1. Bersyukurlah anak-anak Indonesia yang dianugerahi kecerdasan. Punya kesempatan dan bisa sekolah ke luar negeri | #KeliruTerapkanIlmu
2. Bersyukurlah anak-anak yang cerdas, yang berada di keluarga mampu. Sebab orang tua sanggup kirim mereka sekolah ke luar negeri
3. Lebih bersyukurlah lagi sudah cerdas, orang tua mampu, lalu belajar ke luar negeri pun dapat beasiswa pula | #KeliruTerapkanIlmu
4. Ini namanya rezeki “gak kemana”. Dalam kehidupan ini mozaik sosial. Kaya miskin tak bisa dicegah | #KeliruTerapkanIlmu #CharacterBuilding
5. Menyikapinya kini tergantung posisi. Rakyat seperti orang miskin. Orang kaya seperti orang cerdas. Pemegang kebijakan, itu pengatur laku
6. Rakyat ibarat bayi. Bisanya hanya merengek dan menangis. Karena tak punya kekuatan, bayi lapar cukup tandai dengan tangisnya
7. Sedang orang miskin berada dalam kondisi kritis. Cemburu dan dendam sosialnya berbahaya. Soal sepele pun bisa menyulut prahara
8. Bersyukurlah orang cerdas. Dia bisa tarik napas dalam-dalam. Sebab dia leluasa tempatkan diri di mozaik manapun #KeliruTerapkanIlmu
9. Bersyukurlah orang kaya. Dia seperti pengusaha, makmurnya terus bertambah. Tiap hari labanya, bisa digunakan beli asset dimana-mana
10. Lebih bersyukur lagi, sudah cerdas, org tua mampu, belajar di sekolah bagus luar negeri, dapat beasiswa dan kini jadi pejabat negara
11. Mereka punya posisi yang jarang dimiliki. Posisi strategisnya bisa dorong negeri diisi rakyat berkecukupan, sehat dan berpendidikan
12. Sebab mereka punya: ilmu bangun negeri, jabatan tinggi dan wewenang untuk jalankan kekuasaan. Maka harusnya negara bisa sejahtera
13. Maka celakalah ~maaf, sayang sekali orang yang cerdas. Ketika dia gunakan cerdasnya hanya untuk “ngakali dan minteri” orang lain
14. Sayang sekali orang-orang kaya dan pengusaha. Ketika mereka bermanuver untuk terus melahap asset hak orang lain dimanapun
15. Duh sayangnya orang yang dapat pendidikan di luar negeri jika mereka malah jadi komprador, juali asset negara untuk mitra asingnya
16. Maka sayang sesayang-sayangnya pemegang kebijakan. Dia punya kesempatan, kekuasaan dan wewenang untuk sejahterakan rakyat
17. Mengapa hanya dunia usaha dan bisnis yang berkembang baik. Tetapi mengapa kehidupan rakyat justru makin sulit | #KeliruTerapkanIlmu
18. Pemegang kebijakan bisa lihat kondisi negeri jiran. Mengapa Brunei, Singapore dan Malaysia sekilas tampak lebih baik, adil dan sejahtera
19. Mereka punya apa yang kita punya. Mereka tak punya apa yang kita miliki : limpahan sumber daya, jumlah rakyat dan wilayah yang luas
20. Bedanya sederhana. Mereka punya kesadaran bangun negeri. Kita? Entah masih adakah kesadaran atau sudah tercecer | #KeliruTerapkanIlmu
21. Lihat kita punya wisata yang kaya ragam, indah dan amat eksotik. Tapi kenapa jadi Tourism Malaysia yg berani-beranian bilang: Truly Asia
22. Kita punya cadangan minyak dashyat. Tapi kenapa Singapura yang punya kemampuan mengolahnya jadi solar, premium, atau pertamax?
23. Kita punya ratusan kuliner yang khas dari tiap suku. Tapi mengapa McD dan KFC yang merajai tempat-tempat strategis di seluruh Indonesia?
24. Kita punya segala jenis kopi. Yang “top markotop” itu kopi Arabika, Torabika dan Kopi Luwak. Tapi kenapa StarBucks yang jadi rajanya?
25. Kita punya sekolah kedokteran bermutu dan murah. Yg hingga hari ini Malaysia kirim ratusan mahasiswanya tiap tahun belajar ke Indonesia
26. Tetapi mengapa kita lebih tahu dokter hebat dan memilih berobat ke Penang Malaysia, selain ke Raffles/Elizabeth Hospital Singapore?
27. Jika mau jujur dan kita buka peta pemilikan asset, lahan di Indonesia masuk dalam kondisi gawat darurat | #KeliruTerapkanIlmu
28. Dulu pemilik tanah terkenal seperti Tuan Tanah Kedawung. Sekarang tuan tanah tak lagi dikenal. Sudah merata. Ada dan kuasai dimana-mana
29. Ini sering kita dengar. Sekitar 20% orang kuasai 80% asset. Ada orang yang amat kaya raya. Tapi yang kurang gizi pun ada di sampingnya.
30. Ya Allah. Apa yg terjadi di negeri yang dulu namakan diri “gemah ripah repeh rapih loh jinawi” | #KeliruTerapkanIlmu #CharacterBuilding
31. Kini serba anomali. Negeri kaya, tapi rakyat miskin. Negeri padi, tapi beras raskin dimanapun. Kaya minyak, tapi BBM jadi isu utama
32. Inikah ilmu dari luar negeri yang kami bawa. Kami bangun negeri, tapi koq kisruh begini. Entah salah ilmu atau salah terapkan
33. Saya sudahi hingga di sini. Mari berpikir dan berpikir lagi, lalu mulai lakukan koreksi, dari diri kita sendiri | #KeliruTerapkanIlmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar