baru telah dimiliki pengembang besoar
18. Sawah yang dulu memisahkan Solo ke Karang Anyar, kini sepanjang mata memandang, telah dipenuhi rumah. Kota-kota lain apakah berbeda?
19. Tol Padalarang – Cileunyi Bandung, membelah sawah. Kira-kira 15 tahun lagi apakah masih tersisa sawah-sawah itu? #SawahBerbuahRumah
20. Peralihan fungsi lahan dari sawah irigasi kelas satu jadi perumahan begitu mengerikan. Tak terkendali, massif | #SawahBerbuahRumah
21. Rumah berdiri, ternyata banyak juga yang rumah bodong. Sudah sawah rusak, bisnis rumah pun ada yang abal-abal. Dosa di atas dosa
22. Sebab begitu harga rumah miring, kita langsung bayar persekot. Padahal yang tawarkan PT Daprola. Apa itu Daprola? “Dapat Proyek Lari”
23. Banyak yang juga dikadali PT Tisani. Apa itu? “Tipu Sana Sini”. PT ini adik kandung PT Daprola
24. Tahu bapak holdingnya PT Daprola dan PT Tisani? Namanya PT Amlabu. Apa pula itu? “Ambil Langkah Seribu” | #SawahBerbuahRumah
25. Lha berarti ibunya punya PT juga dong? Tak salah. Namanya PT Dimseba. Apa itu? “Diam Seribu Bahasa” | #SawahBerbuahRumah
26. Hadeuuuh deuuuh. Lalu bgmana yg terlanjur jadi developer gombal begitu? Ke-1 musti taubat dulu. Diterima tidaknya, itu prerogatif Allah
27. Lalu ubah niat. Jangan lagi ingin kaya raya. Saat niat cari nafkah rasakan bedanya. Hati tak lagi seganas seperti saat ingin kaya raya
28. Pastikan rumah tak lagi dibangun di atas tanah produktif. Jadilah developer yang sungguh-sungguh mafhum arti dan makna PENGEMBANG
29. Pengembang itu mengubah tanah kritis/tak produktif jadi perumahan. Sulap jadi indah dengan taman asri nan menawan | #SawahBerbuahRumah
30. Jika pengembang cuma urug tanah sawah dan bangun perumahan, apa tak malu sebut diri SANG PENGEMBANG? #SawahBerbuahRumah
31. Model rumah juga jangan model kodi-an. Di kota, desa, pantai, sawah, pasar, ruko & real estate, semua latah ikut-ikutan gaya minimalis
32. Jika semua bergaya minimalis, ini pelecehan/penghinaan pada almamater arsitektur dan sipil seluruh kampus di Indonesia
33. Jika cuma gaya minimalis, ini mengobok-obok kreativitas para arsitektur. Malu ah, orang kreatif malah terpasung model kacangan begitu
34. Ingat. Rumah dihuni untuk jangka 30 tahun. Buat gaya yang bisa bertahan selama itu. Gaya minimalis seperti model baju, cepat berubah
35. Rumah pun jangan asal bangun. Masak sih ada rumah di real estate, belum 3 thn genting runtuh karena kaso dan plafon ketengan/murahan
36. Ada teman beli rumah di Perumnas Depok. Saat buka jendela, kedua daun jendela itu jatuh ke tanah bersamaan. Shock tapi apa mau dikata
37. Orang beli rumah tipe 21 sudah pasti cekak. Jangan lagi persulit karena harus rogoh kocek untuk perbaiki yang mestinya tak perlu terjadi
38. Ini beberapa berita mengerikan soal #SawahBerbuahRumah | #CharacterBuilding http://t.co/P1FJMCZRcS
39. Ini cuplikan beberapa kekhawatiran yang bakal dialami para petani karena alih fungsi sawah | #SawahBerbuahRumah http://t.co/wbPDvnDQVa
40. Masyaa Allah. Jadi orang lemah di Indonesia memang apes ya. Kita longok lagi di kultwit esok 9 Sept’14. Adios Amigos, jangan melengis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar