1. Cara ke-2 tanggulangi kemiskinan adalah “jaminan stakeholder” | #TantanganAtasiKemiskinan | #CharacterBuilding
2. Jaminan stakeholder terdiri atas: Jaminan sanak famili, jaminan negara, jaminan masyarakat melalui dana sosial atau ZISWAF
3. Cara ke-2 jaminan stakeholder dari sanak famili. Di antaranya saudara kandung/tiri, keluarga ibu/bapak, saudara sepupu dan keponakan
4. Utk bantu sanak famili, bisa diatasi dgn infak sedekah. Termasuk zakat boleh diberikan untuk saudara kandung | #TantanganAtasiKemiskinan
5. Tapi perlu ditegaskan lagi bagi yang muslim, zakat tak boleh untuk anak isteri dan orang tua. Itu sudah tanggung jawab pencari nafkah
6. Tak ada paksaan dalam membantu kemiskinan sanak famili. Artinya cuma bisa atasi 1 saudara atau sebagian kebutuhan pun tak apa
7. Dalam membantu sanak famili ini, sebaik-baik bantuan itu diikhtiarkan sebagai penyiapan bekal untuk bisa bekerja. Mengapa bekerja?
8. Sekali lagi dengan bekerja, manusia terjaga harkat kehormatannya. Bekerja itu adalah aktivitas yang memanusiakan manusia
9. Tanpa bekerja/aktivitas, siapapun jadi beban. Hidup ini bergerak. Tak bergerak, esensinya manusia sudah mati selagi hidup
10. Dalam Change Rhenald Kasali tegaskan: “Berubah atau Diubah”. Dengan kata lain: “Berubahlah. Tak peduli sejauh apa engkau telah berjalan”
11. Gagal satu gerak, maka harus ubah dengan gerak lain. Tak berubah, engkau mati di tempat. Klop dengan pandangan Rhenald Kasali
12. Siapapun di dunia harus bergerak agar bisa bertahan hidup. Dalam hal ini gerak atau beraktivitas di sini namanya “cari nafkah”
13. Pepatah China berpesan: Ingin senang 1 jam, pergilah tidur siang. Ingin senang 1 hari, pergilah memancing | #TantanganAtasiKemiskinan
14. Ingin senang 1 tahun, berdoalah. Jika ingin senang seumur hidup, bantulah orang lain | #TantanganAtasiKemiskinan | #CharacterBuilding
15. Rasulullah SAW: “Siapa ygan bantu kesulitan orang lain. Seolah dia telah hidupkan dunia dan seisinya” | #TantanganAtasiKemiskinan
16. Banyak orang menangis di depan Kabah. Tapi berapa banyak yang menangis melihat yang dibantu tumbuh | #TantanganAtasiKemiskinan
17. Apalagi jika yang dibantu tak tahu, siapa yang sudah bantu mereka | #TantanganAtasiKemiskinan | #CharacterBuilding
18. Cara ke-3 atasi kemiskinan adalah melalui jaminan negara. Yang miskin-miskian langsung ditangani negara. Dibangunkan fasum fasos
19. Bukan hanya santunan, melainkan juga negara siapkan apapun bagi warga agar punya ketrampilan. Untuk apa? Lagi-lagi untuk bekerja
20. Bagi negara, orang kaya = perbendaharaan negara. Orang miskin = tanggung jawab negara | #TantanganAtasiKemiskinan | #CharacterBuilding
21. Makna tanggung jawab negara, harus dorong terwujudnya welfare state. Dampak kebijakan langsung perkuat kemandirian bangsa
22. Maka kebijakan welfare state itu amankan asset, pacu etos dan produktivitas, tingkatkan kualitas SDM, adil dan hukum ditegakkan
23. Kebijakan seperti ini seolah tak ada hubungan dengan makmur/miskinnya. Salah kebijakan, jadi miskin. Tepat kebijakan, mengarah makmur
24. Jadi bukan perhebat santunan Depsos. Kiprah Depsos penting. Tapi ini maaah, utk orang jompo, cacat, gila, atau yang tak lagi produktif
25. Untuk anak terlantar, anak tanpa orang tua, pemuda putus sekolah, tetap semua diarahkan untuk produktif | #TantanganAtasiKemiskinan
26. Balai-balai latihan kerja dibangun dimanapun. Negeri industri itu perbanyak sekolah kejuruan. Agar tumbuh kelas menengah yang kuat
27. Sayangnya di era 80 – 90an, sekolah ketrampilan justru ditutup. Lulusan kejuruan dianggap kelas 2. Ramai-ramai kita sarjanakan anak-anak
28. Sebenarnya untuk cari nafkah, cukup latih ketrampilan 3 tahun. Untuk jadi ahli, perlu waktu minimal 5 tahun | #TantanganAtasiKemiskinan
29. Sekarang kita dipenuhi sarjana. Karena tak siap kerja, sarjana pun ada yg jadi OB | #TantanganAtasiKemiskinan | #CharacterBuilding
30. Bonus demografi gagal. Mengapa? Jawabnya nanti di next kultwit | #TantanganAtasiKemiskinan | #CharacterBuilding
31. Cara ke-4 atasi kemiskinan via bantuan masyarakat. Bisa dalam bentuk dana ZISWAF, tenaga, pikiran dan akses | #TantanganAtasiKemiskinan
32. Dulu ada istilah, satu roti berdua. Atau sepiring berdua. Artinya apa yang kita makan, cukup juga untuk bantu tetangga yang miskin
33. Masyarakat memang lebih leluasa kembangkan kreativitas. Misalnya 1 tetangga miskin jadi tanggungan 1 keluarga mampu | #CharacterBuilding
34. RT dan RW bisa jadi simpul penggerak. Kepala RT harusnya tahu jumlah warganya yang miskin dan yang mampu | #TantanganAtasiKemiskinan
35. Jika ini digerakkan, terjadi silaturahim kuat. Orang miskin dibantu orang kaya. Orang kaya sama-sama dijaga keamanannya. Lingkungan aman
36. Kita berharap papan “2 x 24 jam, tamu harap lapor”, bisa diganti papan pengumuman: “Anda miskin, lapor ke RT RW” | #CharacterBuilding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar