Selasa, 09 September 2014

Ubah Sawah Tuai Krisis.>> Erie Sudewo

1. Kemiskinan dan pemiskinan itu beti (beda tipis). Asal katanya miskin. Kemiskinan struktural itu akibat pemiskinan | #UbahSawahTuaiKrisis

2. Pemiskinan adalah memiskinkan. Ada sebab, mungkin beragam penyebab. Mengapa jarang kita dengar istilah memiskinkan? #UbahSawahTuaiKrisis

3. Memiskinkan ini tindakan barbar. Tak pantas dan tak etis. Sejahat-jahatnya orang, bisa kalap saat dituding memiskinkan orang lain

4. Cuma dalam praktek, sering tak sadar. Taktis bisnis punya hukumnya: “Modal sekecil-kecilnya jual setinggi-tingginya” #UbahSawahTuaiKrisis

5. Dalam soal perumahan, alangkah mengerikan. Beli tanah semurah-murahnya, jual rumah semahal-mahalnya http://t.co/bgXq0JGZfC

6. Yang untung Sang Pengembang. Yang buntung pemilik tanah asal. Lalu pembeli rumah juga dikuras kantongnya. Ada 2 pihak termiskinkan

7. Solusinya tak populer nih. Bisakah beli tanah dengan harga wajar. Lalu bangun rumah dan jual dgn harga wajar. Ada beberapa hal positif

8. Ke-1 ini bukan pemiskinan. Baik memiskinkan si empunya tanah awal. Juga tak miskinkan pembeli rumah | #UbahSawahTuaiKrisis

9. Ke-2 ini cegah harga rumah yang gila-gilaan. Sedih lihat harga rumah sekarang. Tipe 36 dg tanah 70-an m2, harganya nyaris ½ milyar rupiah

10. Ke-3 ini berpengaruh positif pada perkembangan jiwa para pihak. Khusus Sang Pengembang, nuraninya makin terasah lihat masyarakat senang

11. Coba simak Tuan dan puan. Perubahan fungsi lahan di kita memang mendebarkan. Seolah tak ada yg bisa cegah http://t.co/HXxGBekoxA

12. Dalam teori kenegaraan, lebih baik suatu negara dipimpin seorang ditaktor selama 50 tahun daripada sehari tak ada pemimpin

13. Apa maksudnya? Ketika diktator jadi penguasa, musuh rakyat cuma satu. Ketika tak ada diktator, maka semua orang jadi diktator

14. Saat semua jadi diktator, rusaklah negeri. Sebab siapapun ingin berkuasa. Aturan dan tatanan ditrabas. Tak ada yang ditakuti

15. Kisruhnya simak. Aturan ada. Tapi mengapa tak bisa cegah perubahan fungsi lahan | #UbahSawahTuaiKrisis http://t.co/arzYSBusnA

16. Pembabatan dan pembalakan hutan tak main-mai2. Jika hutan Kalimantan tinggal kenangan, duuuh semoga yang lain masih tetap terjaga

17. Di dunia perkayuan, kayu super spt jati dan bangkirai, sering dibilang Spanyol. Ternyata bukan negeri, tapi singkatan “Separoh Nyolong”

18. Aturan memang mestinya tegak. Untuk tegak maka dibutuhkan kordinasi para pihak. Jika tidak, lihat dampak berikut http://t.co/I7F7oq6Q8U

19. Bendungan sepertii Jati Luhur sedikit banyak dibiayai utang. Utang belum lunas, fungsi bendungan tak lagi maksimal airi sawah

20. Memang sawah-sawah di pinggiran Jakarta tak lagi tampak. Sawah di Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor perlahan berbuah genting rumah

21. Bicara ketahanan pangan? Kita tersenyum kecut. Apa yang dikatakan dengan realitas kenyataannya tak sinkron http://t.co/j225kT9wdQ

22. Siapa bisa jawab pertanyaan berikut: “Mengapa tanah sawah yg banyak diincar?” Di luar 2 jawab di bawah ini, mungkin ada punya jawab lain

23. Ke-1 harganya murah. Mengapa murah? Karena dimiliki petani yang lugu, polos, dan mudah diiming-imingi http://t.co/0vj9AGXePx

24. Ke-2 sebagian besar sawah letaknya dekat pemukiman. Pemukiman yg jadi kota butuh perluasan. Sawah jadi incaran #UbahSawahTuaiKrisis

25. Ada pihak yg untung dan buntung saat sawah berubah fungsi. Bagi kita, krisis pangan kelak kita yang gali. Senangkah Sang Pengembang?

26. Yang untung, di antaranya Vietnam. Perubahan tiap meter sawah, identik tambahan eskpor beras. Ini sumber devisa permanen

27. Usai Perang Vietnam dulu, mereka minta bantuan beras dari Indonesia. Kini kita importir beras terbesar dari Vietnam #UbahSawahTuaiKrisis

28. Sekarang saja kesebelasan Indonesia ditertawai Veitnam. Esok anak cucu kita, jangan-jangan menghamba meski ke negeri sekecil Vietnam

29. Vietnam tak gelap mata sambut modernisasi. Mereka tak malu dan untuk apa malu? Pertahankan sawah sebagai urat nadi kehidupan negeri

30. Kita ingin swasembada beras, tapi sawah sebagai dapur kita ubah jadi ruang-ruang beton. Seperti ingin kaya tapi tak kerja. Gimana ya?

31. Kita ingin ketahanan pangan tapi penuhi makan saja kini sudah termehek-mehek. Seperti ingin mandiri tapi sisi kemandirian justru dikikis

32. Kita ingin berdaulat, tapi untuk perut kita serahkan hajat pada negeri lain. Seperti ingin dihormati, tapi dapur dipindahkan ke tetangga

33. Andai burung Pipit dan Gelatik sanggup jelajahi lautan, mereka bakal hijrah ke Thailand dan Vietnam. Ikuti tuan mereka yang jadi TKW

34. Suparmin, Ka Gapoktan di Brebes bilang: “Tanah saya 2.000 m2. Saya pastikan yg pertama dapat makan adalah keluarga. Selebihnya jual”

35. Ini strategi ketahanan pangan keluarga. Andai pemegang kebijakan punya prinsip begini, bangsa ini tak perlu kisruh soal pangan

36. Atasi kemiskinan memang tak mudah. Yuuk kita sumbang saran di kultwit esok Rabu 10 Sept’14. Semoga kita tetap sehat utk jumpa lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar